Kamis, 19 September 2013

kelompok 2

ILMU BANTU DALAM SEJARAH



Makalah
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Hariyono, M. Pd

dan Ibu Indah W. P. Utami S. Pd., S. Hum., M. Pd





Oleh
David Kristianto                                              130731615716
Kyky Miftakhul Jannah                                   130731607283
Siska Ferina Susianti                                        130731607274
Yulia Hasanah                                                 130731607231
Yuwa Dilla Perdana Putra                               130731607288














UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
September 2013





DAFTAR ISI

Daftar Isi......................................................................................................      i
BAB I Pendahuluan
A.      Latar Belakang............................................................................      1
B.       Rumusan Masalah........................................................................      1
C.       Tujuan..........................................................................................      1
D.      Ruang Lingkup Pembahasan.......................................................      2
E.       Metode Penulisan........................................................................      2
F.        Manfaat Penulisan.......................................................................      2

BAB II Pembahasan
A.      Definisi Ilmu Bantu Sejarah........................................................      3
B.       Konsep-Konsep Ilmu Bantu Sejarah...........................................      3
C.       Macam-Macam dan Fungsi Ilmu Bantu Sejarah.........................      4

BAB III Penutup
A.      Kesimpulan..................................................................................      15    
B.       Saran............................................................................................      15

Daftar Rujukan............................................................................................      16



























BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Sejarah berasal dari kata syajaratun yang berasal dari bahasa arab yang artinya pohon. Maksud dari kata pohon adalah adanya kejadian, perkembangan dan peristiwa yang berkesinambungan dari suatu kejadian. Dalam ilmu sejarah memiliki arti yang cakupannya sangat luas karena berkaitan dengan masyarakat masa lalu. Dalam mempelajari sejarah, secara benar sesuai kaidah ilmu sejarah, kita tidak dapat mempelajarinya sendiri karena belajar sejarah bukan merupakan pekerjaan yang mudah seperti yang dahulu kita lakukan dengan menghafal semua materi pelajaran sejarah seperti semasa kita masih duduk dibangku sekolah. Karena apa yang kita pelajari dahulu dibangku sekolah belum mencakup semua aspek sejarah yang sebenarnya. Karena dalam mempelajari sumber sejarah, apalagi yang menggunakan berbagai macam aksara seperti, Jawa Baru, Batak Kuna, Pallawa Jawa Kuna, Bali, Jawa Tengahan, Bugis, Arab Pegon, Cina dan lain-lain dengan menggunakan bahasa berbeda yang memerlukan perlengkapan serta kecakapan tersendiri.
Selain itu dalam sejarah masih ada juga hubungan kandungan sejarah dengan berbagai unsur kehidupan antara lain ekonomi, agama, sosial, budaya, politik, ilmu pengetahuan, pemerintahan, birokrasi, ataupun dengan para tokoh pemegang peran penting dalam sejarah itu sendiri. Oleh karena itu, untuk mempelajrai segala aspek dalam sejarah, sejarawan tidak dapat bekerja sendiri dan hanya berkutat dalam ilmu sejarah semata. Sejarawan memerlukan yang namanya ilmu bantu untuk mengkaji sejarah lebih dalam lagi.

B.                Rumusan Masalah
1.         Apakah definisi dari ilmu bantu sejarah ?
2.         Bagaimana konsep ilmu bantu sejarah menurut para ahli ?
3.         Apa saja macam-macam dan fungsi ilmu sejarah ?
4.         Apa kegunaan ilmu bantu sejarah ?
C.                Tujuan
1.         Mengetahui pengertian sejarah
2.         Menjelaskan konsep ilmu bantu sejarah menurut para ahli
3.         Menyebutkan macam-macam dan fungsi ilmu bantu sejarah
4.         Mengetahui kegunaan ilmu bantu sejarah

D.               Ruang Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini adalah pertama-tama menjelaskan tentang definisi atau pengertian dari ilmu bantu juga menjelaskan konsep-konsep pembagian ilmu bantu menurut beberapa ahli. Selain itu ruang lingkup pembahasannya hingga pada macam-macam dan fungsi ilmu bantu, dan tujuan adanya ilmu bantu untuk ilmu sejarah.

E.               Metode Penulisan
Untuk penyusunan makalah ini, penulis tidak hanya terpaut pada satu sumber saja. Penulis juga menggunakan beberapa literatur buku. Selain itu enulis juga mecari referensi atau sumber dari internet seperti pada google, wikipedia, serta berbagai blog. Dan sekian data yang sudah terkumpul, penulis mengolahnya hingga menjadi sebuah susunan makalah mulai dari halaman judul hingga daftar rujukan.

F.                Manfaat Penulisan
1.         Dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan untuk menulis makalah.
2.         Dapat dipergunakan untuk menambah wawasan mengenai materi ilmu bantu.
3.         Dapat dipergunakan sebagai alat penyampaian pola pikir penulis.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Ilmu Bantu Sejarah
Menurut Puri (2013) mengatakan bahwa “Sumbersejarahadalahsesuatuhal yang sangatpentingdalammerekontruksiperistiwasejarah”. Oleh karena itu sumber sejarah dihadapkan pada menelusuri jejak-jejak sejarah masa lalu. Untuk menelusuri jejak-jejak sejarah masa lalu para sejarawan tidak bisa hanya terpaku pada satu ilmu, namun para sejarawan harus memiliki pedoman ilmu lain. Pedoman ilmu lain tersebut yang pada akhirnya dinamakan sebagai ilmu bantu. Menurut pendapat Tamburaka (dalam Puri, 2013) “Penggunaanilmu-ilmu bantu initergantungpadapokok-pokokatauperiodesejarah yang dipelajari. Adapunilmu-ilmu bantu yang merupakanpendukungsejarahitudalambahasaInggrisdisebut auxiliary sciences atau sister disciplines”.

B.     Konsep-Konsep Ilmu Bantu Sejarah
Ilmu bantu sejarah ada bermacam-macam begitu pula pendapat mengenai konsep-konsep ilmu bantu sejarah yang dikemukakan para ahli. Adapun pendapat  pendapat ahli (Aminuddin:2005 dalam Memahami Sejarah) yaitu
Louis Gottschalk dalam mengerti sejarah terjemahan Nugroho Notosusanto (1981), menyebutkan filologi, epigrafi, palaeografi, hiraldik genealogi, brafiografi, dan kronologi sebagai ilmu    bantu   sejarah.
Sidi Gazalba dalam pengantar Sejarah Sebagai Ilmu menyatakan bahwa ilmu purbakala, ilmu piagam, filologi, palaeografi, kronologi, senumismatik, dan genealogi menjadi ilmu bantu sejarah. Gazalba selanjutnya menambahkan bahwa ilmu sosial seperti etnografi, ekonomi, dan ilmu sosial lainnya juga dapat membantu sejarawan dalam tugasnya menyusun sejarah.
Gilbert J. Garraghan, S.J.dalam A Guide to Historical Method berpendapatbahwaauxallary sciences (ilmu bantu sejarah) terdoridari :filsafat, biliografi, antropologi, linguistik, arkeologi, epigrafi,        numismatik,            dangenealogi.
Heru Soekradi K. Dalam dasar-dasar Metodologi Sejarah menempatkan filologi, arkeologi, numismatik, kronologi, epigrafi, dan genealogi sebagai “ilmu bantu sejarah”, atau ancillary diciplin. Ilmu-ilmuitumenurutHeruSoekradisepenuhnyamengabdikandiriuntuksejarah.Adapun yang termasuksebagaiilmuilmubantusejarahialahilmu-ilmusosial (auxillarydisciplin).

Hal yang perlu diperhatikan adalah penguasaan dalam batas penentuan konsep ilmu bantu sejarah akan menimbulkan pemikiran yang berbeda dari para sejarawan terhadap pokok studi yang diadapi. Menurut pendapat Putra (2011) “Yang dimaksud dalam konteks ini ialah derajad subyektivitas atau pandangan sejarawan akan ikut terpengaruhi oleh penguasaan di atas, subyektivitas itu berdasarkan dimensi tertentu dari ilmu bantu yang digunakan untuk memandang, mendekati pokok studi atau kajian”.

C.     Macam-Macam dan Fungsi Ilmu Bantu Sejarah
Ilmu bantu sejarah seperti yang diungkapkan para ahli diatas memiliki banyak jenis dan fungsi masing-masing, antara lain:
1.         Paleontologi
Paleontologi berasal dari bahasa Yunani παλαιός, palaios, "tua, kuno", ὄν, on (gen.ontos), "makhluk hidup" dan λόγος, logos, "ucapan, pemikiran, ilmu".( http://id.wikipedia.org/wiki/Paleontologidiakses tanggal  10September 2013). Jadi dapat disimpulkan bahwa paleontologi merupakan studi  suatu ilmu yang mempelajari kehidupan prasejarah dibumi atau kehidupan pada zaman purba. Namun paleontologi lebih menekankan pada ilmu yang mempelajari fosil tumbuhan atau hewan untuk menentukan tingkat evolusi dari suatu organisme yang hidup pada zaman purba. Tujuan dari Paleontologi adalah untuk menyelidiki evolusi spesies tumbuhan dan hewan serta ekosistem kuno serta iklim bumi secara keseluruhan yang terjadi pada zaman purba ( http://www.amazine.co/26423/apa-itu-paleontologi-ruang-lingkup-dan-penerapannya/ diakses tanggal 10 September 2013). Meskipun mempelajari tentang kehidupan fosil, paleontologi pada dasarnya merupakan bagian dari ilmu geologi ( ilmu yang mempelajari alam fisik).
Dalam penerapannya paleontologi lebih mirip dengan arkeologi namun paleontologi tidak memasukkan kebudayaan homo sapiens modern seperti halnya arkeologi. Kini paleontologi lebih mendayagunakan dengan metode ilmiah atau sains. Penggunaan berbagai metode ini memungkinkan paleontologi untuk menemukan sejarah evolusioner kehidupan,  ketika bumi menjadi sesuatu yang  mendukung terciptanya kehidupan, sekitar 3.800 juta tahun silam Paleontologi juga memiliki beberapa cabang ilmu antara lain, paleobotni, paleozoologi, dan mikropaleontologi.
2.         Paleontropologi
Jika paleontologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang fosil hewan dan tumbuhan pada zaman prasejarah, maka paleontropologi adalah ilmu yang mempelajari fosil manusia-manusia purba atau biasa disebut dengan antropologi ragawi. Ilmu ini bertujuan untuk mempelajari dan merekonstruksi asal usul manusia purba, persebarannya, lingkungan cara hidup, evolusinya, dan budayanya.
3.         Arkeologi
Arkeologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Archaeos = Kuno dan Logos = ilmu. Jadi dapat diartikan bahwa arkeologi adalah ilmu yang mempelajari dan merekonstruksi segala aspek kehidupan manusia yang terjadi pada masa lampau baik pada zaman prasejarah ataupun pada zaman sejarah melalui benda-benda tinggalan seperti artefak, ekofak, fitur, dan situs. Tujuan umum dari arkeolgi adalah untuk merekonstruksi sejarah kebudayaan, rekonstruksi cara-cara hidup, dan penggambaran proses budaya. Benda-benda yang ditinggalkan yang dikaji oleh arkeologi adalah :
a.      Artefak
Artefak adalah benda yang sengaja dibuat atau dimodifikasi manusia baik sebagian atau keseluruhan untuk memenuhi kebutuhannya. Artefak meliputi “benda-benda produk akhir (end product), calon alat, peralatan (tool kit), dan limbah (waste)” ( Mundarjito, 1980 ). Artefak memiliki jenis-jenis yaitu,
1)      Teknofak   : artefak yang berfungsi teknis atau praktis.
2)      Sosiofak    : artefak yang berfungsi secara sosial.
3)      Ideofak     : artefak yang berfungsi sebagai ide atau kepercayaan.

b.      Ekofak (Biofak)
Ekofak memiliki pengertian sebagai benda alam yang tidak dibuat oleh manusia namun penggunaannya berkaitan erat dengan kehidupan manusia.
Contoh : tulang binatang, kulit kerang (sebagai sisa makanan)
c.       Fitur (Feature)
Fitur merupakan satuan lingkungan yang sudah diubah oleh manusia dalam usahanya beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Selain itu fitur juga merupakan artefak yang tidak dapat diangkat atau dipindah tanpa merusak kedudukan artefak tersebut.
Contoh : gua, bekas tiang rumah, bekas liang sampah dll.
d.      Situs (Site)
Pengertian situs menurut UU no.5 tahun 12 tentang cagar budaya adalah situs merupakan lokasi yang mengandung atau diduga mengandung benda cagar budaya termasuk kelingkungannya yang diperlukan untuk pengamanannya. Sementara itu menurut UU no.11 tahun 2010 tentang cagar budaya pengertian situs cagar budaya sendiri adalah lokasi yang berada di darat dan atau di air yang mengandung benda cagar budaya, bangunan cagar budaya dan atau struktur cagar budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti pada masa lalu.
4.         Paleografi
Paleografi merupakan ilmu yang mempelajari berbagai macam tulisan kuno. Ilmu ini mutlak diperlukan atau harus dipelajari oleh seorang sejarawan yang hendak mepelajari tulisan yang ada pada tulisan kuno atas papirus, tablet-tablet tanah liat, tembikar, kayu, perkamen (vellum), kertas, dan daun lontar. Paleografi memiliki norma tersendiri sebagai karya sastra. Pertama menjabarkan atau menjelaskan tulisan-tulisan kuna yang sulit untuk dibaca. Kedua, menempatkan berbagai peninggalan tertulis dalam rangka perkembangan umum tulisannya dan atas dasar itu menentukan waktu dan tempat terjadinya tulisan tertentu. Hal ini sangat penting untuk mempelajari tulisan tangan karya sastra yang biasanya tidak menyebutkan tempat dan waktu karya sastra tersebut ditulis atau suatu karya lain, seperti interpungsi, panjang jarak berbaris-baris. Bahkan naskah, urutan, tinta dan sebagainya.
Untuk memperoleh gambaran berbagai macam tulisan kuna dan perkembangannya di Indonesia, di bawah ini dijelaskan jenis tulisan pada beberapa prasasti yang tersebar di Nusantara dengan fungsinya sebagai penunjang penelitian naskah (http://sartini-gadischerry.blogspot.com/2012/01/paleografi-dan-kodikologi.html diakses pada 10 September 2013) antara lain :
a.       Tulisan palawa untuk bahasa sanksekerta pada abad ke-4, dipakai di daerah-daerah luar kerajaan Palalawa yang mendapat pengaruhnya, termasuk kepulauan Indonesia. Huruf palalawa di nusantara dapat dibedakan atas dua macam, palalawa awal (early) dan Balawa lanjut (later)
b.       Tulisan Pra-Nagari yang asalnya dari India Utara dipakai untuk menulis prasasti Budha dalam bahasa Sanksekerta di Jawa Tengah pada abad ke-8 (De Casparis, 1995: 176).
c.       Tulisan kawi atau Jawa Kuna yang merupakan kelanjutan tulisan Palawa diketahui kira-kira pertengahan abad ke-8 pada prasaasti Dinoyo di Jawa Timur (760) yang kemudian berkembang lebih lanjut sampai abad ke-13 sebagai tulisan pada prasasti di jawa Timur, Bali, dan Sunda.
d.       Tulisan Jawa periode Majapahit (Jawa Tengah) dari ke-13 sampai abad abad ke-15. Sementara itu, sampai akhir abad ke-16 atau kemudiann tulisan di Jawa telah berkembang bentuk tulisan Jawa modern yang khas.
e.       Tulisan Melayu digunakan di beberapa bagian Sumatra yaitu di daerah Batak, Bengkulu, Kerinci, dan Lampung dari zaman  Raja Adityawarman.
f.       Tulisan Makasar dan bugis di Sulawesi Selatan.
g.      Tulisan Bima di Sulawesi Timur.
h.      Huruf Arab untuk bahasa Melayu Lama terdapat dalam prasasti batu di Terengganu pada abad ke-14
5.         Epigrafi
Epigrafi berasal dari kata up (di atas), graphien (menulis,tulisan). Namun dapat disimpulkan bahwa epigrafi merupakan suatu kajian ilmu yang menyelidiki sejarah berdasarkan bahan tertulis atau tulisan kuna. Banyak pihak yang menyamakan epigrafi dengan paleografi namun pada dasarnya kedua ilmu tersebut memiliki sedikit perbedaan karenaepigrafi lebih difokuskan ke objek tempat menulis. Epigrafi biasanya dikaitkan dengan pembacaan tulisan kuno yang terdapat dalam suatu prasati, namun pada dasarnya epigrafi pembacaan tulisan kuno yang terdapat pada benda yang dapat bertahan lama seperti batu, logam, atau gading.
Prasasti tersebut pada dasarnya digunakan memberikan informasi atau catatan mengenai kejadian penting yang terjadi pada pada masa-masa awal sejarah. Namun betapapun urgensinya prasasti sebagai sejarah, prasasti tidak merekam semua peristiwa pada zamannya. Hanya beberapa aspek yang direkam dalam prasati seperti ekonomi, seni budaya dll.
Tujuan utama epigrafi adalah untuk membaca tulisan kuna tanpa ada suatu kesalahan. Hai ini sangat ditekankan karena tulisan kuna itu memang sukar dibaca karena bernagai sebab. Sebab-sebab itu antara lain karena huruf-hurufnya rusak karena bahan prasastinya aus akibat usia ataupun karena tangan-tngan usil, tiap-tiap periode bentuk hurufnya mengalami perkembangan, huruf itu sendiri memang sudah tidak terpakai lagi. Lain pada itu epigrafi juga bertugas menentukan usia , asal tulisan, serta menentukan kesalahn-kesalahan yang menyelinap dalam teks kemudian membersihkannya. Belum lagi bila prasasti itu sebagai prasasti turunan (tinulad) yang tidak jarang menimbulkan kesulitan karena penyalinannya tidak cermat baik dalam aksara maupun dalam bahasa. Ilmuwan yang pertama kali mengangkat epigrafi sebagai ilmu bantu sejarah ialah Ludwing Troube. Di Eropa tulisan epigrafi memusatkan perhatiannya pada naskah atau teks-teks manuskrip Yunani dan pagam-piagam dari zaman pertengahan.
6.         Ikonografi
Ikonografi adalah ilmu yang mempelajari tentangarca atau patung-patungkunodarizamanprasejarah atau hingga pada zaman sejarah. Patung atau arca yang ditemukan umumnya merupakan bagian dari tempat keagamaan yang sakral. Patung tersebut banyak yang ditemukan di daerah peradaban besar seperti Mesir, Mesopotamia, Persia, Yunani, Cina, Romawi, dan India. Sedangkan di Indonesia umumnya patung atau arca di Indonesia terbuat dari tanah liat, batu, atau logam. Arca dan patung yang ada pada zaman prasejarah umumnya menggambarkan wujd nenek moyang seperti yang ditemukan di Pasemah. Sementara itu arca pada zaman sejarah di Indonesia banyak yang berupa arca perwujudan seorang raja atau ratu setelah tokoh tersebut meninggal antara lain Tribhuwana Tunggadewi diarcakan Parwati, Kertanegara diarcakan Siwa, raja Jayanegara diarcakan sebagai Wisnu, dan raja Kertarajasa Jayawardhana diarcakan sebagai Siwa.
7.         Numismatik
Numismatik (bahasa Latin: numisma, nomisma, "koin"; dari bahasa Yunani: νομίζειν nomízein, "menggunakan sesuai hukum"). Numismatik atau ilmu mata uang, mengkaji sejarah perkembangan mata uang dari zaman purba sampai sekarang. Berdasarkan mata uang yang dikoleksi dapat pula dipakai sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah suatu negara atau suatu dinasti.
8.         Ilmu Keramik
Keramik merupakan nama yang umum dipergunakan untuk tembikar, cina (china) dan porselin. Pengetahuan tentang keramik merupakan ilmu bantu dan karya seni yang sangat penting. Hasil kajian penelitian tentang benda ini merupakan bahan penting untuk penyususnan sejrah baik pada periode prasejarah atau sejarah.
Tembikar adalah sebutan umum untuk semua alat-alat dapur yang terbuat dari tanah liat yang kemudian dibakar, misalnya periuk, belangga, piring, dan kendi. Khusu untuk keramik Cina yang ditemukan dibeberapa daerah di Indonesia, merupakan temuan yang sangat penting bagi sejarah karena dipergunakan untuk mengkaji hubungan bilateral antara Cina-Indonesia dan negeri-negeri lain di Asia, Afrika, dan Eropa.
9.         Kronologi
Kronologi atau ilmu hitung waktu terbagi menjadi tiga, yaitu kronologi historis, kronologi teknis, dan kronologi matematik. Kronologi disebut juga sebagai almanak atau tentang penanggalan, atau kalender. Apabila kronoligi historis menunjukkan hitungan waktu (penanggalan) dalam konteks terjadinya sejarah. Maka kronologis teknis ialah hitungan yang berkaitan dengan sistem almanak atau kalender. Kronologis historis dinamakan pula sebagai kronografi. Dalam studi sejarah kronologis historis merupakan tulang punggungnya. Tiap peristiwa tidak terpisahkan dari berbagai waktu. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dapat dirintut hubungannya dalam waktu. Untuk menetapkan atau mencari angka-angka tahun dalam kronologi historis berkaitan erat dengan kronologi teknis.
Kronologi teknis atau sistem kalender (penanggalan) membahas sistem almanak atau penanggalan  suatu bangsa. Pertama sistem kalender berdasarkan perederan bulan. Sistem ini disbut sebagai lunar systematau tahun qamariah (qamaria ; bulan). Sistem ini agaknya sebagai sistem yang lebih tua. Sistem kedua yaitu berdasarkan peredaran Matahari, atau tahun syamsiah (matahari), disebut juga sebagai solar system. Dewasa ini kalender yang dipakai secara luas diseluruh dunia adalah kalender Masehi, berdasarkan perhitungan peredaran matahari. Pemakaian kalender ini sebagai akibat sangat luasnya pengaruh perdaban Eropa di dunia Internasional.
10.     Statistik
Secara etimologis kata “statistik” berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan katastate (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadinegara. Pada mulanya, kata “statistik” diartika sebagai “kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Crxton dan Cowden mendefinisikan statistik (dalam Yusuf, 2012) sebagai “koleksi, presentasi, analisis, dan interprestasi dan angka. Selanjutnya mereka mengatakan bahwa statistik tidak harus dianggap sebagai subjek yang mempunyai hubungan hanya dengan ilmu-ilmu fisika, kimia, ekonomi, dan sosiaologi. Statistik itu bukan ilmu (science) melainkan sebuah metode ilmiah (dcienntilic method)”.
11.     Etnografi
Menurut Yusuf (2012) etnografi “merupakan salah satu cabang dari antropologi kajian ini memberikan deskripsi dan analisis tentang kebudayaan suatu masyarakat atau kelompok suku bangsa (ethnic group) tertentu”. Jadi dapat disimpulkan bahwa etnografi merupakan ilmu yang membahas atau mendiskripsikan tentang suku-suku atau keompok masyarakat di seluruh dunia.

12.     Genealogi
Genealogi berasal dari kata dasar gene, yaitu plasma pembawa sifat-sifat keturunan. Genealogi berarti ilmu yang mempelajari masalah keturunan. Ia berarti saling bergantung dua hal, yaitu yang muda berasal dari yang tua. Misalnya tulisan jawa berasal dari perkembangan abjad pallawa. Tulisan pallawa berasal dari tilisan atau abjad brahmi, dan lain-lain. Atau bisa disebut pengetahuan mengenai asal-asul nenek moyang atau keturunan keluarga seseorang atau orang-orang disebut genealogi. Peletak dasar genealogi sebagai ilmu ialah J.Ch. Gatterr (1727-1799), kemudian Q. Lorerirensa menerapkan dalam penulisan ilmiah (1898). Sekarang penelusuran riwayat hidup (biografi) dari orang-orang tertentu yang menjadi objek penelitian dapat dilakukan melalui biodata atau curriculum vitae. Penulisaan sejarah keluarga ( family history) umumnya mengunakan genealogi sebagai dasarnya.
13.     Filologi
Filologi yang berasal dari bahasa yunani berarti gemar berbincang-bincang. Filologi yang bertujuan untuk mengenalkan tentang teks secara sempurna kemudian menempatkannya dalam konteks sejarah kebudayaan suatu bangsa. Filologi berawal dari Eropa saat era renaisans dan humanisme. saat era itu orang mendalami kembali sastra klasik Yunani Romawi. Filologi penelitiannya lewat bahasa dan makna yang terkandung didalamnya kemudian memperbaikinya. Di waktu yang lain teks-teks yang telah dibetulkan kemudian disalin oleh para penyalin yang seringkali pekerjaannya tidak profesional, hingga menyebabkan kesalahan. Kesalahan itu dapat berupa kata-kata, kalimat, atau bagian-bagiannya, Ataupun ada halaman yang terlampaui dan tertukar dalam proses penyalinan.
Lewat teks-teks klasik itu para ahli filologi berhasil menggali nilai-nilai hidup yang terkandung dalam kebudayaan lama. Filologi yang berisikan tentang agama, sosial dan sejarah.Menurut Puri (http://ranipurirani.blogspot.com/2013/03/ilmu-bantu-sejarah.htmldi akses tanggal 17 September 2013) beberapanaskahkuno yang dikenalantara lain :
a.                 Negarakertagama
Negarakertagamaadalahnaskahlontar yang ditemukandandirampasolehBelanda di PuriCakranegara Lombok tahun 1894.NaskahinimenggunakanbahasaJawaKuno, berhuruf Bali danberbentukpuisi (kakawin).NaskahiniditulisolehMpuPrapancaseorangpujanggaMajapahitditulistahun 1365 setahunsetelah Gajah Madawafat.Sekarangnaskahinidisimpan di Universitas Leiden Belanda.BeberapasejarawantelahmenterjemahkannaskahsepertiolehBrandesdan H. Kern.Sementarasejarawan Indonesia yang menterjemahkannaskahiniadalah Prof. Slametmulyono (1953).
Secara garis besar isi dari naskah Negarakertagama antara lain : tinjauan filsafat Prapanca dan tujuan penulisan, susunan pemerintah pusat dan pemerintahan dalam negeri Majapahit, wilayah nusantara yang dikuasai Majapahit, penyiaran agama Hindu-Budha, catatan perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, sejarah Singasari-Majapahit sejak Ken Arok hingga Hayam Wuruk dan Gajah Mada, upacara kebesaran di Majapahit, dan peraturan mengenai pertanahan agraria.
b.                Pararaton
NaskahinimenggunakanbahasaJawaKuno, berbentukprosa, tidakdiketahuipenulisnyadandisusunsekitarabad 16.Pararatonberisitentangriwayat Ken Arok.Tahun 1920 naskahPararatondituliskedalambahasaRomawidanditerjemahkanolehBrandes.NasakahPararatonberisitentangkisah Ken AroksebagaipendiriwangsaRajasa, istrinya Ken DedesdansejarahMajapahit 1486.
c.                 KidungSundayana
KidungSundayanaberbentukpuisi (kidung).Naskahiniditemukan di Bali danmenggunakanbahasaJawaKunodenganpengarang yang belumdiketahui.Isi secaraumumnaskahKidungSundayanaberceritatentangkronologisperangBubat yang diawalidengankeinginanHayamWurukmencaripermaisuri.MakaterpilihlahputridarikerajaanPajajaran yang bernamaCitraloka.RombonganPajajarandanputriCitralokaakhirnyadatangkeMajapahit. Di sinilahawalmasalahterjadiketika Gajah MadatidaksenangdengancaraHayamWurukmenyambutkerajaanPajajaran. Muncullahperselisihanpahamantara Gajah Mada, HayamWurukdanpihakPajajaran.Tidakadanyakesepakatanpihakmeyebabkanpertempuranantarakeduabelah.Raja PajajaranterbunuhdalamperistiwainidanCitralokaakhirnyabunuhdiri.

d.                Babad Tanah Jawi
Naskah ini bercerita tentang pasang surut sejarah Jawa yang meliputi akhir kerajaan Majapahit 1525 sampai Perjanjian Giyanti 1755 yang membagi Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta. SecararinciisiBabad Tanah JawiadalahKerajaanDemakBintoro, Mataram, walisongoterutamafigurSunanKalijagadanperpecahanMataram.
e.                 CaritaParahiyangan
Naskah berbahasa dan beraksara Sunda Kuno ini ditulis pada daun lontar. Naskah ini pernah ditranskrip dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Pleyte dengan catatan dari Purbacaraka. Isinya tentang leluhur raja Sunda (parahiyang) yang dimulaidarikerajaanGaluh (Ciamis) sampairuntuhnyakerajaanPajajarankarenaserangan Islam. Yang unikdarinaskahiniadalahterdapatnyanama raja SanjayadarikerajaanMataram.
f.                  Hikayat Raja-Raja Pasai
NasakahiniditulisdalambahasaMelayusekitarabad 16 yang sekarangdisimpan di perpustakaanRoyal Society di London.HikayatiniberceritatentangkerajaanPasai (Aceh) periodeabad ke-13-16 M. Isi singkatnyaadalahtentang raja Pasai yang memeluk agama Islam yaitu Raja Ahmad dansaudaranya Muhammad, tentang raja SamudrapertamayaituMerahSilu yang masuk Islam dengangelar Malik as-Saleh, tentangadukerbaubesarMajapahit (Raja Sang Natadan Gajah Mada) dananakkerbaudariMinangkabau (PatihSuatangdanPatihKatamanggungan). Yang menarikdarihikayatinimemuattentangnama 35 daearahnusantaradanSemenanjungMelayu yang ditaklukkanMajapahit.
g.                 SejarahMelayu
NaskahMelayuinimenggunakanaksara Arab-MelayuditulisolehTun Sri Lanang (1565-1642) seorangbendaharadariKesultanan Johor.Bukuiniditulissekitartahun 1612 seabadsetelahMalakaditundukkanPortugistahun 1511.Penulisanacapkalitertundakarena Aceh seringmenyerang Johor sehinggapenulisharusmengungsi.Naskahinisekarangdisimpan di British Museum London.
Ringkasnyanaskahiniberawaldari Sang Tri Buana yang turundari Bukit Seguntang Palembang sampaidirebutnyaMalakaolehPortugistahun 1511.Sang Tri Buanainidianggapsebagaipangkalempatkeluarga raja yang memerintah Palembang, Majapahit, MelayudanMinangkabau.
14.     Bahasa
Dalam penulisan jejak sejarah terkadang ada penulisan dalam  bahasa lokal, oleh karena itu pengetahuan terhadap bahasa asing atau daerah sangat diperlukan bagi para sejarawan yang dapat digunakan untuk mengkaji jejak sejarah. Pengetahuan tersebut tidak perlu menjadikan sejarawan itu ahli dalam bahasa itu, cukup dapat memahami dan mengerti apa yang dituliskan.
15.     Ilmu Sosial
Cabang-cabangilmusosialsepertiekonomi, geografi, sosiologi, psikologidanlain-lain menjadipisauanalisis yang sangatmembantudalampenelitiandanpenulisansejarah.Menurut  Aminudin (2005)
semua cabang ilmu sosial seperti politik, ekonomi, sosiologi, antropologi, gepgrafi, psikologi dan lainnya juga merupakan ilmu bantu sejarah. Hal itu disebabkan karena manusia sebagai mahkluk sosial dalam berbagai aspek kehidupannya tidak terlepas dari aspek-aspek lainnya. Bahkan di kalangan para ahli berbeda pendapat dalam menempatkan sejarah, apakah termasuk ilmu sastra atau ilmu sosial. Oleh karena itu studi sejarah yang komphrehensip dan meltidimensional memerlikan bantuan konsep-konsep ilmu-ilmu sosial untuk menjelaskan suatu gejala sejarah (social scientific approach). Berdasarkan kenyataan ini, sebagian sejarawan menempatkan sejarah dalam kelompok ilmu sosial.





BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
1.             Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang pelaksanaannya ada yang dengan kekerasan atau tanpa kekerasan
2.             Revolusi Perancis terjadi dikarenakan tindakan seenaknya yang dilakukan oleh pihak kerajaan. Keadaan ekonomi rakyat yang memburuk tidak sepadan dengan yang dilakukan keluarga kerajaan yaitu menghambur-hamburkan uang. Akhirnya terjadilah penyerbuan rakyat terhadap penjara Bastile pada tanggal 14 Juli 1789
3.             Revolusi Amerika terjadi karena ingin melepaskan diri dari penjajahan Inggris, karena Inggris memungut pajak yang sangat tinggi menyebabkan rakyatmenolak keinginannya dan tercetuslah Perang Kemerdekaan Amerika tahun 1775-1783 dan terbentuklah  pemerintahan Amerika.
4.             Revolusi Rusia merupakan salah satu Revolusi yang paling penting dalam sejarah, selain karena terjadi pada Perang Dunia I karena sebelumnya paham komunis hanya angan-angan saja namun akhirnya terbentuklah negara komunis di Rusia.

B.            Saran
Sejarah memang bukan merupakan ilmu pasti, oleh karena itu adakalanya sumber yang dikaji atau digali oleh penulis kurang banyak oleh karena itu membutuhkan dukungan dari segala pihak untuk membantu melengkapi data-data yang ada agar lebih jelas dan terperinci.
Seperti halnya revolusi, yang terjadi diberbagai negara tadi akibat dari tindakan sewenang-wenang pemerintah  yang ada, padahal karena tanpa adanya rakyat tidak akan ada suatu kepala pemerintahan. Namun banyak yang menyalahkan kewenangan tersebut. Oleh karena itu sebagai seorang kepala pemerintahan harus dapat bertindak yangadil, baik untuk kepentingan rakyatnya.
DAFTAR RUJUKAN

http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi (Online)diakses tanggal 10 September 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Numismatik (Online) diakses tanggal 10 September 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Paleontologi (Online) diakses tanggal 10 September 2013
Aminuddin K, 2005. Memahami Sejarah, Surabaya, UNESA University Press. (Online) http://dwiluky.wordpress.com/2011/07/02/ilmu-ilmu-bantu-sejarah/diakses tanggal 10 September 2013
http://dhieraputra.blogspot.com/2011/11/ilmu-bantu-sejarah.html(Online) diakses tanggal 10 September 2013
http://ranipurirani.blogspot.com/2013/03/ilmu-bantu-sejarah.html(Online) diakses tanggal 10 September 2013


3 komentar:

  1. bagaimana caranya ilmu politik membantu sejarah untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siska Ferina Susianti
      kalau menurut saya ya, kan dalam sejarah itu ada sejarah tentang kerajaan dan struktur pemerintahan kerajaan tersebut itu kan tidak bisa dikaji sendiri oleh ilmu sejarah dan karena itu sejarah membutuhkan ilmu politik. begitu pula saat pergantian kepemimpinan dari orde lama ke orde baru hingga ke reformasi sekarang ini, untuk mengkajinnya juga membutuhkan ilmu politik karena sejarah dari orde lama - reformasi menyangkut sistem pemerintahan yang didalamnya pasti menyangkut politik.

      Hapus
  2. Siska Ferina Susianti
    kalau menurut saya ya, kan dalam sejarah itu ada sejarah tentang kerajaan dan struktur pemerintahan kerajaan tersebut itu kan tidak bisa dikaji sendiri oleh ilmu sejarah dan karena itu sejarah membutuhkan ilmu politik. begitu pula saat pergantian kepemimpinan dari orde lama ke orde baru hingga ke reformasi sekarang ini, untuk mengkajinnya juga membutuhkan ilmu politik karena sejarah dari orde lama - reformasi menyangkut sistem pemerintahan yang didalamnya pasti menyangkut politik.

    BalasHapus