ILMU BANTU DALAM
SEJARAH
Makalah
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Bapak Prof.
Dr. Hariyono, M. Pd
dan Ibu Indah W. P. Utami S.
Pd., S. Hum., M. Pd
Oleh
David Kristianto 130731615716
Kyky
Miftakhul Jannah 130731607283
Siska Ferina
Susianti 130731607274
Yulia
Hasanah 130731607231
Yuwa
Dilla Perdana Putra 130731607288
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU
SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
September 2013
DAFTAR ISI
Daftar Isi...................................................................................................... i
BAB
I Pendahuluan
A.
Latar
Belakang............................................................................ 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................ 1
C.
Tujuan.......................................................................................... 1
D.
Ruang
Lingkup Pembahasan....................................................... 2
E.
Metode
Penulisan........................................................................ 2
F.
Manfaat
Penulisan....................................................................... 2
BAB
II Pembahasan
A.
Definisi
Ilmu Bantu Sejarah........................................................ 3
B.
Konsep-Konsep
Ilmu Bantu Sejarah........................................... 3
C.
Macam-Macam
dan Fungsi Ilmu Bantu Sejarah......................... 4
BAB
III Penutup
A.
Kesimpulan.................................................................................. 15
B.
Saran............................................................................................ 15
Daftar Rujukan............................................................................................ 16
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sejarah berasal dari kata syajaratun
yang berasal dari bahasa arab yang artinya pohon. Maksud dari kata pohon adalah
adanya kejadian, perkembangan dan peristiwa yang berkesinambungan dari suatu
kejadian. Dalam ilmu sejarah memiliki arti yang cakupannya sangat luas karena
berkaitan dengan masyarakat masa lalu. Dalam mempelajari sejarah, secara benar
sesuai kaidah ilmu sejarah, kita tidak dapat mempelajarinya sendiri karena
belajar sejarah bukan merupakan pekerjaan yang mudah seperti yang dahulu kita
lakukan dengan menghafal semua materi pelajaran sejarah seperti semasa kita
masih duduk dibangku sekolah. Karena apa yang kita pelajari dahulu dibangku
sekolah belum mencakup semua aspek sejarah yang sebenarnya. Karena dalam
mempelajari sumber sejarah, apalagi yang menggunakan berbagai macam aksara
seperti, Jawa Baru, Batak Kuna, Pallawa Jawa Kuna, Bali, Jawa Tengahan, Bugis,
Arab Pegon, Cina dan lain-lain dengan menggunakan bahasa berbeda yang
memerlukan perlengkapan serta kecakapan tersendiri.
Selain itu dalam sejarah masih ada juga
hubungan kandungan sejarah dengan berbagai unsur kehidupan antara lain ekonomi,
agama, sosial, budaya, politik, ilmu pengetahuan, pemerintahan, birokrasi,
ataupun dengan para tokoh pemegang peran penting dalam sejarah itu sendiri. Oleh
karena itu, untuk mempelajrai segala aspek dalam sejarah, sejarawan tidak dapat
bekerja sendiri dan hanya berkutat dalam ilmu sejarah semata. Sejarawan
memerlukan yang namanya ilmu bantu untuk mengkaji sejarah lebih dalam lagi.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah definisi dari ilmu bantu sejarah
?
2.
Bagaimana konsep ilmu bantu sejarah
menurut para ahli ?
3.
Apa saja macam-macam dan fungsi ilmu
sejarah ?
4.
Apa kegunaan ilmu bantu sejarah ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian sejarah
2.
Menjelaskan konsep ilmu bantu sejarah
menurut para ahli
3.
Menyebutkan macam-macam dan fungsi ilmu
bantu sejarah
4.
Mengetahui kegunaan ilmu bantu sejarah
D.
Ruang
Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup pembahasan dalam makalah
ini adalah pertama-tama menjelaskan tentang definisi atau pengertian dari ilmu
bantu juga menjelaskan konsep-konsep pembagian ilmu bantu menurut beberapa
ahli. Selain itu ruang lingkup pembahasannya hingga pada macam-macam dan fungsi
ilmu bantu, dan tujuan adanya ilmu bantu untuk ilmu sejarah.
E.
Metode
Penulisan
Untuk penyusunan makalah ini, penulis
tidak hanya terpaut pada satu sumber saja. Penulis juga menggunakan beberapa
literatur buku. Selain itu enulis juga mecari referensi atau sumber dari
internet seperti pada google, wikipedia, serta berbagai blog. Dan sekian data
yang sudah terkumpul, penulis mengolahnya hingga menjadi sebuah susunan makalah
mulai dari halaman judul hingga daftar rujukan.
F.
Manfaat
Penulisan
1.
Dapat dipergunakan sebagai media
pembelajaran dan pelatihan untuk menulis makalah.
2.
Dapat dipergunakan untuk menambah
wawasan mengenai materi ilmu bantu.
3.
Dapat dipergunakan sebagai alat
penyampaian pola pikir penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Ilmu Bantu Sejarah
Menurut Puri (2013) mengatakan
bahwa “Sumbersejarahadalahsesuatuhal
yang sangatpentingdalammerekontruksiperistiwasejarah”.
Oleh karena itu sumber sejarah dihadapkan pada menelusuri jejak-jejak sejarah
masa lalu. Untuk menelusuri jejak-jejak sejarah masa lalu para sejarawan tidak
bisa hanya terpaku pada satu ilmu, namun para sejarawan harus memiliki pedoman
ilmu lain. Pedoman ilmu lain tersebut yang pada akhirnya dinamakan sebagai ilmu
bantu. Menurut pendapat Tamburaka (dalam Puri, 2013) “Penggunaanilmu-ilmu bantu initergantungpadapokok-pokokatauperiodesejarah
yang dipelajari. Adapunilmu-ilmu bantu yang
merupakanpendukungsejarahitudalambahasaInggrisdisebut auxiliary sciences atau
sister disciplines”.
B.
Konsep-Konsep
Ilmu Bantu Sejarah
Ilmu bantu sejarah ada bermacam-macam
begitu pula pendapat mengenai konsep-konsep ilmu bantu sejarah yang dikemukakan
para ahli. Adapun pendapat pendapat ahli
(Aminuddin:2005 dalam Memahami Sejarah)
yaitu
Louis Gottschalk dalam mengerti sejarah terjemahan Nugroho Notosusanto
(1981), menyebutkan filologi, epigrafi, palaeografi, hiraldik genealogi,
brafiografi, dan kronologi sebagai ilmu bantu sejarah.
Sidi Gazalba dalam pengantar Sejarah Sebagai Ilmu menyatakan bahwa ilmu purbakala,
ilmu piagam, filologi, palaeografi, kronologi, senumismatik, dan genealogi
menjadi ilmu bantu sejarah. Gazalba selanjutnya menambahkan bahwa ilmu sosial
seperti etnografi, ekonomi, dan ilmu sosial lainnya juga dapat membantu
sejarawan dalam tugasnya menyusun sejarah.
Gilbert J. Garraghan, S.J.dalam A
Guide to Historical Method berpendapatbahwaauxallary sciences (ilmu bantu
sejarah) terdoridari :filsafat, biliografi, antropologi, linguistik, arkeologi,
epigrafi, numismatik, dangenealogi.
Heru Soekradi K. Dalam dasar-dasar Metodologi Sejarah menempatkan filologi,
arkeologi, numismatik, kronologi, epigrafi, dan genealogi sebagai “ilmu bantu
sejarah”, atau ancillary diciplin. Ilmu-ilmuitumenurutHeruSoekradisepenuhnyamengabdikandiriuntuksejarah.Adapun
yang termasuksebagaiilmuilmubantusejarahialahilmu-ilmusosial
(auxillarydisciplin).
Hal yang perlu diperhatikan adalah
penguasaan dalam batas penentuan konsep ilmu bantu sejarah akan menimbulkan
pemikiran yang berbeda dari para sejarawan terhadap pokok studi yang diadapi. Menurut
pendapat Putra (2011) “Yang dimaksud dalam konteks ini ialah derajad
subyektivitas atau pandangan sejarawan akan ikut terpengaruhi oleh penguasaan
di atas, subyektivitas itu berdasarkan dimensi tertentu dari ilmu bantu yang
digunakan untuk memandang, mendekati pokok studi atau kajian”.
C. Macam-Macam dan Fungsi Ilmu Bantu
Sejarah
Ilmu bantu sejarah seperti yang
diungkapkan para ahli diatas memiliki banyak jenis dan fungsi masing-masing,
antara lain:
1.
Paleontologi
Paleontologi berasal dari bahasa Yunani
παλαιός, palaios, "tua, kuno", ὄν, on (gen.ontos),
"makhluk hidup" dan λόγος, logos, "ucapan, pemikiran,
ilmu".( http://id.wikipedia.org/wiki/Paleontologidiakses tanggal 10September 2013). Jadi dapat disimpulkan bahwa
paleontologi merupakan studi suatu ilmu
yang mempelajari kehidupan prasejarah dibumi atau kehidupan pada zaman purba.
Namun paleontologi lebih menekankan pada ilmu yang mempelajari fosil tumbuhan
atau hewan untuk menentukan tingkat evolusi dari suatu organisme yang hidup
pada zaman purba. Tujuan dari Paleontologi adalah untuk menyelidiki evolusi
spesies tumbuhan dan hewan serta ekosistem kuno serta iklim bumi secara
keseluruhan yang terjadi pada zaman purba ( http://www.amazine.co/26423/apa-itu-paleontologi-ruang-lingkup-dan-penerapannya/ diakses tanggal 10 September 2013).
Meskipun mempelajari tentang kehidupan fosil, paleontologi pada dasarnya
merupakan bagian dari ilmu geologi ( ilmu yang mempelajari alam fisik).
Dalam penerapannya paleontologi lebih
mirip dengan arkeologi namun paleontologi tidak memasukkan kebudayaan homo
sapiens modern seperti halnya arkeologi. Kini paleontologi lebih mendayagunakan
dengan metode ilmiah atau sains. Penggunaan berbagai metode ini memungkinkan
paleontologi untuk menemukan sejarah evolusioner
kehidupan, ketika bumi
menjadi sesuatu yang mendukung
terciptanya kehidupan, sekitar 3.800 juta tahun silam
Paleontologi juga memiliki beberapa cabang ilmu antara lain, paleobotni, paleozoologi,
dan mikropaleontologi.
2.
Paleontropologi
Jika paleontologi diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang fosil hewan dan tumbuhan pada zaman prasejarah, maka
paleontropologi adalah ilmu yang mempelajari fosil manusia-manusia purba atau
biasa disebut dengan antropologi ragawi. Ilmu ini bertujuan untuk mempelajari
dan merekonstruksi asal usul manusia purba, persebarannya, lingkungan cara
hidup, evolusinya, dan budayanya.
3.
Arkeologi
Arkeologi berasal dari bahasa Yunani
yaitu Archaeos = Kuno dan Logos = ilmu. Jadi dapat diartikan bahwa arkeologi
adalah ilmu yang mempelajari dan merekonstruksi segala aspek kehidupan manusia
yang terjadi pada masa lampau baik pada zaman prasejarah ataupun pada zaman
sejarah melalui benda-benda tinggalan seperti artefak, ekofak, fitur, dan
situs. Tujuan umum dari arkeolgi adalah untuk merekonstruksi sejarah
kebudayaan, rekonstruksi cara-cara hidup, dan penggambaran proses budaya.
Benda-benda yang ditinggalkan yang dikaji oleh arkeologi adalah :
a.
Artefak
Artefak adalah benda yang sengaja dibuat
atau dimodifikasi manusia baik sebagian atau keseluruhan untuk memenuhi
kebutuhannya. Artefak meliputi “benda-benda produk akhir (end product), calon
alat, peralatan (tool kit), dan limbah (waste)” ( Mundarjito, 1980 ). Artefak
memiliki jenis-jenis yaitu,
1) Teknofak
: artefak yang berfungsi teknis atau
praktis.
2) Sosiofak :
artefak yang berfungsi secara sosial.
3) Ideofak : artefak yang berfungsi sebagai ide atau
kepercayaan.
b.
Ekofak
(Biofak)
Ekofak memiliki pengertian sebagai benda
alam yang tidak dibuat oleh manusia namun penggunaannya berkaitan erat dengan
kehidupan manusia.
Contoh
: tulang binatang, kulit kerang (sebagai sisa makanan)
c.
Fitur
(Feature)
Fitur merupakan satuan lingkungan yang
sudah diubah oleh manusia dalam usahanya beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Selain itu fitur juga merupakan artefak yang tidak dapat diangkat atau dipindah
tanpa merusak kedudukan artefak tersebut.
Contoh
: gua, bekas tiang rumah, bekas liang sampah dll.
d.
Situs
(Site)
Pengertian situs menurut UU no.5 tahun
12 tentang cagar budaya adalah situs merupakan lokasi yang mengandung atau
diduga mengandung benda cagar budaya termasuk kelingkungannya yang diperlukan
untuk pengamanannya. Sementara itu menurut UU no.11 tahun 2010 tentang cagar
budaya pengertian situs cagar budaya sendiri adalah lokasi yang berada di darat
dan atau di air yang mengandung benda cagar budaya, bangunan cagar budaya dan
atau struktur cagar budaya sebagai hasil kegiatan manusia atau bukti pada masa
lalu.
4.
Paleografi
Paleografi
merupakan ilmu yang mempelajari berbagai macam tulisan kuno. Ilmu ini mutlak
diperlukan atau harus dipelajari oleh seorang sejarawan yang hendak mepelajari
tulisan yang ada pada tulisan kuno atas papirus, tablet-tablet tanah liat,
tembikar, kayu, perkamen (vellum), kertas, dan daun lontar. Paleografi memiliki
norma tersendiri sebagai karya sastra. Pertama menjabarkan atau menjelaskan
tulisan-tulisan kuna yang sulit untuk dibaca. Kedua, menempatkan berbagai peninggalan tertulis dalam
rangka perkembangan umum tulisannya dan atas dasar itu menentukan waktu dan
tempat terjadinya tulisan tertentu. Hal ini sangat penting untuk mempelajari
tulisan tangan karya sastra yang biasanya tidak menyebutkan tempat dan waktu
karya sastra tersebut ditulis atau suatu karya lain, seperti interpungsi,
panjang jarak berbaris-baris. Bahkan naskah, urutan, tinta dan sebagainya.
Untuk
memperoleh gambaran berbagai macam tulisan kuna dan perkembangannya di
Indonesia, di bawah ini dijelaskan jenis tulisan pada beberapa prasasti yang
tersebar di Nusantara dengan fungsinya sebagai penunjang penelitian naskah (http://sartini-gadischerry.blogspot.com/2012/01/paleografi-dan-kodikologi.html diakses pada 10 September 2013)
antara lain :
a. Tulisan palawa untuk bahasa
sanksekerta pada abad ke-4, dipakai di daerah-daerah luar kerajaan Palalawa
yang mendapat pengaruhnya, termasuk kepulauan Indonesia. Huruf palalawa di
nusantara dapat dibedakan atas dua macam, palalawa awal (early) dan Balawa
lanjut (later)
b. Tulisan Pra-Nagari yang asalnya dari India
Utara dipakai untuk menulis prasasti Budha dalam bahasa Sanksekerta di Jawa
Tengah pada abad ke-8 (De Casparis, 1995: 176).
c. Tulisan kawi atau Jawa Kuna yang
merupakan kelanjutan tulisan Palawa diketahui kira-kira pertengahan abad ke-8
pada prasaasti Dinoyo di Jawa Timur (760) yang kemudian berkembang lebih lanjut
sampai abad ke-13 sebagai tulisan pada prasasti di jawa Timur, Bali, dan Sunda.
d. Tulisan Jawa periode Majapahit (Jawa Tengah)
dari ke-13 sampai abad abad ke-15. Sementara itu, sampai akhir abad ke-16 atau
kemudiann tulisan di Jawa telah berkembang bentuk tulisan Jawa modern yang
khas.
e. Tulisan Melayu digunakan di beberapa
bagian Sumatra yaitu di daerah Batak, Bengkulu, Kerinci, dan Lampung dari
zaman Raja Adityawarman.
f. Tulisan Makasar dan bugis di
Sulawesi Selatan.
g. Tulisan Bima di Sulawesi Timur.
h. Huruf Arab untuk bahasa Melayu Lama
terdapat dalam prasasti batu di Terengganu pada abad ke-14
5.
Epigrafi
Epigrafi berasal dari kata up (di atas),
graphien (menulis,tulisan). Namun dapat disimpulkan bahwa epigrafi merupakan
suatu kajian ilmu yang menyelidiki sejarah berdasarkan bahan tertulis atau
tulisan kuna. Banyak pihak yang menyamakan epigrafi dengan paleografi namun
pada dasarnya kedua ilmu tersebut memiliki sedikit perbedaan karenaepigrafi
lebih difokuskan ke objek tempat menulis. Epigrafi biasanya dikaitkan dengan
pembacaan tulisan kuno yang terdapat dalam suatu prasati, namun pada dasarnya
epigrafi pembacaan tulisan kuno yang terdapat pada benda yang dapat bertahan
lama seperti batu, logam, atau gading.
Prasasti tersebut pada dasarnya
digunakan memberikan informasi atau catatan mengenai kejadian penting yang
terjadi pada pada masa-masa awal sejarah. Namun betapapun urgensinya prasasti
sebagai sejarah, prasasti tidak merekam semua peristiwa pada zamannya. Hanya
beberapa aspek yang direkam dalam prasati seperti ekonomi, seni budaya dll.
Tujuan utama epigrafi adalah untuk
membaca tulisan kuna tanpa ada suatu kesalahan. Hai ini sangat ditekankan
karena tulisan kuna itu memang sukar dibaca karena bernagai sebab. Sebab-sebab
itu antara lain karena huruf-hurufnya rusak karena bahan prasastinya aus akibat
usia ataupun karena tangan-tngan usil, tiap-tiap periode bentuk hurufnya
mengalami perkembangan, huruf itu sendiri memang sudah tidak terpakai lagi.
Lain pada itu epigrafi juga bertugas menentukan usia , asal tulisan, serta
menentukan kesalahn-kesalahan yang menyelinap dalam teks kemudian
membersihkannya. Belum lagi bila prasasti itu sebagai prasasti turunan
(tinulad) yang tidak jarang menimbulkan kesulitan karena penyalinannya tidak
cermat baik dalam aksara maupun dalam bahasa. Ilmuwan yang pertama kali
mengangkat epigrafi sebagai ilmu bantu sejarah ialah Ludwing Troube. Di Eropa
tulisan epigrafi memusatkan perhatiannya pada naskah atau teks-teks manuskrip
Yunani dan pagam-piagam dari zaman pertengahan.
6.
Ikonografi
Ikonografi adalah ilmu yang mempelajari tentangarca atau patung-patungkunodarizamanprasejarah atau hingga pada zaman
sejarah. Patung atau arca yang ditemukan umumnya merupakan bagian dari tempat
keagamaan yang sakral. Patung tersebut banyak yang ditemukan di daerah
peradaban besar seperti Mesir, Mesopotamia, Persia, Yunani, Cina, Romawi, dan
India. Sedangkan di Indonesia umumnya patung atau arca di Indonesia terbuat
dari tanah liat, batu, atau logam. Arca dan patung yang ada pada zaman
prasejarah umumnya menggambarkan wujd nenek moyang seperti yang ditemukan di
Pasemah. Sementara itu arca pada zaman sejarah di Indonesia banyak yang berupa
arca perwujudan seorang raja atau ratu setelah tokoh tersebut meninggal antara
lain Tribhuwana Tunggadewi diarcakan Parwati, Kertanegara diarcakan Siwa, raja
Jayanegara diarcakan sebagai Wisnu, dan raja Kertarajasa Jayawardhana diarcakan
sebagai Siwa.
7.
Numismatik
Numismatik
(bahasa Latin:
numisma, nomisma,
"koin"; dari bahasa Yunani:
νομίζειν nomÃzein, "menggunakan
sesuai hukum"). Numismatik
atau ilmu mata uang, mengkaji sejarah perkembangan mata uang dari zaman purba
sampai sekarang. Berdasarkan mata uang yang dikoleksi dapat pula dipakai
sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah suatu negara atau suatu dinasti.
8.
Ilmu Keramik
Keramik merupakan nama yang umum
dipergunakan untuk tembikar, cina (china) dan porselin. Pengetahuan tentang keramik
merupakan ilmu bantu dan karya seni yang sangat penting. Hasil kajian
penelitian tentang benda ini merupakan bahan penting untuk penyususnan sejrah
baik pada periode prasejarah atau sejarah.
Tembikar adalah sebutan umum untuk
semua alat-alat dapur yang terbuat dari tanah liat yang kemudian dibakar,
misalnya periuk, belangga, piring, dan kendi. Khusu untuk keramik Cina yang
ditemukan dibeberapa daerah di Indonesia, merupakan temuan yang sangat penting
bagi sejarah karena dipergunakan untuk mengkaji hubungan bilateral antara
Cina-Indonesia dan negeri-negeri lain di Asia, Afrika, dan Eropa.
9.
Kronologi
Kronologi
atau ilmu hitung waktu terbagi menjadi tiga, yaitu kronologi historis,
kronologi teknis, dan kronologi matematik. Kronologi disebut juga sebagai
almanak atau tentang penanggalan, atau kalender. Apabila kronoligi historis
menunjukkan hitungan waktu (penanggalan) dalam konteks terjadinya sejarah. Maka
kronologis teknis ialah hitungan yang berkaitan dengan sistem almanak atau
kalender. Kronologis historis dinamakan pula sebagai kronografi. Dalam studi
sejarah kronologis historis merupakan tulang punggungnya. Tiap peristiwa tidak
terpisahkan dari berbagai waktu. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dapat
dirintut hubungannya dalam waktu. Untuk menetapkan atau mencari angka-angka
tahun dalam kronologi historis berkaitan erat dengan kronologi teknis.
Kronologi teknis atau sistem
kalender (penanggalan) membahas sistem almanak atau penanggalan suatu
bangsa. Pertama sistem kalender berdasarkan perederan bulan. Sistem ini disbut
sebagai lunar systematau tahun qamariah (qamaria ; bulan). Sistem ini
agaknya sebagai sistem yang lebih tua. Sistem kedua yaitu berdasarkan peredaran
Matahari, atau tahun syamsiah (matahari), disebut juga sebagai solar
system. Dewasa ini kalender yang dipakai secara luas diseluruh dunia adalah
kalender Masehi, berdasarkan perhitungan peredaran matahari. Pemakaian kalender
ini sebagai akibat sangat luasnya pengaruh perdaban Eropa di dunia
Internasional.
10.
Statistik
Secara etimologis kata “statistik”
berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai
persamaan arti dengan katastate (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa
Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadinegara.
Pada mulanya, kata “statistik” diartika sebagai “kumpulan bahan keterangan
(data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud
angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar
bagi suatu negara. Crxton dan Cowden mendefinisikan
statistik (dalam Yusuf, 2012) sebagai “koleksi, presentasi, analisis, dan
interprestasi dan angka. Selanjutnya mereka mengatakan bahwa statistik tidak
harus dianggap sebagai subjek yang mempunyai hubungan hanya dengan ilmu-ilmu
fisika, kimia, ekonomi, dan sosiaologi. Statistik itu bukan ilmu (science)
melainkan sebuah metode ilmiah (dcienntilic method)”.
11. Etnografi
Menurut Yusuf (2012) etnografi
“merupakan salah satu cabang dari antropologi kajian ini memberikan deskripsi
dan analisis tentang kebudayaan suatu masyarakat atau kelompok suku bangsa
(ethnic group) tertentu”. Jadi dapat disimpulkan bahwa etnografi merupakan ilmu
yang membahas atau mendiskripsikan tentang suku-suku atau keompok masyarakat di
seluruh dunia.
12.
Genealogi
Genealogi berasal dari kata dasar
gene, yaitu plasma pembawa sifat-sifat keturunan. Genealogi berarti ilmu yang
mempelajari masalah keturunan. Ia berarti saling bergantung dua hal, yaitu yang
muda berasal dari yang tua. Misalnya tulisan jawa berasal dari perkembangan
abjad pallawa. Tulisan pallawa berasal dari tilisan atau abjad brahmi, dan
lain-lain. Atau bisa disebut pengetahuan mengenai asal-asul nenek moyang atau
keturunan keluarga seseorang atau orang-orang disebut genealogi. Peletak dasar
genealogi sebagai ilmu ialah J.Ch. Gatterr (1727-1799), kemudian Q. Lorerirensa
menerapkan dalam penulisan ilmiah (1898). Sekarang penelusuran riwayat hidup
(biografi) dari orang-orang tertentu yang menjadi objek penelitian dapat
dilakukan melalui biodata atau curriculum vitae. Penulisaan sejarah keluarga (
family history) umumnya mengunakan genealogi sebagai dasarnya.
13.
Filologi
Filologi yang berasal dari bahasa yunani berarti
gemar berbincang-bincang. Filologi yang bertujuan untuk mengenalkan tentang
teks secara sempurna kemudian menempatkannya dalam konteks sejarah kebudayaan
suatu bangsa. Filologi berawal dari Eropa saat era renaisans dan humanisme.
saat era itu orang mendalami kembali sastra klasik Yunani Romawi. Filologi
penelitiannya lewat bahasa dan makna yang terkandung didalamnya kemudian
memperbaikinya. Di waktu yang lain teks-teks yang telah dibetulkan kemudian
disalin oleh para penyalin yang seringkali pekerjaannya tidak profesional,
hingga menyebabkan kesalahan. Kesalahan itu dapat berupa kata-kata, kalimat,
atau bagian-bagiannya, Ataupun ada halaman yang terlampaui dan tertukar dalam
proses penyalinan.
Lewat teks-teks klasik itu para ahli filologi
berhasil menggali nilai-nilai hidup yang terkandung dalam kebudayaan lama.
Filologi yang berisikan tentang agama, sosial dan sejarah.Menurut Puri (http://ranipurirani.blogspot.com/2013/03/ilmu-bantu-sejarah.htmldi
akses tanggal 17 September 2013) beberapanaskahkuno yang dikenalantara
lain :
a.
Negarakertagama
Negarakertagamaadalahnaskahlontar yang
ditemukandandirampasolehBelanda di PuriCakranegara Lombok tahun
1894.NaskahinimenggunakanbahasaJawaKuno, berhuruf Bali danberbentukpuisi
(kakawin).NaskahiniditulisolehMpuPrapancaseorangpujanggaMajapahitditulistahun
1365 setahunsetelah Gajah Madawafat.Sekarangnaskahinidisimpan di Universitas
Leiden Belanda.BeberapasejarawantelahmenterjemahkannaskahsepertiolehBrandesdan
H. Kern.Sementarasejarawan Indonesia yang menterjemahkannaskahiniadalah Prof.
Slametmulyono (1953).
Secara
garis besar isi dari naskah Negarakertagama antara lain : tinjauan filsafat
Prapanca dan tujuan penulisan, susunan pemerintah pusat dan pemerintahan dalam
negeri Majapahit, wilayah nusantara yang dikuasai Majapahit, penyiaran agama
Hindu-Budha, catatan perjalanan Hayam Wuruk ke Jawa Tengah dan Jawa Timur,
sejarah Singasari-Majapahit sejak Ken Arok hingga Hayam Wuruk dan Gajah Mada,
upacara kebesaran di Majapahit, dan peraturan mengenai pertanahan agraria.
b.
Pararaton
NaskahinimenggunakanbahasaJawaKuno, berbentukprosa,
tidakdiketahuipenulisnyadandisusunsekitarabad 16.Pararatonberisitentangriwayat
Ken Arok.Tahun 1920
naskahPararatondituliskedalambahasaRomawidanditerjemahkanolehBrandes.NasakahPararatonberisitentangkisah
Ken AroksebagaipendiriwangsaRajasa, istrinya Ken DedesdansejarahMajapahit 1486.
c.
KidungSundayana
KidungSundayanaberbentukpuisi (kidung).Naskahiniditemukan
di Bali danmenggunakanbahasaJawaKunodenganpengarang yang belumdiketahui.Isi
secaraumumnaskahKidungSundayanaberceritatentangkronologisperangBubat yang
diawalidengankeinginanHayamWurukmencaripermaisuri.MakaterpilihlahputridarikerajaanPajajaran
yang
bernamaCitraloka.RombonganPajajarandanputriCitralokaakhirnyadatangkeMajapahit.
Di sinilahawalmasalahterjadiketika Gajah
MadatidaksenangdengancaraHayamWurukmenyambutkerajaanPajajaran.
Muncullahperselisihanpahamantara Gajah Mada, HayamWurukdanpihakPajajaran.Tidakadanyakesepakatanpihakmeyebabkanpertempuranantarakeduabelah.Raja
PajajaranterbunuhdalamperistiwainidanCitralokaakhirnyabunuhdiri.
d.
Babad Tanah Jawi
Naskah ini bercerita tentang pasang surut sejarah Jawa yang
meliputi akhir kerajaan Majapahit 1525 sampai Perjanjian Giyanti 1755 yang
membagi Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta. SecararinciisiBabad
Tanah JawiadalahKerajaanDemakBintoro, Mataram, walisongoterutamafigurSunanKalijagadanperpecahanMataram.
e.
CaritaParahiyangan
Naskah berbahasa dan beraksara Sunda Kuno ini
ditulis pada daun lontar. Naskah ini pernah ditranskrip dan diterjemahkan ke
dalam bahasa Belanda oleh Pleyte dengan catatan dari Purbacaraka. Isinya
tentang leluhur raja Sunda (parahiyang) yang
dimulaidarikerajaanGaluh (Ciamis)
sampairuntuhnyakerajaanPajajarankarenaserangan Islam. Yang
unikdarinaskahiniadalahterdapatnyanama raja SanjayadarikerajaanMataram.
f.
Hikayat Raja-Raja Pasai
NasakahiniditulisdalambahasaMelayusekitarabad
16 yang sekarangdisimpan di perpustakaanRoyal Society di
London.HikayatiniberceritatentangkerajaanPasai (Aceh) periodeabad ke-13-16 M.
Isi singkatnyaadalahtentang raja Pasai yang memeluk agama Islam yaitu Raja Ahmad
dansaudaranya Muhammad, tentang raja SamudrapertamayaituMerahSilu yang masuk
Islam dengangelar Malik as-Saleh, tentangadukerbaubesarMajapahit (Raja Sang
Natadan Gajah Mada) dananakkerbaudariMinangkabau
(PatihSuatangdanPatihKatamanggungan). Yang menarikdarihikayatinimemuattentangnama
35 daearahnusantaradanSemenanjungMelayu yang ditaklukkanMajapahit.
g.
SejarahMelayu
NaskahMelayuinimenggunakanaksara
Arab-MelayuditulisolehTun Sri Lanang (1565-1642) seorangbendaharadariKesultanan
Johor.Bukuiniditulissekitartahun 1612
seabadsetelahMalakaditundukkanPortugistahun
1511.Penulisanacapkalitertundakarena Aceh seringmenyerang Johor
sehinggapenulisharusmengungsi.Naskahinisekarangdisimpan di British Museum
London.
Ringkasnyanaskahiniberawaldari Sang Tri Buana yang
turundari Bukit Seguntang Palembang sampaidirebutnyaMalakaolehPortugistahun
1511.Sang Tri Buanainidianggapsebagaipangkalempatkeluarga raja yang memerintah
Palembang, Majapahit, MelayudanMinangkabau.
14.
Bahasa
Dalam
penulisan jejak sejarah terkadang ada penulisan dalam bahasa lokal, oleh karena itu pengetahuan
terhadap bahasa asing atau daerah sangat diperlukan bagi para sejarawan yang
dapat digunakan untuk mengkaji jejak sejarah. Pengetahuan tersebut tidak perlu
menjadikan sejarawan itu ahli dalam bahasa itu, cukup dapat memahami dan
mengerti apa yang dituliskan.
15.
Ilmu Sosial
Cabang-cabangilmusosialsepertiekonomi,
geografi, sosiologi, psikologidanlain-lain menjadipisauanalisis yang
sangatmembantudalampenelitiandanpenulisansejarah.Menurut Aminudin
(2005)
semua cabang ilmu sosial seperti politik, ekonomi,
sosiologi, antropologi, gepgrafi, psikologi dan lainnya juga merupakan ilmu
bantu sejarah. Hal itu disebabkan karena manusia sebagai mahkluk sosial dalam
berbagai aspek kehidupannya tidak terlepas dari aspek-aspek lainnya. Bahkan di
kalangan para ahli berbeda pendapat dalam menempatkan sejarah, apakah termasuk
ilmu sastra atau ilmu sosial. Oleh karena itu studi sejarah yang komphrehensip
dan meltidimensional memerlikan bantuan konsep-konsep ilmu-ilmu sosial untuk
menjelaskan suatu gejala sejarah (social scientific approach). Berdasarkan
kenyataan ini, sebagian sejarawan menempatkan sejarah dalam kelompok ilmu
sosial.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Revolusi merupakan perubahan secara
cepat yang pelaksanaannya ada yang dengan kekerasan atau tanpa kekerasan
2.
Revolusi Perancis terjadi dikarenakan
tindakan seenaknya yang dilakukan oleh pihak kerajaan. Keadaan ekonomi rakyat
yang memburuk tidak sepadan dengan yang dilakukan keluarga kerajaan yaitu
menghambur-hamburkan uang. Akhirnya terjadilah penyerbuan rakyat terhadap
penjara Bastile pada tanggal 14 Juli 1789
3.
Revolusi Amerika terjadi karena ingin
melepaskan diri dari penjajahan Inggris, karena Inggris memungut pajak yang
sangat tinggi menyebabkan rakyatmenolak keinginannya dan tercetuslah Perang
Kemerdekaan Amerika tahun 1775-1783 dan terbentuklah pemerintahan Amerika.
4.
Revolusi Rusia merupakan salah satu
Revolusi yang paling penting dalam sejarah, selain karena terjadi pada Perang
Dunia I karena sebelumnya paham komunis hanya angan-angan saja namun akhirnya
terbentuklah negara komunis di Rusia.
B.
Saran
Sejarah memang bukan merupakan ilmu
pasti, oleh karena itu adakalanya sumber yang dikaji atau digali oleh penulis
kurang banyak oleh karena itu membutuhkan dukungan dari segala pihak untuk
membantu melengkapi data-data yang ada agar lebih jelas dan terperinci.
Seperti halnya revolusi, yang terjadi
diberbagai negara tadi akibat dari tindakan sewenang-wenang pemerintah yang ada, padahal karena tanpa adanya rakyat
tidak akan ada suatu kepala pemerintahan. Namun banyak yang menyalahkan
kewenangan tersebut. Oleh karena itu sebagai seorang kepala pemerintahan harus
dapat bertindak yangadil, baik untuk kepentingan rakyatnya.
DAFTAR RUJUKAN
http://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi
(Online)diakses tanggal 10 September 2013
http://jiwastate.blogspot.com/2011/10/penerapan-sosiologi-dalam-kehidupan.html(Online) diakses
tanggal 10 September 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Numismatik
(Online) diakses tanggal 10 September 2013
http://www.amazine.co/26423/apa-itu-paleontologi-ruang-lingkup-dan-penerapannya/
(Online) diakses tanggal 10 September 2013
http://sartini-gadischerry.blogspot.com/2012/01/paleografi-dan-kodikologi.html (Online) diakses tanggal 10 September 2013
Aminuddin
K, 2005. Memahami Sejarah, Surabaya, UNESA
University Press. (Online) http://dwiluky.wordpress.com/2011/07/02/ilmu-ilmu-bantu-sejarah/diakses tanggal 10 September 2013
http://dedeyusuf-29.blogspot.com/2012/01/ilmu-ilmu-bantu-sejarah.html(Online)
diakses tanggal 10 September 2013
http://dhieraputra.blogspot.com/2011/11/ilmu-bantu-sejarah.html(Online)
diakses tanggal 10 September 2013
http://ranipurirani.blogspot.com/2013/03/ilmu-bantu-sejarah.html(Online)
diakses tanggal 10 September 2013
http://id.shvoong.com/humanities/history/2135529-ilmu-ilmu-bantu-sejarah/#ixzz2f9Q65CNZ(Online) diakses
tanggal 10 September 2013
bagaimana caranya ilmu politik membantu sejarah untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu?
BalasHapusSiska Ferina Susianti
Hapuskalau menurut saya ya, kan dalam sejarah itu ada sejarah tentang kerajaan dan struktur pemerintahan kerajaan tersebut itu kan tidak bisa dikaji sendiri oleh ilmu sejarah dan karena itu sejarah membutuhkan ilmu politik. begitu pula saat pergantian kepemimpinan dari orde lama ke orde baru hingga ke reformasi sekarang ini, untuk mengkajinnya juga membutuhkan ilmu politik karena sejarah dari orde lama - reformasi menyangkut sistem pemerintahan yang didalamnya pasti menyangkut politik.
Siska Ferina Susianti
BalasHapuskalau menurut saya ya, kan dalam sejarah itu ada sejarah tentang kerajaan dan struktur pemerintahan kerajaan tersebut itu kan tidak bisa dikaji sendiri oleh ilmu sejarah dan karena itu sejarah membutuhkan ilmu politik. begitu pula saat pergantian kepemimpinan dari orde lama ke orde baru hingga ke reformasi sekarang ini, untuk mengkajinnya juga membutuhkan ilmu politik karena sejarah dari orde lama - reformasi menyangkut sistem pemerintahan yang didalamnya pasti menyangkut politik.