PERIODISASI SEJARAH DI INDONESIA
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Ibu Indah W.P. Utami S.Pd, S.Hum, M.Pd
oleh:
1. Anas Amirul Muslimin (130731615684)
2. Muhammad Imam Mahmudi (130731616739)
3. Puji Rahayu (130731607238)
4. Twinda Niken Woro Astuty (130731607239)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSANPENDIDIKAN SEJARAH
September 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan segala kuasa dan izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang kami beri judul periodisasi sejarah di Indonesia ini.Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengantar ilmu sejarah.Dalam makalah ini kami menuliskan tentang pembabakan waktu atau yang biasa kita sebut dengan periodisasi dalam sejarah perkembangan Indonesia.Dimulai dari pengertian pembabakan waktu, tujuan, dan periodisasi waktu sendiri dalam sejarah Indonesia.
Kami sangat berterima kasih kepada Ibu dosen pembimbing kami yakni Ibu Indahyang telah membimbing kamidalam matakuliah pengantar ilmu sejarah.Juga kepada para oknum-oknum yang telah membantu kami dalam menemukan bahan referensi untuk menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Periodisasi Sejarah 2
2.2 Tujuan Periodisasi Sejarah 4
2.3 Periodisasi Sejarah di Indonesia 6
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
DAFTAR RUJUKAN 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang kaya akan peristiwa sejarahnya. Semua dimulai sejak jaman Purba jutaan tahun yang lalu.Dalam rentang waktu yang begitu panjang, Indonesia telah mengalami berbagai hal yang sangat mengagumkan.Penelitian demi penelitian dilakukan oleh para ahli sejarah.Tiap waktu selalu berkembang sejarah yang ditemukan, kontroversi dalam perbedaan penelitian juga tak jerang ditemukan.
Dalam kurun waktu yang sangat panjang, para peneliti sulit untuk menentukan temuan-temuan mereka menurut umur yang tertua.Maka dari itu muncul pembabakan waktu atau yang biasa disebut periodisasi dalam sejarah. Dalam makalah ini akan dibahas mengena periodisasi sejarah di Indonesia, termasuk di dalamnya adalah pendapat atau berbagai versi periodisasi menurut para pakar.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari periodisasi sejarah?
1.2.2 Apa tujuan dari periodisasi sejarah
1.2.3 Bagaimana periodisasi sejarah di Indonesia menurut para ahli?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian dari periodisasi sejarah
1.3.2 Memahami tujuan dari diadakannya periodisasi sejarah bagi penelitian
1.3.3 Memahami baerbagai versi tentang periodisasi sejarah menurut para ahli
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Periodisasi sejarah
Periodisasi secara umum dapat diartikan sebagai membagian suatu zaman berdasarkan periode waktu untuk membagi kejadian-kejadian yang penting dan istimewa.Karena lamanya waktu perlu dilakukan penbagian waktu untuk mempermudah mempelajarinya.Periodisasi yang biasa digunakan adalah pemisahan yang tidak mendasarkan pada kurun waktu matematis periodisasi biasanya didasarkan pada masa aktual atau momentum tertentu. Kriteria waktu yang digunakan adalah waktu antropologis, suatu momentum yang dapat menunjukkan adanya karakteristik dari suatu kurun yang jelas berbeda dan kurun waktu yang lain. Bagi masyarakat tradisional kurun sejarah biasanya didasarkan pada masa kekuasaan sang raja.
Menurut Sartono Kartodirjo (1993:79) “ kronologi sering disajikan sebagai deretan peristiwa teratur menurut urutan mulai yang terlebih dahulu terjadi sampai yang terakhir. Muncul gambaran waktu yang bergerak mengikuti garis dan kebiasaan garis lurus”.Dalam tradisi agama besar Islam, Kristen, dan Yahudi. Dalam tradisi Hindu ada gambaran waktu yang siklis, pengaruhnya di Indonesia berupa siklus dwaparayuga yang mencakup kretayuga,kaliyugadan tetrayuga.Menurut teori Vico dalam buku Sartono Kartodirjo (1993:79) “sejarah bergerak menurut garis spiral, suatu kombinasi antar garis siklus dan garis maju (naik)”.
Dalam historigrafi modern (Barat) telah lama ada tradisi membuat pembagian waktu atau periodisasi. Sampai sekarang masih berlaku apa yang telah disusun oleh(Cellarius,1638-1707 dalam buku Sartono Kartodirjo 1993:79),” yaitu suatu periodisasi yang membagi sejarah Barat atas tiga periode zaman kuno, zaman pertengahan, zaman modern dengan memakai caesuun(pembatasan waktu), yaitu kurang lebih tahun 500 dan tahun 1500”. Jadi pembagian zaman dalam periodisasi dapat memudahkan untuk mempelajarinya. Ada yang berpendapat bahwa runtuhnya kerajaan Romawi adalah akhir zaman kuno, sedang runtuhnya
Konstatinopel(Istambul) pada tahun 1453, yaitu jatuh ke tangan Otoman, adalah akhir abad pertengahan.
Untuk periodisasi aliran-aliran pikiran di Barat cukup cocok, seperti abad 16 Reformasi-protestantisme, abad 17 rasionalisme, abad 18 pencerahan(Aufklarung) abad 19 Romantisisme-Nasionalisme. Perlu ditambahkan di sini bahwa dalam Serat Jayabaya usia kerajaan sering ditetapkan dalam satuan tahun. Dalam sejarah politik ada kebiasaan membuat periodisasi berdasarkan pemilihan caesuur pada tahun peristiwa penting, antara lain perang, awal revolusi, awal suatu periode pemerintahan
Periodisasi seperti ini membuktikan bahwa ide pentingnya peranan perang, diplomasi,dan peristiwa politik lain sangat menonjol. Jadi dominasi sejarah politik dan perang sangat menuntukan, umpamanya, Revolusi Prancis (1789) dianggap sebagai awal periode modern.Periode monarki absolut mulai ditinggalkan mulailah periode liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.Pemisahan periode-periode secara tajam memang memudahkan, namun orang bertanya-tanya seberapa jauh dampaknya.Banyak perubahaan sesungguhnya terjadi secara lambat laun.
Menurut P. Sorokin dalam buku Sartono Kartodirjo (1993:82) menyatakan bahwa, “silih bergantinya zaman menimbulkan gelombang-gelombang,ada tiga gelombang dengan ciri dominan, zaman ideasional sewaktu soal religius dan supernatural tampil ke depan, zaman ideologis dan zaman sensate”.
Pada intinya, periodisasi sejarah adalah pembabakan waktu dimana era atau zaman dalam sejarah dibagi-bagi atau dikelompokkan sedemikian rupa agar mudah untuk dipelajari.Semua ini dilakukan karena dalam pembelajaran sejarah, aspek terutama yang paling diperhatikan adalah aspek waktu.Sedangkan waktu itu sendiri terus berjalan tanpa bisa dihentikan, layaknya kehidupan yang selalu berputar-putar.Bahkan sampai saat ini, ada saja penemuan-penemuan baru dari para sejarawan yang umurnya bahkan lebih tua puluhan bahkan ratusan tahun dari umur penemu itu sendiri.Maka dari itulah banyak cara-cara yang dilakukan oleh para sejarawan agar mereka dapat menentukan umur dari temuan-temuan mereka meski bukan waktu yang sangat akurat. Mereka hanya mampu menentukan dari zaman apa temuan yang mereka dapat, dan tentu saja melalui sistem pembabakan waktu yang ada.
2.2 Tujuan Periodisasi Sejarah
Seperti yang kita ketahui, sejarah merupakan kehidupan masa lalu yang tak mungkin terulang lagi. Karena dalam sejarah, sebuah peristiwa hanya terjadi satu kali dalam ruang dan waktu yang sama pada saat itu juga. Jarak waktu atau masa yang lampau dengan sekarang itupun terpaut jauh.Jarak waktu tersebut bisa ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu.Oleh sebab itu, untuk memelajari sejarah diperlukan periodisasi atau pembabakan.Sehingga dalam sejarah, rentang waktu yang panjang tersebut dibagi atau dipisah dalam periode waktu tertentu.
Menurut Hariyono (1995:64) menyatakan bahwa, “tujuan periodisasi sejarah bukan memutuskan peristiwa satu dengan yang lain”. Dalam hal ini dalam membabakan suatu peristiwa dengan peristiwa yang lain harus berurutan dan sesuai alur kronologi sejarah, meskipun kita terbiasa menulis hanya sepengetahuan kita saja. Misalkan sejarah Indonesia, sejarah Indonesia mempunyai alur sejarah yang rumit.Mulai dari zaman prasejarah sampai zaman sekarang ini merupakan runtutan peristiwa yang sulit dipelajari apabila tidak dilakukan pembabakan atau periodisasi. Selain itu dalam memeriodisasikan harus dengan teliti dan cermat agar alur sejarahnya tidak terputus antara periodisasi satu dengan yang lain. Menurut Kartodirdjo dalam buku Hariyono (1995:65) menyatakan bahwa untuk menyusun sejarah Indonesia yang majemuk harus diperlukan suatu usaha “bagaimana cara menyusun sejarah Indonesia integral yang tidak monitis tetapi yang pluralistis sehingga tampak perkembangan yang kompleks dan menggambarkan masyarakat Indonesia dengan segala jalinannya”. Hal ini berarti bahwa dalam memperiodisasikan sejarah Indonesia yang majemuk harus beragam pemahaman atau tidak terpacu dalam satu hal saja.Karena sesuai dengan alur sejarah Indonesia yang beragam dan rumit. Dapat kita simpulkan bahwa tujuan periodisasi atau pembabakan dalam sejarah antara lain:
2.1.1 Memudahkan Penulis Sejarah atau Sejarawan dalam Membagi Periode Waktu dalam Sejarah.
Dalam rentang waktu yang sangat panjang seorang penulis sejarah mungkin akan kesulitan dalam menulis sejarah. Karena untuk mengkaji suatu pokok permasalahan yang rumit diperlukan ketelitian dan kecermatan agar setiap kejadian tertulis sesuai dengan fakta dan kenyataan yang terjadi. Untuk itu dengan periodisasi, penulisan dalam sejarah akan lebih efektif dan terfokus dalam satu masalah atau satu periode sejarah.
2.1.2 Menyederhanakan Penulisan Sejarah.
Dalam penulisan sejarah tidak mungkin semua peristiwa yang bertahun-tahun bahkan berjuta-juta tahun lamanya akan ditulis dalam satu periode. Hal ini tentu akan menyulitkan para pembaca untuk mencari dan memahami suatu pokok permasalahan dalam sejarah. Untuk itu jika ditulis dalam berbagai periode yang sistematis akan lebih sederhana dan mudah diklasifikasi.
2.1.3 Memudahkan Pembaca dalam Memahami Sejarah.
Dengan dikelompokkan atau dibabakan akan lebih memudahkan pembaca dalam memahami sejarah. Pembaca tidak perlu susah untuk mencari suatu pokok permasalahan sejarah yang terjadi. Karena pokok-pokok permasalahan sejarah tersebut sudah terbagi dalam bentuk suatu periode tertentu. Sehingga akan lebih mudah memehami terjdinya suatu peristiwa dalam sejarah.
2.1.4 Untuk Memenuhi Kajian Sebagai Ilmu Pengetahuan yang Sistematis.
Ilmu pengetahuan akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Begitu pula dengan ilmu sejarah, dalam penyusunannya harus sistematis.Penulisannya harus sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku dalam kajian ilmu pengetahuan.
2.3 Periodisasi Sejarah di Indonesia
Periodisasi dalam sejarah secara umum bertujuan untuk memermudah pembabakan atau mengelompokan kejadian berdasarkan waktu. Periodisasi atau pembabakan merupakan cara pembagian watu medurut kejadian yang penting atau istimewa. Karena lamanya bentang waktu dalam sejarah, maka perlulah di kelompokan kejadian kejadian itu berdasarkan waktu. Banyak sekali pendapat para ahli tentang periodisasi, RP Soejono berpendapat bahwa zaman prasejarah diperiodisasikan sebagai berikut
1. Periode berburu dan meramu,
2. Periode bercocok tanam dan
3. Periode perundagian.
Sedangkan menurut pendapat P. V. Van Stein Callenfels, Th. Van der Hoop, dan H. R. Van Heekeran.
1. Zaman Batu Tua (Paleolitikum),
2. Zaman Batu Madya (Mesolitikum),
3. Zaman Batu Muda (Neolitikum), dan
4. Zaman Logam (Zaman Perunggu dan Zaman Besi).
Setelah zaman prasejarah sudah di kelompokan atau diperiodisasikan, kemudin masuk pada zaman sejarah. Zaman sejarah di indonesia di mulai pada abad ke 4 masehi setelah di temukanya tulusan di prasasti yupa di kerajaan kutai pada abad ke 4. Kemudian para ahli sejarah berpendapat bahwa zaman sejarah di indonesia di kelompokkan menjadi : “zaman indonesia kuno, zaman indonesia baru dan zaman indonesia modern “ (chris person ). Zaman indonesia kuno adalah zaman mulainya kerajaan hindu dan budha masuk, dimulai dari abad ke 4 sampai akhir abad ke 15 . Zaman indonesia baru adalah zama masuknya kerajaan islam ke indonesia, dimulai dari abad ke 15 sampai abad ke 18. Sedangkan zaman indonesia modern adalah di mulai saat belanda mulai tahun 1800 dampai pergerakan nasional
Periodisasi juda di lakukan untuk mempermudah melakukan pengelompokan berdasarkan waktu.Bahkan masa kolonialisasi Belanda pun juda di periodisasi agar pempermudah mempelajarinya.Menurut Ali(2005:165) pengelompokan dalam masa kolonial dibagi atas:
1. Masa belanda menetap tahun 1584
2. Masa belanda menetap tahun 1674
3. Perkembangan dn kehancuran VOC 1614 sampai 1800
4. daerah milik nederlan di jaman republik bataf, zaman perancis dan zaman inggris 1800-1863
5. pergerakan pemerintahan nederlan di indonesia.
Sedangkan periodisasi dalam hal masuknya agama ke indonesia menurut Deventer dalam Ali (2005:166) garis besar agama masuk ke Indonesia
1. zaman hindu
2. zaman islam
3. zaman portugis (kristen)
4. zaman kekuasaan VOC”.
Dalam sistem politik belanda di indonesia ,Ali (2005:173) berpendapat
1. VOC dan keruntuhanya
2. masa kesangsian.1805-1830
3. tanam paksa 1830-1870
4. etische politiek
5. menuju swapraja 1912 sampai sekarang
Menurut pendapat pearson dalam Soekamtoberpendapat bahwa periodisasi di indonesia di jabarkan secara lengkap sebagai berikut
1. Masa pangkal sejarah.................................................. – 0
2. Masa Kutai-Tarumanegara ..................................... 0 – 600
3. Masa Sriwijaya-Medang-Singosari ......................... 600 – 1300
4. Masa Majapahit....................................................... 1300 – 1500
5. Masa Kerajaan Islam............................................... 1500 – 1600
6. Masa Aceh, Mataram, Makassar ............................ 1600 – 1700
7. Masa pemerintah asing............................................ 1700 – 1945
Masa ini dibagi menjadi beberapa zaman, yakni:
a) Zaman Kompeni(1800 – 1808)
b) Zaman Daendels (1808 – 1811)
c) Zaman British Government (1811 – 1816)
d) Zaman Nederlands – India (1816 – 1942)
e) Zaman Nippon (1942 – 1945)
8. Masa Republik Indonesia (1945 – sekarang)
Berdasarkan pemikiran Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, beliau membagi pembabakan sejarah di Indonesia berdasarkan masa-masa kejayaannya. Termasuk di dalamnya adalah masa kerajaan, karna di masa itulah terjadi pasang surut gejolak politik dan perekonomian dimana adanya kejayaan, dan keruntuhan. Periodisasi yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono adalah sebagai berikut:
1. Prasejarah
a) Masa kerajaan-kerajaan tertua
b) Masa Sriwijaya (dari abad VII-XIII atau XIV)
c) Masa Majapahit (dari abad XIV-XV)
2. Zaman Kuno
a) Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI)
b) Masa Perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX)
c) Masa pergerakan nasional (abad XX)
3. Zaman Baru
4. Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945)
Jadi dapat di simpulkan,secara garis besar periodisasi sejarah di Indonesia di bagi atas zaman prasejarah yaitu masa paleolitikum mesolitikum dan neolitikum kemudian zaman logam kemudian zaman sejarah di indonesia di mulai pada abad ke 4 setelah di temukanya prasasti yupa di kerajaan kutai kalimantan. Zaman sejarah di indonesian secara umum di kelompokan menjadi zaman indonesia kuno, indonesia baru dan zaman indonesia modern, zaman modern juga masih di kelompokan lagi menjadi zaman kolonial, zaman pergerakan nasional, zaman kependudukan jepang, kemerdekaan, orde lama, orde baru dan reformasi sampai sekarang ini
Dari berbagai uraian di atas, kita tahu bahwa sangat banyak versi tentang periodisasi sejarah di Indonesia.Namun yang kita pahami mungkin hanya sebagian. Yang selama ini kita terima tentang periodisasi waktu di Indonesia baik di SMP maupun di SMA adalah sebagai berikut :
1. Jaman Prasejarah
2. Jaman Hindu-Budha
3. Jaman Islam
4. Jaman Kolonial
5. Jaman Pendudukan Jepang
6. Jaman Revolusi Kemerdekaan
7. Jaman Orde Lama
8. Jaman Orde Baru
9. Jaman Reformasi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Periodisasi sangat penting adanya bagi pembelajaran sejarah. Baik dalam metode pembelajaran, penelitian, bahkan dalam pembahasannya pun aspek waktu sangat penting bagi sejarah. Periodisasi adalah pembabakan waktu dimana rentan waktu dalam sejarah yang sangat panjang dikelompokkan sedemikian rupa dengan kriteria-kriteria tertentu agar mudah dalam mempelajari sejarah.
3.2. Saran
Dalam mempelajari sejarah, penulis menyarankan agar para pembaca memahami dahulu pembabakan waktu yang ada, agar lebih mudah dalam mempelajari sejarah itu sendiri. Karena pembabakan waktu ini terus digunakan, bahkan saat dilakukannya penelitian. Termasuk ke dalam periode manakah temuan yang anda dapat. waktu terus berjalan seiring kehidupan bergulir. Waktu semakin panjang, dan bukan tidak mungkin akan datangnya versi-versi baru tentang periodisasi sejarah. Kami tidak menuntut harus mengikuti versi periodisasi yang mana, yang penting kita cukup mengerti dan faham akan semuanya.
DAFTAR RUJUKAN
Ali, R.M. 2005.Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia.Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara
Harfian, A. 2011.Periodisasi Sejarah. (Online), (file:///H:/Harfian%20Civic%20%20PERIODISASI%20SEJARAH.htm), diakses 11 September 2013.
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Kartodirdjo, S. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Ibu Indah W.P. Utami S.Pd, S.Hum, M.Pd
oleh:
1. Anas Amirul Muslimin (130731615684)
2. Muhammad Imam Mahmudi (130731616739)
3. Puji Rahayu (130731607238)
4. Twinda Niken Woro Astuty (130731607239)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSANPENDIDIKAN SEJARAH
September 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan segala kuasa dan izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang kami beri judul periodisasi sejarah di Indonesia ini.Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengantar ilmu sejarah.Dalam makalah ini kami menuliskan tentang pembabakan waktu atau yang biasa kita sebut dengan periodisasi dalam sejarah perkembangan Indonesia.Dimulai dari pengertian pembabakan waktu, tujuan, dan periodisasi waktu sendiri dalam sejarah Indonesia.
Kami sangat berterima kasih kepada Ibu dosen pembimbing kami yakni Ibu Indahyang telah membimbing kamidalam matakuliah pengantar ilmu sejarah.Juga kepada para oknum-oknum yang telah membantu kami dalam menemukan bahan referensi untuk menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Periodisasi Sejarah 2
2.2 Tujuan Periodisasi Sejarah 4
2.3 Periodisasi Sejarah di Indonesia 6
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
DAFTAR RUJUKAN 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang kaya akan peristiwa sejarahnya. Semua dimulai sejak jaman Purba jutaan tahun yang lalu.Dalam rentang waktu yang begitu panjang, Indonesia telah mengalami berbagai hal yang sangat mengagumkan.Penelitian demi penelitian dilakukan oleh para ahli sejarah.Tiap waktu selalu berkembang sejarah yang ditemukan, kontroversi dalam perbedaan penelitian juga tak jerang ditemukan.
Dalam kurun waktu yang sangat panjang, para peneliti sulit untuk menentukan temuan-temuan mereka menurut umur yang tertua.Maka dari itu muncul pembabakan waktu atau yang biasa disebut periodisasi dalam sejarah. Dalam makalah ini akan dibahas mengena periodisasi sejarah di Indonesia, termasuk di dalamnya adalah pendapat atau berbagai versi periodisasi menurut para pakar.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian dari periodisasi sejarah?
1.2.2 Apa tujuan dari periodisasi sejarah
1.2.3 Bagaimana periodisasi sejarah di Indonesia menurut para ahli?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian dari periodisasi sejarah
1.3.2 Memahami tujuan dari diadakannya periodisasi sejarah bagi penelitian
1.3.3 Memahami baerbagai versi tentang periodisasi sejarah menurut para ahli
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Periodisasi sejarah
Periodisasi secara umum dapat diartikan sebagai membagian suatu zaman berdasarkan periode waktu untuk membagi kejadian-kejadian yang penting dan istimewa.Karena lamanya waktu perlu dilakukan penbagian waktu untuk mempermudah mempelajarinya.Periodisasi yang biasa digunakan adalah pemisahan yang tidak mendasarkan pada kurun waktu matematis periodisasi biasanya didasarkan pada masa aktual atau momentum tertentu. Kriteria waktu yang digunakan adalah waktu antropologis, suatu momentum yang dapat menunjukkan adanya karakteristik dari suatu kurun yang jelas berbeda dan kurun waktu yang lain. Bagi masyarakat tradisional kurun sejarah biasanya didasarkan pada masa kekuasaan sang raja.
Menurut Sartono Kartodirjo (1993:79) “ kronologi sering disajikan sebagai deretan peristiwa teratur menurut urutan mulai yang terlebih dahulu terjadi sampai yang terakhir. Muncul gambaran waktu yang bergerak mengikuti garis dan kebiasaan garis lurus”.Dalam tradisi agama besar Islam, Kristen, dan Yahudi. Dalam tradisi Hindu ada gambaran waktu yang siklis, pengaruhnya di Indonesia berupa siklus dwaparayuga yang mencakup kretayuga,kaliyugadan tetrayuga.Menurut teori Vico dalam buku Sartono Kartodirjo (1993:79) “sejarah bergerak menurut garis spiral, suatu kombinasi antar garis siklus dan garis maju (naik)”.
Dalam historigrafi modern (Barat) telah lama ada tradisi membuat pembagian waktu atau periodisasi. Sampai sekarang masih berlaku apa yang telah disusun oleh(Cellarius,1638-1707 dalam buku Sartono Kartodirjo 1993:79),” yaitu suatu periodisasi yang membagi sejarah Barat atas tiga periode zaman kuno, zaman pertengahan, zaman modern dengan memakai caesuun(pembatasan waktu), yaitu kurang lebih tahun 500 dan tahun 1500”. Jadi pembagian zaman dalam periodisasi dapat memudahkan untuk mempelajarinya. Ada yang berpendapat bahwa runtuhnya kerajaan Romawi adalah akhir zaman kuno, sedang runtuhnya
Konstatinopel(Istambul) pada tahun 1453, yaitu jatuh ke tangan Otoman, adalah akhir abad pertengahan.
Untuk periodisasi aliran-aliran pikiran di Barat cukup cocok, seperti abad 16 Reformasi-protestantisme, abad 17 rasionalisme, abad 18 pencerahan(Aufklarung) abad 19 Romantisisme-Nasionalisme. Perlu ditambahkan di sini bahwa dalam Serat Jayabaya usia kerajaan sering ditetapkan dalam satuan tahun. Dalam sejarah politik ada kebiasaan membuat periodisasi berdasarkan pemilihan caesuur pada tahun peristiwa penting, antara lain perang, awal revolusi, awal suatu periode pemerintahan
Periodisasi seperti ini membuktikan bahwa ide pentingnya peranan perang, diplomasi,dan peristiwa politik lain sangat menonjol. Jadi dominasi sejarah politik dan perang sangat menuntukan, umpamanya, Revolusi Prancis (1789) dianggap sebagai awal periode modern.Periode monarki absolut mulai ditinggalkan mulailah periode liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme.Pemisahan periode-periode secara tajam memang memudahkan, namun orang bertanya-tanya seberapa jauh dampaknya.Banyak perubahaan sesungguhnya terjadi secara lambat laun.
Menurut P. Sorokin dalam buku Sartono Kartodirjo (1993:82) menyatakan bahwa, “silih bergantinya zaman menimbulkan gelombang-gelombang,ada tiga gelombang dengan ciri dominan, zaman ideasional sewaktu soal religius dan supernatural tampil ke depan, zaman ideologis dan zaman sensate”.
Pada intinya, periodisasi sejarah adalah pembabakan waktu dimana era atau zaman dalam sejarah dibagi-bagi atau dikelompokkan sedemikian rupa agar mudah untuk dipelajari.Semua ini dilakukan karena dalam pembelajaran sejarah, aspek terutama yang paling diperhatikan adalah aspek waktu.Sedangkan waktu itu sendiri terus berjalan tanpa bisa dihentikan, layaknya kehidupan yang selalu berputar-putar.Bahkan sampai saat ini, ada saja penemuan-penemuan baru dari para sejarawan yang umurnya bahkan lebih tua puluhan bahkan ratusan tahun dari umur penemu itu sendiri.Maka dari itulah banyak cara-cara yang dilakukan oleh para sejarawan agar mereka dapat menentukan umur dari temuan-temuan mereka meski bukan waktu yang sangat akurat. Mereka hanya mampu menentukan dari zaman apa temuan yang mereka dapat, dan tentu saja melalui sistem pembabakan waktu yang ada.
2.2 Tujuan Periodisasi Sejarah
Seperti yang kita ketahui, sejarah merupakan kehidupan masa lalu yang tak mungkin terulang lagi. Karena dalam sejarah, sebuah peristiwa hanya terjadi satu kali dalam ruang dan waktu yang sama pada saat itu juga. Jarak waktu atau masa yang lampau dengan sekarang itupun terpaut jauh.Jarak waktu tersebut bisa ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu.Oleh sebab itu, untuk memelajari sejarah diperlukan periodisasi atau pembabakan.Sehingga dalam sejarah, rentang waktu yang panjang tersebut dibagi atau dipisah dalam periode waktu tertentu.
Menurut Hariyono (1995:64) menyatakan bahwa, “tujuan periodisasi sejarah bukan memutuskan peristiwa satu dengan yang lain”. Dalam hal ini dalam membabakan suatu peristiwa dengan peristiwa yang lain harus berurutan dan sesuai alur kronologi sejarah, meskipun kita terbiasa menulis hanya sepengetahuan kita saja. Misalkan sejarah Indonesia, sejarah Indonesia mempunyai alur sejarah yang rumit.Mulai dari zaman prasejarah sampai zaman sekarang ini merupakan runtutan peristiwa yang sulit dipelajari apabila tidak dilakukan pembabakan atau periodisasi. Selain itu dalam memeriodisasikan harus dengan teliti dan cermat agar alur sejarahnya tidak terputus antara periodisasi satu dengan yang lain. Menurut Kartodirdjo dalam buku Hariyono (1995:65) menyatakan bahwa untuk menyusun sejarah Indonesia yang majemuk harus diperlukan suatu usaha “bagaimana cara menyusun sejarah Indonesia integral yang tidak monitis tetapi yang pluralistis sehingga tampak perkembangan yang kompleks dan menggambarkan masyarakat Indonesia dengan segala jalinannya”. Hal ini berarti bahwa dalam memperiodisasikan sejarah Indonesia yang majemuk harus beragam pemahaman atau tidak terpacu dalam satu hal saja.Karena sesuai dengan alur sejarah Indonesia yang beragam dan rumit. Dapat kita simpulkan bahwa tujuan periodisasi atau pembabakan dalam sejarah antara lain:
2.1.1 Memudahkan Penulis Sejarah atau Sejarawan dalam Membagi Periode Waktu dalam Sejarah.
Dalam rentang waktu yang sangat panjang seorang penulis sejarah mungkin akan kesulitan dalam menulis sejarah. Karena untuk mengkaji suatu pokok permasalahan yang rumit diperlukan ketelitian dan kecermatan agar setiap kejadian tertulis sesuai dengan fakta dan kenyataan yang terjadi. Untuk itu dengan periodisasi, penulisan dalam sejarah akan lebih efektif dan terfokus dalam satu masalah atau satu periode sejarah.
2.1.2 Menyederhanakan Penulisan Sejarah.
Dalam penulisan sejarah tidak mungkin semua peristiwa yang bertahun-tahun bahkan berjuta-juta tahun lamanya akan ditulis dalam satu periode. Hal ini tentu akan menyulitkan para pembaca untuk mencari dan memahami suatu pokok permasalahan dalam sejarah. Untuk itu jika ditulis dalam berbagai periode yang sistematis akan lebih sederhana dan mudah diklasifikasi.
2.1.3 Memudahkan Pembaca dalam Memahami Sejarah.
Dengan dikelompokkan atau dibabakan akan lebih memudahkan pembaca dalam memahami sejarah. Pembaca tidak perlu susah untuk mencari suatu pokok permasalahan sejarah yang terjadi. Karena pokok-pokok permasalahan sejarah tersebut sudah terbagi dalam bentuk suatu periode tertentu. Sehingga akan lebih mudah memehami terjdinya suatu peristiwa dalam sejarah.
2.1.4 Untuk Memenuhi Kajian Sebagai Ilmu Pengetahuan yang Sistematis.
Ilmu pengetahuan akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Begitu pula dengan ilmu sejarah, dalam penyusunannya harus sistematis.Penulisannya harus sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku dalam kajian ilmu pengetahuan.
2.3 Periodisasi Sejarah di Indonesia
Periodisasi dalam sejarah secara umum bertujuan untuk memermudah pembabakan atau mengelompokan kejadian berdasarkan waktu. Periodisasi atau pembabakan merupakan cara pembagian watu medurut kejadian yang penting atau istimewa. Karena lamanya bentang waktu dalam sejarah, maka perlulah di kelompokan kejadian kejadian itu berdasarkan waktu. Banyak sekali pendapat para ahli tentang periodisasi, RP Soejono berpendapat bahwa zaman prasejarah diperiodisasikan sebagai berikut
1. Periode berburu dan meramu,
2. Periode bercocok tanam dan
3. Periode perundagian.
Sedangkan menurut pendapat P. V. Van Stein Callenfels, Th. Van der Hoop, dan H. R. Van Heekeran.
1. Zaman Batu Tua (Paleolitikum),
2. Zaman Batu Madya (Mesolitikum),
3. Zaman Batu Muda (Neolitikum), dan
4. Zaman Logam (Zaman Perunggu dan Zaman Besi).
Setelah zaman prasejarah sudah di kelompokan atau diperiodisasikan, kemudin masuk pada zaman sejarah. Zaman sejarah di indonesia di mulai pada abad ke 4 masehi setelah di temukanya tulusan di prasasti yupa di kerajaan kutai pada abad ke 4. Kemudian para ahli sejarah berpendapat bahwa zaman sejarah di indonesia di kelompokkan menjadi : “zaman indonesia kuno, zaman indonesia baru dan zaman indonesia modern “ (chris person ). Zaman indonesia kuno adalah zaman mulainya kerajaan hindu dan budha masuk, dimulai dari abad ke 4 sampai akhir abad ke 15 . Zaman indonesia baru adalah zama masuknya kerajaan islam ke indonesia, dimulai dari abad ke 15 sampai abad ke 18. Sedangkan zaman indonesia modern adalah di mulai saat belanda mulai tahun 1800 dampai pergerakan nasional
Periodisasi juda di lakukan untuk mempermudah melakukan pengelompokan berdasarkan waktu.Bahkan masa kolonialisasi Belanda pun juda di periodisasi agar pempermudah mempelajarinya.Menurut Ali(2005:165) pengelompokan dalam masa kolonial dibagi atas:
1. Masa belanda menetap tahun 1584
2. Masa belanda menetap tahun 1674
3. Perkembangan dn kehancuran VOC 1614 sampai 1800
4. daerah milik nederlan di jaman republik bataf, zaman perancis dan zaman inggris 1800-1863
5. pergerakan pemerintahan nederlan di indonesia.
Sedangkan periodisasi dalam hal masuknya agama ke indonesia menurut Deventer dalam Ali (2005:166) garis besar agama masuk ke Indonesia
1. zaman hindu
2. zaman islam
3. zaman portugis (kristen)
4. zaman kekuasaan VOC”.
Dalam sistem politik belanda di indonesia ,Ali (2005:173) berpendapat
1. VOC dan keruntuhanya
2. masa kesangsian.1805-1830
3. tanam paksa 1830-1870
4. etische politiek
5. menuju swapraja 1912 sampai sekarang
Menurut pendapat pearson dalam Soekamtoberpendapat bahwa periodisasi di indonesia di jabarkan secara lengkap sebagai berikut
1. Masa pangkal sejarah.................................................. – 0
2. Masa Kutai-Tarumanegara ..................................... 0 – 600
3. Masa Sriwijaya-Medang-Singosari ......................... 600 – 1300
4. Masa Majapahit....................................................... 1300 – 1500
5. Masa Kerajaan Islam............................................... 1500 – 1600
6. Masa Aceh, Mataram, Makassar ............................ 1600 – 1700
7. Masa pemerintah asing............................................ 1700 – 1945
Masa ini dibagi menjadi beberapa zaman, yakni:
a) Zaman Kompeni(1800 – 1808)
b) Zaman Daendels (1808 – 1811)
c) Zaman British Government (1811 – 1816)
d) Zaman Nederlands – India (1816 – 1942)
e) Zaman Nippon (1942 – 1945)
8. Masa Republik Indonesia (1945 – sekarang)
Berdasarkan pemikiran Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, beliau membagi pembabakan sejarah di Indonesia berdasarkan masa-masa kejayaannya. Termasuk di dalamnya adalah masa kerajaan, karna di masa itulah terjadi pasang surut gejolak politik dan perekonomian dimana adanya kejayaan, dan keruntuhan. Periodisasi yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono adalah sebagai berikut:
1. Prasejarah
a) Masa kerajaan-kerajaan tertua
b) Masa Sriwijaya (dari abad VII-XIII atau XIV)
c) Masa Majapahit (dari abad XIV-XV)
2. Zaman Kuno
a) Masa Aceh, Mataram, Makassar/Ternate/Tidore (sejak abad XVI)
b) Masa Perlawanan terhadap Imperialisme Barat (abad XIX)
c) Masa pergerakan nasional (abad XX)
3. Zaman Baru
4. Masa Republik Indonesia (sejak tahun 1945)
Jadi dapat di simpulkan,secara garis besar periodisasi sejarah di Indonesia di bagi atas zaman prasejarah yaitu masa paleolitikum mesolitikum dan neolitikum kemudian zaman logam kemudian zaman sejarah di indonesia di mulai pada abad ke 4 setelah di temukanya prasasti yupa di kerajaan kutai kalimantan. Zaman sejarah di indonesian secara umum di kelompokan menjadi zaman indonesia kuno, indonesia baru dan zaman indonesia modern, zaman modern juga masih di kelompokan lagi menjadi zaman kolonial, zaman pergerakan nasional, zaman kependudukan jepang, kemerdekaan, orde lama, orde baru dan reformasi sampai sekarang ini
Dari berbagai uraian di atas, kita tahu bahwa sangat banyak versi tentang periodisasi sejarah di Indonesia.Namun yang kita pahami mungkin hanya sebagian. Yang selama ini kita terima tentang periodisasi waktu di Indonesia baik di SMP maupun di SMA adalah sebagai berikut :
1. Jaman Prasejarah
2. Jaman Hindu-Budha
3. Jaman Islam
4. Jaman Kolonial
5. Jaman Pendudukan Jepang
6. Jaman Revolusi Kemerdekaan
7. Jaman Orde Lama
8. Jaman Orde Baru
9. Jaman Reformasi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Periodisasi sangat penting adanya bagi pembelajaran sejarah. Baik dalam metode pembelajaran, penelitian, bahkan dalam pembahasannya pun aspek waktu sangat penting bagi sejarah. Periodisasi adalah pembabakan waktu dimana rentan waktu dalam sejarah yang sangat panjang dikelompokkan sedemikian rupa dengan kriteria-kriteria tertentu agar mudah dalam mempelajari sejarah.
3.2. Saran
Dalam mempelajari sejarah, penulis menyarankan agar para pembaca memahami dahulu pembabakan waktu yang ada, agar lebih mudah dalam mempelajari sejarah itu sendiri. Karena pembabakan waktu ini terus digunakan, bahkan saat dilakukannya penelitian. Termasuk ke dalam periode manakah temuan yang anda dapat. waktu terus berjalan seiring kehidupan bergulir. Waktu semakin panjang, dan bukan tidak mungkin akan datangnya versi-versi baru tentang periodisasi sejarah. Kami tidak menuntut harus mengikuti versi periodisasi yang mana, yang penting kita cukup mengerti dan faham akan semuanya.
DAFTAR RUJUKAN
Ali, R.M. 2005.Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia.Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara
Harfian, A. 2011.Periodisasi Sejarah. (Online), (file:///H:/Harfian%20Civic%20%20PERIODISASI%20SEJARAH.htm), diakses 11 September 2013.
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Kartodirdjo, S. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussahabat, tanya dong,...
BalasHapusmengapa terdapat perbedaan dalam memperiodisasikan sejarah?, hatur nuwun, imam ropi'i
ahmad zulfikar alfaiz(130731616738)
Hapuskarena banyak sejarawan yang melakukan penelitian, dan setiap sejarawan dalam pembuatn periodisasi tentu berbeda,
seperti halnya zaman megalitik(batu besar), menurut saya ini terjadi karena ada sejarawan yang pengelompokan zamnnya di lihat dari ukuran batuan yang di hasilkan, dan muncul pula zaman mesolitik dan paleometalik yang lebih menekankan pada tingkat kehalusan batuannya,,,,, itu argument saya, apa argumenmu
Rike Andrias (130731615702)
BalasHapusAssalamualaikum.. temen2 numpang tanya ya???
Bagaimana jadinya jika dalam sejarah tidak ada periodesasi? terimakasih
Thank's gan infonya !
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id