KELUARGA YANG HAMPIR MENJADI KORBAN KARENA
PENUMPASAN PKI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang
dibina oleh
Bapak Prof. Dr. Hariyono, M. Pd
dan Ibu Indah W. P. Utami S. Pd., S. Hum., M. Pd
Oleh
Agus Mahardika Emas
130731607287
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
Desember 2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya,
penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah
yaitu membuat makalah yang berjudul “Masyarakat Hampir Menjadi Korban
Penumpasan PKI” ini dengan sebaik-baiknya.Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu hingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Kepada Ibu Indah Wahyu, M.Pd selaku pembimbing, yang senantiasa memberikan
pengarahan kepada penulis dalam penyelesaian tugas makalah ini. Tak lupa
kepada teman-teman yang selalu membatu hingga dapat terselesaikannya makalah
ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
banyak ditemukan kekurangan. Oleh karenanya kritik dan saran yang membangun
sangat diperlukan dalam menyempurnakan makalah ini.Selain itu penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pembaca sekalian yang telah bersedia membaca
makalah ini.
Malang, 07 Desember 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………………. 1
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan
- Metode Sejarah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Awal
dari kejadian tersebut……………………………………………………………….
6
2.2. Penyebab
keluarga Alm. Kamin hampir di jadikan korban penumpasan PKI…………… 7
2.3. Hal
yang melatar belakangi penumpasan PKI di Ds. Banjaran…………………………... 8
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan………………………………………………………………………………..
9
3.2.
Saran……………………………………………………………………………………… 9
DAFTAR
RUJUKAN
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
Era orde baru adalah
era dimana Soeharto berkuasa sampai 32 tahun, pada pemerintahanya terkenal
dengan kekejamanya tanpa ampun tidak terkecuali hal yang sangat tidak di
senanginya yaitu PKI (Partai Komunis Indonesia). Pki di Indonesia menjadi momok
yang sangat membayangi pemerintahan Soeharto hingga meletusnya gerakan 30 S/PKI
di madiun pada tahun 1965, situasa pada ssat itu mencekam bagaikan tidak ada
jalan lagi.
Peperangan antara kaum
Soehartonism dan para anggota PKI tidak terhelakan lagi, memang jika kita ingat
lagi tujuan PKI di Indonesia adalah untuk merubah idiologi pancasila menjadi
paham Markisme dan Komunisme. Kejadian tersebut hamper menyelimuti Indonesia
khususnya di Jawa ini, sejak meletusnya pemberontakan PKI di Madiun
daerah-daerah sekitarnya juga menjadi tempat pemberontakan para anggota pki
tersebut. Tidak terkecuali di daerah Kabupaten Bojonegoro dan sekitarnya.
Aksi penumpasan yang di
galak pada saat Orde baru mengakibatkan terjadinya ketakutan di antara
masyarakat sekitar, aksi penumpasan yang sangat brutal tak pandang bulu di
lakukan oleh para anggota ABRI pada saat itu khususnya AD dan seluruh
jajaranya. Pada kejadian itu terjadi aksi saling tembak-menembak yang memang
sudah di siapkan oleh para PKI untuk mempersenjatai Petani dan para Buruh, akan
tetapi yang menjadi kesalahan besar adalah di mana para anggota ABRI tidak
memandang bulu para masyarakat tidak bersalah yang terperangkap di dalam
kejadian tersebut.
Hal semacam itu tidak
dihiraukan oleh para anggota ABRI pada saat itu terkecuali ada mandate langsung
dari atasan selaku yang memerintah. Pada kasus ini saya mengambil pengalaman
dan sejarah yang telah tersirat kepada salah satu keluarga yang tidak tau
apa-apa tapi di tuduh sebagai anggota PKI dan akhirnya hal itu ternyata
kekeliruan yang amat sangat merugikan untuk anggota kelaurga tadi yaitu
keluarga (Alm. Kamin). Kalau memang di lihat dari segi latar kejadian Ds.
Banjaran adalah tempat pelarian untuk anggota PKI di Kec. Baureno bukan tidak
mustahil kakaliruan penangkapan tersebut karena factor tempat tersebut. Akan
tetapi tidakan tersebut juga bias merugikan untuk masyarakat yang tidak tau
apa-apa.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah
awal dari kejadian tersebut?
2. Apa
yang menyababkan keluarga Alm. Kamin hampir di jadikan salah satu sasaran dari
peenumpasan anggota PKI?
3. Apa
yang melatar belakangi penumpasan PKI di Desa Banjaran?
3.Tujuan
1. Menngetahui
awal dari kejadian tersebut.
2. Mengetahui
alas an yang mengakibatkan keluarga Alm. Kamin dijadikan salah stu korban.
3. Mengetahi
bagaimana latar belakang dari penumpasa PKI yang terjadi di Desa Banjaran.
4.Metode
1. Pemilihan
topi
Keluarga
Alm. Kamin adalah salah satu dari korban kasalah pahaman yang hamper saja
merenggut nyawa Bapak Kamin pada saat itu, maka dari itu untuk mengetahui
bagaimana sejarah sampai terjadinya hal tersebut yang memang di rasa sangat
merugikan pada saat itu, penulis mencoba membahas dari awal kejadian tersebut,
apa yang menyebabkan keluarga tersebut hamper menjadi korban nyawa kejadian
tersebut, dan apa yang melatar belakangi kejadian tersebut bias terjadi.
2. Kedekatan
Intelektual
Untuk
keabsahan makalah ini, penulis mencari sumber-sumber yang masih relefan baik
sumber orimer maupun sekunder, pemilihan topik ini agar masyarakat dan pembaca
bisa tau bagaimana pemerintahan Soeharto untuk memberantas pemberontakan PKI,
dan bias lebih paham akan bagaimana sejarah dari anggota PKI yang telah menjadi
momok di era Orde Baru.
3. Heuristik
Pengumpulan
data dan sumber-sumber yang sesuai dengan topic bahasan, yaitu sumber primer
yang di dapat dari anggota keluarga Alm. Kamin yaitu Istrinya dan memang pada
saat ittu juga merasakan dan melihat secara langsung kejadian tersebut.. dan
sumbar primer adalah Sukandar dan Sutini yaitu anaknya yang juga ikut melihat
secara langsung.
4. Kritik
1. Kritik
eksternal
Dari
sumber primer yaitu ibu Satirah memang merasa benar dan memang apa adanya yang
di ungkapkan oleh Alm. Kamin kepadanya pada saat itu, memang hhal yang sangat
pahit akan tetapi keluarga tersebut sadar untuk menyikapinya dan tidak bersedih
berlarut-larut.
2. Kritik
internal
Dari
wawancara yang telah dilakukan oleh penulis kepada tokoh yang bersangkutan,
masuk akal jika salah satu penyebab dari terjadinya hal tersebut adalah ulah
dar PKI telebih dahulu dan factor tidak memandang bulu yang di terapkan oleh
masa pemerintahan Soeharto.
5. Interpretasi
Dari
data-data yang saya dapat baik dari sumber primer dan sekunder yang telah saya
wawancarai disini saya dapat memberiakn gambaran dari apa yang telah saya
interpretasikan dari gambaran yang saya dapat sebagai berikut. Bahwa kehidupan
keluarga tersebut memang sangat tidak menyenangkan jika mengingat apa yang
telah terjadi di masa lampau, hal tersebut terjadi karena pemberontakan partai
komunis Indonesia yang sampai kab. Bojonegoro khususnya Ds. Banjaran telah
merubah keluarga tersebut menjadi ketakutan akan terjadinya pembasmian PKI oleh
para ABRI dan BANSER pada waktu itu. Bukti-bukti yang mengarah adalah dari
sumber sekunder yang juga memberikan gambaran kepada penulis tentang kejadian
tersebut.
6. Historiografi
Dalam
historiografi penulis memulai dari awal Bab 1, yitu tentang pendahuluan dalam
pendahuluan ini penulis mengutarakan dan menuangkan apa yang ada dan yang
menjadi latar belakang dari kejadian tersebut, rumusan masalah, tujuan dan
metode-metode sejarah juga ikut serta di lampaikan dalam latar belakang
tersebut. Yang kemudian di lanjutkan olaeh Bab II yang berisi keterangan
ataupun pembahasan apa yang terjadi didalamnya dan dalam pembahasan ini
berisikan semua inti dari makalah in I yang di kuoas bedasarkan Historiografi.
Dan yang terakhir adalah Bab III yaitu yang berisikan penutup dan saran jika
memang perlu untuk pembaca pada umumnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Awal
dari kejadian tersebut
Pada awalnya kejadian tersebut terjadi karena mencetusnya pemberontakan
PKI di Indonesia khususnya di Pulau Jawa, pada saat itu yang menjadi presiden
masih Bung Karno akan tetapi terjadi perebutan kekuasaan di menangkan oleh
Soeharto yang memakai Supersemar sebagai senjata yang sangat ampuh untuk
menumbangkan kekuasaan Orde lama yang di pimpin oleh Bung Karnoe. Dari
kepindahan kekuasaan tersebut kita bisa tau bagaimana Soeharto menjalankan
misinya sebagai seorang pemimpin yang sangat tegas dan tak pandang bulu, dari
situ hal yang pertama di lakukan oleh pemerintahan Soeharto adalah menumpas
bersih komplotan PKI yang meresahkan bangsa dan negara Indonesia ini, di
mulailah ekspedisi pemberontakan para orang-orang yang dianggap dan ikut
bersekongkol kepada PKI. Sejak mencetusnya pemberontakan PKI di madiun pulau
jawa khususnya Jawa Timur mencekam di buatnya.
Oleh Soeharto di siapkanya para anggota ABRI dan keikutsertaan
masyarakat yang mendukung hal terseut khususnya BANSER dan lain-lain.
Pembantaian soeharto masuk kedalam seluk beluk plosok-plosok desa, pada hal ini
adalah Ds. Banjaran dari semua keluarga khususnya keluarga Alm. Kamin yang
menjadi salah satu dari korban yang ternyata hanyalah kesalah pamahan dan
kurangnya bukti-bukti yang mengarah kepadanya. Penangkapan dan pembawaan secara
paksa oleh para anggota ABRI yang di maksut oleh para keluarga yang memang
menjadi korban dan yang tidak menjadi korban tetapi ikut merasakan sangatlah
kejam dan tidak manusiawi.
Keluarga Alm. Kamin adalah salah satu yang menjadi contoh pada hal ini
yang di tulis oleh penulis karena bedasarkan bukti yang relevan memang
mengarahkan kesana, itulah yang mengawali terjadinya kejadian tersebut di Ds.
Banjaran. Ada juga yang memberikan keterangan bahwa kaburnya anggata PKI ke
Kab. Bojonegoro juga menjadi awal dari terjadinya hal tersebut.
2.2.
Penyebab keluarga Alm. Kamin hampir di jadikan korban penumpasan PKI
Hal yang mendasari kenapa keluarga
Alm. Kamin hampir menjadi korban adalah dimana kedatangan PKI ke Bojonegoro dan
di perintahkanya para anggota ABRI untuk menumpas bersih para masyarakat yang
memang di curigai sebagai PKI, hal yang lain juga datang dari salah satu
masyarakat asli yang menjadi anggota kesatuam dari polisi yang melaporkan ke
Koramil pada saat itu, dan kemudian dari Koramil memberikan tanda ke KODEM di
pusat kota Bojonegoro dari situlah awal dari di bersihkanya para masyarakat Ds.
Banjaran yang berbau PKI akan tetapi pada pembersihan PKI tersebut masyarakat
yang tidak terlibat di dalamnya juga di rugikan karena ikut di tangkap dan di
introgasi secara keras dan tegas oleh para anggota ABRI, salah satunya adalah
keluarga bapak kamin pada saat pengangkutan dan pembantaian hanya bapak Kamin
yang sudah di urutkan untuk di penggal kepalanya oleh BANSER. Akan tetapi dari
pisat memberitahukan untuk menyelidiki dan mengusut lebih lanjut tentang
masyarakat yang akan di jadiaka korban pembantaian tersebut. Dari 85 masyarakat
yang sudah di tangkap dan menunggu antrian untuk di penggal kepalanya kurang
lebih ada sekitar 27-an orang yang di bebaskan karena terbukti tidak bersalah
dan tidak terbukti menjadi anggota PKI termasuk bapak kamin. Kejadian tersebut
di anggapnya hal yang sangat merugikan karena ketakutan yang dialami dan
dirasakan sangatlah besar hal ini di utarakan langsung oleh Ibu Sutini kapada
penulis agar bisa mendeskripsikan bagaimana kejadian tersebut.
2.3. Hal
yang melatar belakangi penumpasan PKI di Ds. Banjaran
Hal yang melatarbelakangi penumpasan PKI di Ds. Banjaran ada beberapa
faktor , karena banyak sumber lisan yang menjelaskanya langsung kepada penulis
seperti halnya Ibu. Winarsih, Ibu muntining yang memang masih satu keluarga
tersebut.
1. Pelaporan oleh anggata satuan
Polisi yang memang masih masyarakat Banjaran.
Menurut keterangan langsung dari
salah satu anak Ibu Satirah yaitu Ibu winarsih memberikan keterangan bahwa
polisi tersebut sengaja membaritahukan kepada anggota ABRI karena memang di Ds.
Banjaran banyak orang PKI yang kabur dan bersembunyi di sana. Menurut ibu
Winarsih nama dari anggota polisi yang berpangkat sebagai Kapten tersebut
bernama Wahono.
2. Banyaknya anggota PKI yang lari
dan sembunyi di Ds. Banjaran
Menurut pengakuan dari Bapak
Sunjani hal yang melatar belakangi terjadinya penumpasan PKI di Ds. Banjaran
juga karena Banjaran di jadikan tempat persembunyian dan tempat lari oleh para
PKI.
PENUTUP
KESIMPULAN
Kejadian yang melatar
belakangi hal ini memang sangat meresahkan bagi masyarakat Ds. Banjaran
khususnya keluarga Alm. Kamin kekuasaan yang di pegang oleh Soeharto seakan
menambah penderitaan mereka. Ketidak pandang buluan terhadap masyarakat kecil
juga sangat tersa itulah yang di alami oleh keluarga Alm. Kamin. Hal ini bukan
semata-mata kesalahan pemerintahan Soeharto akan tetapi PKI jugalah yang
menjadi awal dari kejadian ini.
SARAN
Dari
cerita di atas penulis memberikan saran agar kejadian tersebut bsa diteladani
oleh para pemerintahan dan masyarakat yang menjadi korban dan hampir menjadi
korban, agar tidak terlaryt dalam-dalam dengan kejadian yang menimpanya. Ini
semua memang sudah garis yang di tentukan oleh Yang Maha Kuasa, dan hal yang
sudah tersirat harusnya di jadikan acuan untuk kehidupan yang akan datang.
DAFTAR
RUJUKAN
Nara
Sumber
Nama : Satirah
TTL : Bojonegoro, 12 Maret 1937
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Janda (pihak yang tau sam oersis
kejadian)
Alamat : Dsn. Banggle Ds.
Banjaran Kec. Baureno Kab. Bojonegoro
Nama : Sutini
TTL : Bojonegoro, 05 juni 1953
Umur : 60
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Status : Kawin (yang di wawancarai
sebagai pembanding)
Alamat : Dsn. Banggle Ds.
Banjaran Kec. Baureno Kab. Bojonegoro
Nama : Winarsih
TTL : Bojonegoro, 31 Desembar 1965
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah (yang diwawancarai
sebagai pembanding)
Alamat : Dsn. Banggle Ds. Banjaran Kec.
Baureno Kab. Bojonegoro
Nama : Sunjani
TTL : Bojonegoro, 22 September 1952
Pekerjaan : petani
Status : Menikah (yang diwawancarai
sebagai pembanding)
Alamat : Dsn. Banggle Ds. Banjaran Kec.
Baureno Kab. Bojonegoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar