Rabu, 04 Desember 2013

revisi kelompok 7


PERIODISASI SEJARAH DI INDONESIA


MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Ibu Indah W.P. Utami S.Pd, S.Hum, M.Pd


Oleh:
Anas Amirul Muslimin                       (130731615684)
Muhammad Imam Mahmudi             (130731616739)
Puji Rahayu                                        (130731607238)
Twinda Niken Woro Astuti               (130731607239)






UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
September 2013-11-29



UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan segala kuasa dan izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang kami beri judul Periodisasi Sejarah di Indonesia ini. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas matakuliah pengantar ilmu sejarah. Dalam makalah ini kami enuliskan tentang pembabagan waktu atau yang biasa kita sebut dengan periodisasi dalam sejarah perkembangan Indonesia. Dimulai dari pembabagan waktu, tujuan, dan periodisasi waktu sendiri dalam sejarah Indonesia.
Kami sangat berterimakasih kepada ibu dosen pembimbing kami yakni Ibu Indah yang telah membimbing kami dalam mata kuliah pengantar ilmu sejarah. Juga kepada para oknum yang telah membantu kami dalam menemukan bahan referensi untuk menyelesiakan makalah ini.



























DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I    :  PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah...................................................................................... 1
1.3  Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II    :  PEMBAHASAN
2. 1  Pengertian Periodisasi Sejarah.................................................................. 2
2. 2  Tujuan Periodisasi Sejarah........................................................................ 4
2. 3Periodisasi Sejarah di Indonesia................................................................. 6
BAB III    :  PENUTUP
3. 1  Kesimpulan............................................................................................. 10
3. 2  Saran....................................................................................................... 10
DAFTAR RUJUKAN........................................................................................... 11










BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang kaya akan peristiwa sejarahnya. Semua dimulai sejak jaman purba jutaan tahun yang lalu. Dalam rentan waktu yang begitu panjan, Indonesia telah mengalami berbagai hala yang sangat mengagumkan. Penelitian demi penelitian dilakukan oleh para ahli sejarah. Tiap waktu selalu berkembang sejarah yang ditemukan, kontroversi dalam perbedaan penelitian juga tak jarang ditemukan.
Dalam kurun waktu yang sangat panjang, para peneliti sulit untuk menentukan semua temuan-temuan mereka menurut umur yang tertua. Maka dari itu muncul berbagai versi pembabagan waktu dalam sejarah atau yang biasa kita sebut dengan periodisasi sejarah. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai periodisasi sejarah di Indonesia, termasuk di dalamnya adalah pendapat atau berbagai versi periodisasi menurut para pakar

1.2         Rumusan Masalah

1.2.1             Apa pengertian dari periodisasi sejarah?

1.2.2             Apa tujuan dari periodisasi sejarah?

1.2.3             Bagaimana periodisasi sejarah di Indonesia menurut para ahli?

1.3         Tujuan

1.3.1             Mengetahui pengertian dari periodisasi sejarah

1.3.2             Memahami tujuan dari diadakannya periodisasi sejarah

1.3.3             Memahami berbagai versi tentang periodisasi sejarah menurut para ahli

 









BAB II
PENDAHULUAN

2.1         Pengertian Periodisasi Sejarah

Periodisasi secara umum dapat diartikan sebagai pembagian suatu zaman berdasarkan periode waktu untuk membagi kejadian-kejadian yang penting dan istimewa. Karena lamanya waktu, perlu diadakannya pembabagan waktu untuk mempermudah mempelajarinya. Periodisasi yang biasa digunakan adalah pemisahan yang tidak berdasarkan pada kurun waktu matematis, periodisasi biasanya didasarkan pada masa aktual atau momentum tertentu. Kriteria waktu yang digunakan adalah waktu antropologis, suatu momentum yang dapat menunjukkan adanya karakteristik dari suatu kurun yang jelas berbeda denagn kurun waktu yang lain. Waktu antropologis yang dimaksudkan disini adalah pembagian waktu berdasarkan berbagai bidang tertentu dalam aspek kehidupan manusia, misalkan pembabagan berdasarkan aspek pendidikan, ekonomi, peradaban, sosial, dan lain-lain. Bagi masyarakat tradisional, kurun sejarah biasanya didasarkan pada masa kekuasaan sang raja.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun periodisasi:
1.      Pembagianapapun yang dilakukan selalu berkaitan dengan waktu yang mencerminkan perubahan dan keseimbangan.
2.      Periodisasi hanya bersifat teori, kenyataan, batas antar periode sering kali tidak jelas.
3.      Periodisasi bersifat subjektif.
4.      Tahun yang dipakai sebaiknya tahun bulat untuk memudahkan mengingat dan mewadahi tahun di dekatnya.
5.      Ada alasan yang jelas atau logis dalam menyusun periodisasi.
6.      Merujuk adanya fenomena yang besar atau menarik sebagai pemisah antar periode.
7.      Didasari atas sebuah keyakinan bahwa periodisasi yang dibuat tidak menyimpang dari fakta yang ada.
8.      Ada aspek dan bidang yang secara konsisten digunakan misalnya politik, ekonomi, budaya dan sebagainya.
9.      Batasan waktu atau peristiwa yang digunakan untuk membagi waktu memiliki dampak yang luas.
Menurut Sartono  Kartodirjo (1993:79)”kronologi sering disajikan sebagai deretan peristiwa teratur menurut urutan mulai yang lebih dahulu terjadi sampai yang terakhir. Muncul gambaran waktu yang bergerak mengikuti garis, dan kebiasaan garis lurus”. Pembabagan sejarah juga dapat didasarkan pada perkembangan agama, misal dalam perkembangan agama-agama besar yang ada di Indonesia, misal agama Islam, Kristen, atau Hindu-Budha. Menurut teori Vico dalam buku Sartono Kartodirdjo (1993:79)”sejarah bergerak menurut garis spiral, suatu kombinasi antar garis siklus dan garis maju (naik)”.
Dalam historiografi modern (Barat), telah lama ada tradisi membuat pembagian waktu atau periodisasi. Sampai sekarang masih berlaku apa yang telah disusun oleh mereka (Cerralius, 1638-1707 dalam buku Sartono Kartodirdjo 1993:79)”,yaitu suatu periodisasi yang membagi sejarah Barat atas tiga periode zaman kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern dengan memakai caesuun (pembatasan waktu), yaitu kurang lebih tahun 500 dan tahun 1500”. Jadi


pembagian zaman dalam periodisasi dapat memudahkan untuk mempelajarinya. Ada yang berpendapat bahwa runtuhya kerajaan Romawi adalah akhir zaman kuno, sedang runtuhnya Konstantinopel (Istanbul) pada tahun 14353, yaitu jatuh ke tangan Ottoman, adalah akhir abad pertengahan.
Untuk periodisasi aliran-aliran pikiran di Barat cukup cocok, seperti abad 16 reformasi-protestantisme, abad 17 rasionalisme, abad 18 pencerahan (Aufklarung) dan abad 19 romantisme-Nasionalisme. Perlu ditambahkan di sini bahwa dalam Serat Jayabaya usia kerajaan sering ditetapkan dalam satuan tahun. Dalam sejarah politik ada kebiasaan membuat periodisasi berdasarkan pemilihan caesuur pada tahun peristiwa penting, antara lain perang, awal revolusi, ataupun awal periode suatu pemerintahan. Periodisasi seperti ini membuktikan bahwa ide pentingnya peranan perang, diplomasi, dan peristiwa politik lain sangat menonjol. Jadi dominasi sejarah politik dan perang sangat menentukan, umpamanya Revolusi Prancis (1789) dianggap sebagai awal periode modern. Periode monarki absolut mulai ditinggalkan, lalu mulailah periode liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme. Pemisahan periode-periode secara tajam memang memudahkan, namun orang bertanya-tanya seberapa jauh dampaknya. Karena banyak perubahan sesungguhnya terjadi secara lambat laun.
Menurut P. Sorokin dalam buku Sartono kartodirdjo (1993:82) menyatakan bahwa, ”silih bergantinya zaman menimbulkan gelombang-gelombang, ada tiga gelombang dengan ciri dominan, zaman ideasional sewaktu soal religius dan supranatural tampil ke depan, zaman ideologis dimana ilmu pengetahuan sudah merasuk dan zaman sensate (sensasi) dimana manusia sudah mulai mencari-cari jati dirinya dan mulai ingin menunjukkan siapa dia pada orang lain(aksis)”.
Pada intinya, periodisasi sejarah adalah pembabagan waktu dimana era atau zaman dalam sejarah dibagi-bagi atau dikelompokkan sedemikian rupa agar mudah untuk dipelajari. Semua ini dilakukan karena dalam pembelajaran sejarah, aspek utama yang paling diperhatikan adalah aspek waktu. Sedangkan waktu itu sendiri terus berjalan tanpa bisa dihentikan, layaknya kehidupan yang selalu berputar-putar. Bahkan sampai saat ini ada saja penemuan-penemuan baru dari para sejarawan yang umurnya bahkan lebih tua puluhan bahkan retusan tahun dari umur penemu itu sendiri. Maka dari itulah banyak cara-cara yang dilakukan oleh para sejarawan agar mereka dapat menentukan umur dari temuan-temuan mereka meski bukan waktu yang sangat akurat. Mereka hanya mampu menentukan dari zaman apa temuan yang mereka dapat, dan tentu saja melalui bantuan sistem periodisasi waktu yang ada.
2.2         Tujuan Periodisasi Sejarah
Seperti yang kita ketahui, sejarah merupakan kehidupan masa lalu yang tak mungkin terulang lagi. Karena dalam sejarah, sebuah peristiwa hanya terjadi sekali dalam ruang dan waktu yang sama pada saat itu juga. Jarak waktu atau masa yang lampau dengan sekarang itupun terpaut jauh. Jarak waktu tersebut bisa ratusan, ribuan, bahkan jutaan tahun yang lalu. Oleh sebab itu, untuk mempelajari sejarah diperlukan periodisasi atau pembabagan. Sehingga dalam sejarah, rentang waktu yang panjang tersebut dibagi atau dipisah dalam periode waktu tertentu.
Menurut Hariyono (1995:64) menyatakan bahwa, “tujuan periodisasi sejarah bukan memutuskan peristiwa satu dengan yang lain”. Dalam hal ini, dalam membabakkan suatu peristiwa dengan peristiwa yang lain harus berurutan dan sesuai dengan alur kronologi sejarah, meskipun kita terbiasa menulis hanya sepengetahuan kita saja. Misalkan sejarah Indonesia, sejarah Indonesia mempunyai alur sejarah yang rumit. Mulai dari zaman prasejarah sampai zaman sekarang ini merupakan runtutan peristiwa yang sulit dipelajari apabila tidak dilakukan pembabagan atau periodisasi. Selain itu, dalam memeriodisasikan harus dengan teliti dan cermat agar alur sejarahnya tidak terputus antara periodisasi yang satu dengan yang lain. Menurut Kartodirdjo dalam buku Hariyono (1995:65) menyatakan bahwa untuk menyusun sejarah Indonesia yang majemuk diperlukan suatu usaha “bagaimana cara menyusun sejarah Indonesia integral yang tidak monitis tetapi pluralistis sehingga tampak perkembangan yang kompleks dan menggambarkan masyarakat Indonesia dengan segala jalinannya”. Hal ini berarti bahwa dalam memeriodisasikan sejarah Indonesia yang majemuk harus beragam pemahaman, atau tidak berpacu dalam suatu hal saja. Karena sesuai dengan alur sejarah Indonesia yang beragam dan rumit. Dengan demikian, berarti bahwa siapapun dapat membuat periodisasi sejarha, bahkan kitapun bisa. Asalkan saja sesuai dengan peraturan-peraturan pembabagan waktu yang ada sehingga nampak jelas perbedaan aspek waktu yang digunakan. Dapat kita simpulkan bahwa tujuan periodisasi atau pembabagan waktu dalam sejarah antara lain:
2.2.1    Memudahkan Penulis Sejarah atau Sejarawan dalam Membagi Periode Waktu dalam Sejarah
Dalam rentang waktu yang sangat panjang, seorang penulis sejarah mungkin akan sulit untuk menulis sejarah, seorang peneliti arkeologi sulit untuk menentukan umur barang temuannnya, dan pelajar sulit untuk memahami sejarah. Karena untuk mengkaji suatu pokok permasalahan sejarah yang rumit diperlukan ketelitian dan kecermatan agar setiap kejadian tertulis sesuai dengan fakta dan kenyataan yang terjadi. Untuk itu dengan periodisasi, penulisan dalam sejarah akan lebih efektif dan terfokus dalam satu masalah atau satu periode sejarah.
2.2.2    Menyederhanakan Penulisan Sejarah
Dalam penulisan sejarah tidak mungkin semua peristiwa yang bertahun-tahun bahkan berjuta tahun lamanya akan ditulis dalam satu periode. Hal ini tentu akan menyulitkan para pembaca untuk mempelajari dan memahami suatu pokok permasalahan dalam sejarah. Untuk itu, jika ditulis dalam berbagai periode yang sistematis akan lebih sederhana dan mudah diklasifikasi.
2.2.3    Memudahkan Pembaca dalam Memahami Sejarah
Dengan dikelompokkan atau dibabakkan akan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami sejarah. Pembaca tidak perlu susah-susah untuk mencari suatu pokok permasalahan sejarah yang terjadi dalam rentang waktu yang begitu panjang, hanya perlu menjurus ke satu arah, dimana permasalahan tersebut terjadi. Karena poko-pokok permasalahan sejarah tersebut telah terbagi dalam bentuk suatu periode sejarah tertentu. Sehingga akan lebih mudah memahami terjadinya suatu peristiwa dalam sejarah.
2.2.4    Untuk Memenuhi Kajian Sebagai Ilmu Pengetahuan yang Sistematis
Ilmu pengetahuan akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Begitu pula dengan ilmu sejarah, dalam penyusunannya harus sistematis. Penulisannya harus sesuai dengan kaidah penulisan penulisan karya ilmiah yang berlaku dalam kajian ilmu pengetahuan.

2.3         Periodisasi Sejarah di Indonesia
Periodisasi dalam sejarah secara umum bertujuan untuk mempermudah pembabagan atau pengelompokan kejadian berdasarkan kronologi waktu. Periodisasi atau pembabagan merupakan cara pembagian waktu menurut kejadian utama yang penting atau istimewa. Karena lamanya bentang waktu dalam sejarah, maka perlulah di kelompokkan kejadian-kejadian itu berdasarkan waktu. Banyak sekali pendapat para ahli tentang periodisasi, disini akan dibahas beberapa pendapat para ahli dalam memperiodisasikan sejarah di Indonesia. Bagian tertua dari sejarah di Indonesia adalah masa prasejarah. R.P. Soejono berpendapat bahwa pada zaman prasejarah diperiodisasikan sebagai berikut:
1.        Periode berburu dan meramu
2.        Periode bercocok tanam
3.        Periode perundagian
Sedangkan menurut pendapat P.V. Van Stein Callefels, Th. Van der Hoop, dan H.R. Van Heekeren memeriodisasikan prasejarah berdasarkan materi, empiris:
1.        Zaman batu tua (Paleolitik)
2.        Zaman batu madya (Mesolitikum)
3.        Zaman batu muda (Neolitikum)
4.        Zaman logam/zaman perunggu dan besi (Paleometalikum)
Selain dua di atas, Sven Nilson membagi waktu prasejarah berdasarkan tingkat peradaban sosial-ekonomisnya, yakni:
1.        Tingkat liar (berburu, meramu, mengail ikan)
2.        Tingkat nomad (mengembala)
3.        Tingkat agrikultural
4.        Tingkat peradaban
Setelah zaman prasejarah sudah diperiodisasikan, kemudian memasuki zaman sejarah. Zaman sejarah di Indonesia mulai pada abad ke 4 masehi setelah ditemukannya tulisan di prasasti Yupa deari kerajaan Kutai pada abad ke-4. Kemudian para ahli sejarah berpendapat bahwa zaman sejarah di Indonesia di kelompokkan menjadi: “zaman Indonesia kuno, zaman Indonesia baru, dan zaman Indonesia modern”(Chris Person). Zaman Indonesia kuno adalah zaman mulainya kerajaan Hindu dan Budha masuk, dimulai dari abad ke-4 sampai akhir abad ke-15. Zaman Indonesia baru adalah zaman masuknya kerajaan Islam ke Indonesia, dimulai dari abad ke-15 sampai abad ke-18. Sedangkan zaman Indonesia modern adalah di mulai saat Belanda mulai tahun 1800 sampai pergerakan Nasional.
Bukan hanya dari segi pandang tersebut periodisasi dilakukan. Bahkan masa kolonialisasi Belanda juga diperiodesasikan agar mempermudah mempelajarinya. Menurut Ali (2005:165) pengelompokan dalam masa kolonial dibagi atas:
1.        Masa Belanda menetap tahun 1584
2.        Masa Belanda menetap tahun 1674
3.        Perkembangan dan kehancuranVOC 1614 sampai 1800
4.        Daerah milik Netherland di zaman republik Bataf , zaman Perancis dan zaman Inggris
5.        Pergerakan pemerintahan Netherland di Indonesia
Sedangkan periodisasi dalam segi masuknya agama ke Indonesia menurut Deventer dalam Ali (2005:166) garis besar agama masuk ke Indonesia:
1.        Zaman Hindu
2.        Zaman Islam
3.        Zaman Portugis (Kristen)
4.        Zaman kekuasaan VOC (Katolik)
Dalam sistem politik Belanda di Indonesia, Ali (2005:173) berpendapat:
1.        VOC dan keruntuhannya
2.        Masa kesangsian 1805-1830
3.        Tanam paksa 1830-1870
4.        Etische politik
5.        Menwapraja 1912 sampai sekarang
Menurut pendapat Pearson dalam Soekamto berpendapat bahwa periodisasi di Indonesia di jabarkan secara lengkap sebagai berikut:
Description: D:\Belajar SerbAneka  Periodisasi dan Kronologi Sejarah_files\KonsepperiodisasiProf.JPG
Berdasarkan pemikiran Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo, beliau membagi pembabagan sejarah di Indonesia berdasarkan masa-masa kejayaannya. Termasuk di dalamnya adalah masa kerajaan, karna di masa itulah terjadi pasang surut gejolak politik dan perekonomian dimana adanya kejayaan dan keruntuhan. Periodisasi yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo adalah sebagai berikut:
Description: D:\Belajar SerbAneka  Periodisasi dan Kronologi Sejarah_files\PeriodisasimenurutProf.JPG
Jadi dapat disimpulkan, secara garis besar periodisasi sejarah di Indonesia dibagi atas zaman prasejarah yaitu zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikun, dan paleometalikum, kemudian zaman sejarah di Indonesia dimulai pada abad ke-4 setelah ditemukannya prasasti Yupa di kerajaan Kutai, Kalimantan. Zaman sejarah di Indonesia secara umum dikelompokkan menjadi zamna Indonesia kuno, Indonesia baru, dan Indonesia modern, zaman modern juga masih dikelompokkan lagi menjadi zaman kolonial, zaman pergerakan nasional, zaman kependudukan Jepang, masa Kemerdekaan, orde lama, orde baru, dan reformasi sampai sekarang ini. Jadi sebenarnya jika kita jabarkan dan cari dari berbagai referensi lain, di dalam periodisasi masih ada periodesasi lagi.
Dari berbagai uraian di atas, kita ketahui bahwa banyak versi tentang periodisasi sejarah di Indonesia. Namun yang kita fahami mungkin hanya sebagian. Seperti yang selama ini sudah kita terima di SMP ataupun SMA, pembabagan sejarah dibagi menjadi:
1.        Zaman Prasejarah
2.        Zaman Hindu-Budha
3.        Zaman Islam
4.        Zaman Kolonial
5.        Zaman Kependudukan Jepang
6.        Zaman Revolusi Kemerdekaan
7.        Zaman Orde Lama
8.        Zaman Orde Baru
9.        Zaman Reformasi

















BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Periodisasi sejarah sangat penting adanya bagi pembelajaran sejarah. Baik dalam metode pembelajaran, penelitian, bahkan dalam pembahasannya pun aspek waktu sangat penting dalam sejarah. Periodisasi adalah pembabagan waktu dimana rentan waktu yang ada dalam sejarah yang sangat panjang di kelompokkan sedemikian rupa dengan persyaratan-persyaratan pembabagan waktu yang telah ada dengan kriteria-kriteria tertentu agar mudah dipahami dalam pembelajaran sejarah.
3.2         Saran
Dalam mempelajari sejarah, penulis menyarankan agar para pembaca memahami dahulu pembabagan waktu yang ada, agar lebih mudah dalam mempelajari sejarah itu sendiri. Karena pembabagan waktu ini terus digunakan, bahkan saat dilakukannya penelitian. Termasuk ke dalam periode manakah temuan yang anda dapat. Waktu terus berjalan seiring bergulirnya kehidupan. Waktu semakin panjang, dan bukan tidak mungkin akan datangnya versi-versi baru tentang periodisasi sejarah. Kami tidak menuntut harus mengikuti versi periodisasi yang mana, yang penting kita cukup mengerti dan faham akan semuanya, komitmen itu perlu.











DAFTAR RUJUKAN

Ali, R.M. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara
Harfian, A. 2011. Periodisasi Sejarah. (Online). (file:///H:/Harfian%20Civic%20%20PERIODISASI%20SEJARAH.htm), diakses 11 September 2013.
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya
Kartodirdjo, S. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar