PERIODISASI
SEJARAH DI INDONESIA
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Ibu Indah W.P.
Utami S.Pd, S.Hum, M.Pd
Oleh:
Anas Amirul
Muslimin (130731615684)
Muhammad Imam
Mahmudi (130731616739)
Puji Rahayu (130731607238)
Twinda Niken
Woro Astuti (130731607239)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
JURUSAN
PENDIDIKAN SEJARAH
September
2013-11-29
UCAPAN
TERIMAKASIH
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan segala kuasa dan izin-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang kami beri judul Periodisasi Sejarah di
Indonesia ini. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas matakuliah pengantar
ilmu sejarah. Dalam makalah ini kami enuliskan tentang pembabagan waktu atau
yang biasa kita sebut dengan periodisasi dalam sejarah perkembangan Indonesia.
Dimulai dari pembabagan waktu, tujuan, dan periodisasi waktu sendiri dalam
sejarah Indonesia.
Kami sangat
berterimakasih kepada ibu dosen pembimbing kami yakni Ibu Indah yang telah
membimbing kami dalam mata kuliah pengantar ilmu sejarah. Juga kepada para
oknum yang telah membantu kami dalam menemukan bahan referensi untuk
menyelesiakan makalah ini.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
UCAPAN
TERIMAKASIH................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I :
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah...................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................ 1
BAB II :
PEMBAHASAN
2. 1
Pengertian Periodisasi Sejarah.................................................................. 2
2. 2 Tujuan
Periodisasi Sejarah........................................................................ 4
2. 3Periodisasi Sejarah di Indonesia................................................................. 6
BAB III :
PENUTUP
3. 1
Kesimpulan............................................................................................. 10
3. 2 Saran....................................................................................................... 10
DAFTAR RUJUKAN........................................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan
peristiwa sejarahnya. Semua dimulai sejak jaman purba jutaan tahun yang lalu.
Dalam rentan waktu yang begitu panjan, Indonesia telah mengalami berbagai hala
yang sangat mengagumkan. Penelitian demi penelitian dilakukan oleh para ahli
sejarah. Tiap waktu selalu berkembang sejarah yang ditemukan, kontroversi dalam
perbedaan penelitian juga tak jarang ditemukan.
Dalam kurun waktu yang sangat panjang,
para peneliti sulit untuk menentukan semua temuan-temuan mereka menurut umur
yang tertua. Maka dari itu muncul berbagai versi pembabagan waktu dalam sejarah
atau yang biasa kita sebut dengan periodisasi sejarah. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai periodisasi sejarah di Indonesia, termasuk di dalamnya adalah
pendapat atau berbagai versi periodisasi menurut para pakar
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Apa pengertian dari periodisasi sejarah?
1.2.2
Apa tujuan dari periodisasi sejarah?
1.2.3
Bagaimana periodisasi sejarah di Indonesia menurut
para ahli?
1.3
Tujuan
1.3.1
Mengetahui pengertian dari periodisasi sejarah
1.3.2
Memahami tujuan dari diadakannya periodisasi sejarah
1.3.3
Memahami berbagai versi tentang periodisasi sejarah
menurut para ahli
BAB
II
PENDAHULUAN
2.1
Pengertian Periodisasi
Sejarah
Periodisasi secara umum dapat diartikan
sebagai pembagian suatu zaman berdasarkan periode waktu untuk membagi
kejadian-kejadian yang penting dan istimewa. Karena lamanya waktu, perlu
diadakannya pembabagan waktu untuk mempermudah mempelajarinya. Periodisasi yang
biasa digunakan adalah pemisahan yang tidak berdasarkan pada kurun waktu
matematis, periodisasi biasanya didasarkan pada masa aktual atau momentum
tertentu. Kriteria waktu yang digunakan adalah waktu antropologis, suatu
momentum yang dapat menunjukkan adanya karakteristik dari suatu kurun yang
jelas berbeda denagn kurun waktu yang lain. Waktu antropologis yang dimaksudkan
disini adalah pembagian waktu berdasarkan berbagai bidang tertentu dalam aspek
kehidupan manusia, misalkan pembabagan berdasarkan aspek pendidikan, ekonomi, peradaban,
sosial, dan lain-lain.
Bagi
masyarakat tradisional, kurun sejarah biasanya didasarkan pada masa kekuasaan
sang raja.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menyusun periodisasi:
1.
Pembagianapapun
yang dilakukan selalu berkaitan dengan waktu yang mencerminkan perubahan dan keseimbangan.
2.
Periodisasi
hanya bersifat teori, kenyataan, batas antar periode sering kali tidak jelas.
3.
Periodisasi
bersifat subjektif.
4.
Tahun
yang dipakai sebaiknya tahun bulat untuk memudahkan mengingat dan mewadahi tahun
di dekatnya.
5.
Ada
alasan yang jelas atau logis dalam menyusun periodisasi.
6.
Merujuk
adanya fenomena yang besar atau menarik sebagai pemisah antar periode.
7.
Didasari
atas sebuah keyakinan bahwa periodisasi yang dibuat tidak menyimpang dari fakta
yang ada.
8.
Ada
aspek dan bidang yang secara konsisten digunakan misalnya politik, ekonomi,
budaya dan sebagainya.
9.
Batasan
waktu atau peristiwa yang digunakan untuk membagi waktu memiliki dampak yang
luas.
Menurut Sartono Kartodirjo (1993:79)”kronologi sering
disajikan sebagai deretan peristiwa teratur menurut urutan mulai yang lebih
dahulu terjadi sampai yang terakhir. Muncul gambaran waktu yang bergerak
mengikuti garis, dan kebiasaan garis lurus”. Pembabagan sejarah juga dapat
didasarkan pada perkembangan agama, misal dalam perkembangan agama-agama besar
yang ada di Indonesia, misal agama Islam, Kristen, atau Hindu-Budha. Menurut
teori Vico dalam buku Sartono Kartodirdjo (1993:79)”sejarah bergerak menurut garis
spiral, suatu kombinasi antar garis siklus dan garis maju (naik)”.
Dalam historiografi modern (Barat),
telah lama ada tradisi membuat pembagian waktu atau periodisasi. Sampai
sekarang masih berlaku apa yang telah disusun oleh mereka (Cerralius, 1638-1707
dalam buku Sartono Kartodirdjo 1993:79)”,yaitu suatu periodisasi yang membagi
sejarah Barat atas tiga periode zaman kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern
dengan memakai caesuun (pembatasan waktu), yaitu kurang lebih tahun 500 dan
tahun 1500”. Jadi
pembagian
zaman dalam periodisasi dapat memudahkan untuk mempelajarinya. Ada yang
berpendapat bahwa runtuhya kerajaan Romawi adalah akhir zaman kuno, sedang
runtuhnya Konstantinopel (Istanbul) pada tahun 14353, yaitu jatuh ke tangan
Ottoman, adalah akhir abad pertengahan.
Untuk periodisasi aliran-aliran pikiran
di Barat cukup cocok, seperti abad 16 reformasi-protestantisme, abad 17
rasionalisme, abad 18 pencerahan (Aufklarung) dan abad 19
romantisme-Nasionalisme. Perlu ditambahkan di sini bahwa dalam Serat Jayabaya
usia kerajaan sering ditetapkan dalam satuan tahun. Dalam sejarah politik ada
kebiasaan membuat periodisasi berdasarkan pemilihan caesuur pada tahun
peristiwa penting, antara lain perang, awal revolusi, ataupun awal periode
suatu pemerintahan. Periodisasi seperti ini membuktikan bahwa ide pentingnya
peranan perang, diplomasi, dan peristiwa politik lain sangat menonjol. Jadi
dominasi sejarah politik dan perang sangat menentukan, umpamanya Revolusi
Prancis (1789) dianggap sebagai awal periode modern. Periode monarki absolut
mulai ditinggalkan, lalu mulailah periode liberalisme, demokrasi, dan
nasionalisme. Pemisahan periode-periode secara tajam memang memudahkan, namun
orang bertanya-tanya seberapa jauh dampaknya. Karena banyak perubahan
sesungguhnya terjadi secara lambat laun.
Menurut P. Sorokin dalam buku Sartono
kartodirdjo (1993:82) menyatakan bahwa, ”silih bergantinya zaman menimbulkan
gelombang-gelombang, ada tiga gelombang dengan ciri dominan, zaman ideasional
sewaktu soal religius dan supranatural tampil ke depan, zaman ideologis dimana
ilmu pengetahuan sudah merasuk dan zaman sensate (sensasi) dimana manusia sudah
mulai mencari-cari jati dirinya dan mulai ingin menunjukkan siapa dia pada
orang lain(aksis)”.
Pada intinya, periodisasi sejarah adalah
pembabagan waktu dimana era atau zaman dalam sejarah dibagi-bagi atau
dikelompokkan sedemikian rupa agar mudah untuk dipelajari. Semua ini dilakukan
karena dalam pembelajaran sejarah, aspek utama yang paling diperhatikan adalah
aspek waktu. Sedangkan waktu itu sendiri terus berjalan tanpa bisa dihentikan,
layaknya kehidupan yang selalu berputar-putar. Bahkan sampai saat ini ada saja
penemuan-penemuan baru dari para sejarawan yang umurnya bahkan lebih tua
puluhan bahkan retusan tahun dari umur penemu itu sendiri. Maka dari itulah
banyak cara-cara yang dilakukan oleh para sejarawan agar mereka dapat
menentukan umur dari temuan-temuan mereka meski bukan waktu yang sangat akurat.
Mereka hanya mampu menentukan dari zaman apa temuan yang mereka dapat, dan
tentu saja melalui bantuan sistem periodisasi waktu yang ada.
2.2
Tujuan
Periodisasi Sejarah
Seperti yang
kita ketahui, sejarah merupakan kehidupan masa lalu yang tak mungkin terulang
lagi. Karena dalam sejarah, sebuah peristiwa hanya terjadi sekali dalam ruang
dan waktu yang sama pada saat itu juga. Jarak waktu atau masa yang lampau
dengan sekarang itupun terpaut jauh. Jarak waktu tersebut bisa ratusan, ribuan,
bahkan jutaan tahun yang lalu. Oleh sebab itu, untuk mempelajari sejarah diperlukan
periodisasi atau pembabagan. Sehingga dalam sejarah, rentang waktu yang panjang
tersebut dibagi atau dipisah dalam periode waktu tertentu.
Menurut Hariyono
(1995:64) menyatakan bahwa, “tujuan periodisasi sejarah bukan memutuskan
peristiwa satu dengan yang lain”. Dalam hal ini, dalam membabakkan suatu
peristiwa dengan peristiwa yang lain harus berurutan dan sesuai dengan alur
kronologi sejarah, meskipun kita terbiasa menulis hanya sepengetahuan kita
saja. Misalkan sejarah Indonesia, sejarah Indonesia mempunyai alur sejarah yang
rumit. Mulai dari zaman prasejarah sampai zaman sekarang ini merupakan runtutan
peristiwa yang sulit dipelajari apabila tidak dilakukan pembabagan atau
periodisasi. Selain itu, dalam memeriodisasikan harus dengan teliti dan cermat
agar alur sejarahnya tidak terputus antara periodisasi yang satu dengan yang
lain. Menurut Kartodirdjo dalam buku Hariyono (1995:65) menyatakan bahwa untuk
menyusun sejarah Indonesia yang majemuk diperlukan suatu usaha “bagaimana cara
menyusun sejarah Indonesia integral yang tidak monitis tetapi pluralistis
sehingga tampak perkembangan yang kompleks dan menggambarkan masyarakat
Indonesia dengan segala jalinannya”. Hal ini berarti bahwa dalam
memeriodisasikan sejarah Indonesia yang majemuk harus beragam pemahaman, atau
tidak berpacu dalam suatu hal saja. Karena sesuai dengan alur sejarah Indonesia
yang beragam dan rumit. Dengan demikian, berarti bahwa siapapun dapat membuat
periodisasi sejarha, bahkan kitapun bisa. Asalkan saja sesuai dengan peraturan-peraturan
pembabagan waktu yang ada sehingga nampak jelas perbedaan aspek waktu yang
digunakan. Dapat kita simpulkan bahwa tujuan periodisasi atau pembabagan waktu
dalam sejarah antara lain:
2.2.1
Memudahkan
Penulis Sejarah atau Sejarawan dalam Membagi Periode Waktu dalam Sejarah
Dalam rentang waktu yang sangat
panjang, seorang penulis sejarah mungkin akan sulit untuk menulis sejarah,
seorang peneliti arkeologi sulit untuk menentukan umur barang temuannnya, dan
pelajar sulit untuk memahami sejarah. Karena untuk mengkaji suatu pokok
permasalahan sejarah yang rumit diperlukan ketelitian dan kecermatan agar
setiap kejadian tertulis sesuai dengan fakta dan kenyataan yang terjadi. Untuk
itu dengan periodisasi, penulisan dalam sejarah akan lebih efektif dan terfokus
dalam satu masalah atau satu periode sejarah.
2.2.2
Menyederhanakan
Penulisan Sejarah
Dalam
penulisan sejarah tidak mungkin semua peristiwa yang bertahun-tahun bahkan
berjuta tahun lamanya akan ditulis dalam satu periode. Hal ini tentu akan
menyulitkan para pembaca untuk mempelajari dan memahami suatu pokok
permasalahan dalam sejarah. Untuk itu, jika ditulis dalam berbagai periode yang
sistematis akan lebih sederhana dan mudah diklasifikasi.
2.2.3
Memudahkan
Pembaca dalam Memahami Sejarah
Dengan
dikelompokkan atau dibabakkan akan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami
sejarah. Pembaca tidak perlu susah-susah untuk mencari suatu pokok permasalahan
sejarah yang terjadi dalam rentang waktu yang begitu panjang, hanya perlu
menjurus ke satu arah, dimana permasalahan tersebut terjadi. Karena poko-pokok
permasalahan sejarah tersebut telah terbagi dalam bentuk suatu periode sejarah
tertentu. Sehingga akan lebih mudah memahami terjadinya suatu peristiwa dalam
sejarah.
2.2.4
Untuk
Memenuhi Kajian Sebagai Ilmu Pengetahuan yang Sistematis
Ilmu
pengetahuan akan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Begitu
pula dengan ilmu sejarah, dalam penyusunannya harus sistematis. Penulisannya
harus sesuai dengan kaidah penulisan penulisan karya ilmiah yang berlaku dalam
kajian ilmu pengetahuan.
2.3
Periodisasi
Sejarah di Indonesia
Periodisasi
dalam sejarah secara umum bertujuan untuk mempermudah pembabagan atau
pengelompokan kejadian berdasarkan kronologi waktu. Periodisasi atau pembabagan
merupakan cara pembagian waktu menurut kejadian utama yang penting atau
istimewa. Karena lamanya bentang waktu dalam sejarah, maka perlulah di
kelompokkan kejadian-kejadian itu berdasarkan waktu. Banyak sekali pendapat
para ahli tentang periodisasi, disini akan dibahas beberapa pendapat para ahli
dalam memperiodisasikan sejarah di Indonesia. Bagian tertua dari sejarah di
Indonesia adalah masa prasejarah. R.P. Soejono berpendapat bahwa pada zaman
prasejarah diperiodisasikan sebagai berikut:
1.
Periode berburu dan meramu
2.
Periode bercocok tanam
3.
Periode perundagian
Sedangkan
menurut pendapat P.V. Van Stein Callefels, Th. Van der Hoop, dan H.R. Van
Heekeren memeriodisasikan prasejarah berdasarkan materi, empiris:
1.
Zaman batu tua (Paleolitik)
2.
Zaman batu madya (Mesolitikum)
3.
Zaman batu muda (Neolitikum)
4.
Zaman logam/zaman perunggu dan besi
(Paleometalikum)
Selain dua di
atas, Sven Nilson membagi waktu prasejarah berdasarkan tingkat peradaban
sosial-ekonomisnya, yakni:
1.
Tingkat liar (berburu, meramu, mengail
ikan)
2.
Tingkat nomad (mengembala)
3.
Tingkat agrikultural
4.
Tingkat peradaban
Setelah zaman
prasejarah sudah diperiodisasikan, kemudian memasuki zaman sejarah. Zaman
sejarah di Indonesia mulai pada abad ke 4 masehi setelah ditemukannya tulisan
di prasasti Yupa deari kerajaan Kutai pada abad ke-4. Kemudian para ahli
sejarah berpendapat bahwa zaman sejarah di Indonesia di kelompokkan menjadi:
“zaman Indonesia kuno, zaman Indonesia baru, dan zaman Indonesia modern”(Chris
Person). Zaman Indonesia kuno adalah zaman mulainya kerajaan Hindu dan Budha
masuk, dimulai dari abad ke-4 sampai akhir abad ke-15. Zaman Indonesia baru
adalah zaman masuknya kerajaan Islam ke Indonesia, dimulai dari abad ke-15
sampai abad ke-18. Sedangkan zaman Indonesia modern adalah di mulai saat
Belanda mulai tahun 1800 sampai pergerakan Nasional.
Bukan hanya dari
segi pandang tersebut periodisasi dilakukan. Bahkan masa kolonialisasi Belanda
juga diperiodesasikan agar mempermudah mempelajarinya. Menurut Ali (2005:165)
pengelompokan dalam masa kolonial dibagi atas:
1.
Masa Belanda menetap tahun 1584
2.
Masa Belanda menetap tahun 1674
3.
Perkembangan dan kehancuranVOC 1614
sampai 1800
4.
Daerah milik Netherland di zaman
republik Bataf , zaman Perancis dan zaman Inggris
5.
Pergerakan pemerintahan Netherland di
Indonesia
Sedangkan
periodisasi dalam segi masuknya agama ke Indonesia menurut Deventer dalam Ali
(2005:166) garis besar agama masuk ke Indonesia:
1.
Zaman Hindu
2.
Zaman Islam
3.
Zaman Portugis (Kristen)
4.
Zaman kekuasaan VOC (Katolik)
Dalam sistem
politik Belanda di Indonesia, Ali (2005:173) berpendapat:
1.
VOC dan keruntuhannya
2.
Masa kesangsian 1805-1830
3.
Tanam paksa 1830-1870
4.
Etische politik
5.
Menwapraja 1912 sampai sekarang
Menurut pendapat
Pearson dalam Soekamto berpendapat bahwa periodisasi di Indonesia di jabarkan
secara lengkap sebagai berikut:
Berdasarkan pemikiran Prof. Dr. Sartono
Kartodirdjo, beliau membagi pembabagan sejarah di Indonesia berdasarkan
masa-masa kejayaannya. Termasuk di dalamnya adalah masa kerajaan, karna di masa
itulah terjadi pasang surut gejolak politik dan perekonomian dimana adanya
kejayaan dan keruntuhan. Periodisasi yang diusulkan oleh Prof. Dr. Sartono
Kartodirdjo adalah sebagai berikut:
Jadi dapat disimpulkan, secara garis
besar periodisasi sejarah di Indonesia dibagi atas zaman prasejarah yaitu zaman
paleolitikum, mesolitikum, neolitikun, dan paleometalikum, kemudian zaman
sejarah di Indonesia dimulai pada abad ke-4 setelah ditemukannya prasasti Yupa
di kerajaan Kutai, Kalimantan. Zaman sejarah di Indonesia secara umum
dikelompokkan menjadi zamna Indonesia kuno, Indonesia baru, dan Indonesia
modern, zaman modern juga masih dikelompokkan lagi menjadi zaman kolonial,
zaman pergerakan nasional, zaman kependudukan Jepang, masa Kemerdekaan, orde
lama, orde baru, dan reformasi sampai sekarang ini. Jadi sebenarnya jika kita
jabarkan dan cari dari berbagai referensi lain, di dalam periodisasi masih ada
periodesasi lagi.
Dari berbagai uraian di atas, kita
ketahui bahwa banyak versi tentang periodisasi sejarah di Indonesia. Namun yang
kita fahami mungkin hanya sebagian. Seperti yang selama ini sudah kita terima
di SMP ataupun SMA, pembabagan sejarah dibagi menjadi:
1.
Zaman Prasejarah
2.
Zaman Hindu-Budha
3.
Zaman Islam
4.
Zaman Kolonial
5.
Zaman Kependudukan Jepang
6.
Zaman Revolusi Kemerdekaan
7.
Zaman Orde Lama
8.
Zaman Orde Baru
9.
Zaman Reformasi
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Periodisasi
sejarah sangat penting adanya bagi pembelajaran sejarah. Baik dalam metode
pembelajaran, penelitian, bahkan dalam pembahasannya pun aspek waktu sangat
penting dalam sejarah. Periodisasi adalah pembabagan waktu dimana rentan waktu
yang ada dalam sejarah yang sangat panjang di kelompokkan sedemikian rupa
dengan persyaratan-persyaratan pembabagan waktu yang telah ada dengan
kriteria-kriteria tertentu agar mudah dipahami dalam pembelajaran sejarah.
3.2
Saran
Dalam
mempelajari sejarah, penulis menyarankan agar para pembaca memahami dahulu
pembabagan waktu yang ada, agar lebih mudah dalam mempelajari sejarah itu
sendiri. Karena pembabagan waktu ini terus digunakan, bahkan saat dilakukannya
penelitian. Termasuk ke dalam periode manakah temuan yang anda dapat. Waktu
terus berjalan seiring bergulirnya kehidupan. Waktu semakin panjang, dan bukan
tidak mungkin akan datangnya versi-versi baru tentang periodisasi sejarah. Kami
tidak menuntut harus mengikuti versi periodisasi yang mana, yang penting kita
cukup mengerti dan faham akan semuanya, komitmen itu perlu.
DAFTAR
RUJUKAN
Ali, R.M. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Yogyakarta:
LkiS Pelangi Aksara
Harfian, A. 2011. Periodisasi Sejarah. (Online). (file:///H:/Harfian%20Civic%20%20PERIODISASI%20SEJARAH.htm),
diakses 11 September 2013.
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Jakarta:
Dunia Pustaka Jaya
Kartodirdjo, S. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi
Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar