Sabtu, 07 Desember 2013

mochamad hanafi/off B 2013/pend sejarah/130731607275

SEJARAH KEHIDUPAN KELUARGA BAPAK JAHIT


MAKALAH
UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibimbing oleh ibu Indah Wahyu, M.pd


Oleh
Mochamad Hanafi
130731607275












UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
September 2013


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Keluarga adalah sebuah unit terkecil dari sebuah masyarakat yang sangat bnyak. Keluarga mempunyai beberapa struktuk antara lain terdiri dari seorang kepala keluarga, ibu, dan kemudian beberapa orang anak. dalam sebuah keluarga yang tinggal dalam satu atap, mereka harus bisa saling bekerjasama agar mereka bisa menciptakan keluarga yang harmonis.
Sebenarnya arti keluarga bagi sang penulis sangat amat penting. Dimana sebuah keluarga bisa membantu menyelesaikan masalah, dapat menemani susah maupun duka, dimanapun dan kapanpun. Sebuh keluarga tidak akan pernah mengeluh meskipun kita sering meminta bantuan kepada keluarga kita.
Keluarga mempunyai banyak kelebihan, diantaranya keluarga dapat membimbing dan mendidik kita dalam berperilaku, terutama dalam bertutur kata dan perbuatan, dan cara bersosialisasi dalam berhubungn dengan masyarkat disekitar kita. Sebuah keluarrga akan memberi bekal kepada kita agar menjadi manusia yang berguna dalam kehidupan masyarakat
Terutama dalam beribadah, keluarga sering sekali mengingatkan kita jangan sampai melupakannya, karena ibadah itu sangat penting untuk kehipupan kita setelah meninggal. Kita harus berdoa kepada tuhan supaya memberi kesehatan bagi keluarga kita, memberi rizki bagi keluarga kita, dan jangan lupa berdoa untuk diri kita sendiri supaya semua pekerjaan yang kita lekukan selalu di beri kelancaran dan kemudahan.
Setiap keluarga selalu mempunyai masalah tersendiri. Dan setiap keluarga selalu dapat menyelesaikan permasalahan dengan caranya sendiri, misalnya jika terdapat sebuah masalah seorang kepala keluarga menyuruh semua keluarga berkumpul di sebuah ruangan dan membahas apa permasalahannya hingga selesai

  1. Rumusan masalah
  1. Bagaimana keadaan saat bapak jahit pada waktu kecil ?
  2. Apa saja yang dilakukan dilakukan pada waktu di penjajahan jepang tersebut ?
  3. Mengapa bapak jahit bisa kembali dengan selamat sampai ke daerah tempat tinggalnya ?
  1. Tujuan
  1. Mengetahui awal sejarah bapak Jahit pada masa Kolonial Jepang
  2. Mengetahui keadaan BapakJahit pada saat penjajahan Jepang
  3. Mengetahui kehidupan bapak Jahit setelah merdeka
  1. Metode
  1. Heuristik
Dalam mengumpulkan data pada makalah ini saya sebagai penulis menggunakan metode wawacara kepada seorang narasumber yang bernama Bapak Jahi, selain itu saya juga mewawancarai Bapak Ali irfan. Bapak Ali ini adalah cucu dari Bapak Jahit beliau telah sering mendengarkan sejarah tentang kehidupan ayahandanya. Saya mewawancarai narasumber tersebut pada tanggal 28 November 213
Dalam wawancara ini saya mendapat data sebagai berikut :
  • Sebelum penjajahan jepang Bapak Jahit adalah seorang anak kecil seperti biasa
  • Pada saat usia Bapak Jahit 20 tahun beliau meninggalkan keluarganya.
  • Bapak Jahhit pada usia tersebut dipaksa oleh jepang untuk kerja paksa
  • Bapak Jahit dipaksa kerja paksa untuk membangun sebuah terowongan untuk kepentingan tentara Jepang
  • Beliau dipaksa kerja sebagai HEIHO di Sulawesi
Untuk melengkapi data tersebut saya juga telah mewawancarai Bapak Ali Irfan, beliau adalah anak dari Bapak Jahit. Dari Bapak Ali Irfan Saya telah mendapat beberapa data tentang kejadian pada masa pemerintahan Jepang di Indonesia
  • Usia Bapak Jahit sekarang adalah 88 tahun yang lahir pada tahun 1925
  • Setelah bekerja selama 4 tahun menjadi pekerja disana Bapak Jahit berhasil pulang ke daerah asalnya yaitu di Jawa Timur
  • Setelah pulang ke Jawa, beliau diangkat anak oleh penduduk setempat
  1. Kritik
  1. Narasumber
Narasumber pada makalah ini adalah BapakJahit yang teleh berumur 88 tahun yang lahir pada tanggal 14 februari 1925. Yang pada saat menjadi saksi terjadinya peperangan antara tentara Jepang dengan dengan tentara Indonesia
Dari pengalaman beliau, dapat disimpulkan bahwa pada saat itu tentara Jepang sama sekali tidak pernah mementingkan masyarakat Indonesia. Bahkan beliau mengatakan meskipun ada seseorang yang sakit parah, tentara Jepabg tetap saja menyuruh mereka untuk tetap bekerja
  1. Data
Dari data yang telah saya dapat dari wawancara tersebut, saya telah membandingkan cerita yang saya dapat dari Bapak Jahit dengan sebuah buku referensi yang elah say abaca.
Setelah itu saya dapat beranggapan bahwa memang benar pada saat Jepang menguasai Indonesia, mereka sering menyiksa masyarakat Indonesia, bahkan walaupun sakit mereka tetap dipaksa untuk bekerja keras
  1. Interpretasi
Dari penafsiran dari data yang saya dapat dari narasumber dan buku referansi, saya mengambil suatu penafsiran data tersebut bahwa kenapa teentara Jepang berkuasa sekian ratus tahun di Indonesia adalah karena kekejaman Jepang terhadap masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia tidak berani melawan tentara Jepang tersebut
Berikutnya mengenai cara jepang mengambil sumber daya alam yang berada di Indonesia. Tentara Jepang mengambil SDA dari Indonesia sangat amat banyak dan itupun mereka memperkerjakan mmasyarakat Indonesia secara paksa hanya dibayar dengan sesuap nasi utuk pekerjaan yang dilakukan dari pagi hari sampai sore hari
  1. Historiografi
Dari penulisan kembali rekontruksi sejarah yang terjadi pada jaman dahulu yang diperoleh dari narasumber. Dari data yang saya dapat saya telah membagi menjadi 3 hal yang menjadi permasalahan. Dari 3 hal yang menjadi permasalahan tersebut saya membagi lagi menjadi 3 pembahasan yang telah saya dapat dari data wawancara dan referensi yang telah say abaca sebelumnya





















BAB II
PEMBAHASAN
AWAL MULA MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA
  1. Awal mula kisah Bapak Jahit
Pada awalnya Bapak Jahit adalah seeorang anak laki-laki basa yang hanya mengerti bermain dan bersenang-sesnang saja. Akan tetapi setelah beliau mulai menjadi seorang remaja, ia mulai berani memerangi tentara Jepang yang semena-mena terhadap masyarakat Indonesia.
Beliau beserta teman-temannya pernah berusaha masuk ke benteng milik Jepang yang di jaga oleh banyak tentara. Mereka menyusup ke benteng jepang tersebut bertujuan untuk mengambil persenjataan Jepang yang akan digunakan untuk memerangi tentara Jepang itu sendiri. Selain untuk merampas sejata yang dimiliki oleh Jepang mereka juga berusaha untuk membebaskan tawanan yang berada di dalam kurungan atau penjara.
Meskipun mereka tahu bahwa penjagaan pada benteng tersebut sangat ketat tetap saja mereka tidak perduli. Akhirnya sekelompok pemuda tersebut berhasil merebut beberapa senjata yang dimiliki oleh tentara Jepang tersebut. Akan tetapi mereka tiddak bisa menyelamatkan masyarakat Indonesia yang menjadi tawanan Jepang yang di penjara dalam benteng tersebut.
Namun pada saat mereka ingin keluar dari benteng tersebut ada seeorang penjaga yang melihat bahwa senjata milik tentara Jepang tersebut telah di rampas. Merekapun berusaha melarikan diri dari tentara Jepang yang telah mengejar mereka. Para pemuda ini berlari hingga sampai perkampungan terdekat dan mereka barpencar untuk mengelabui para tentara Jepang itu.
Para pemuda itu bersembunyi di dalam rumah peduduk setempat hingga keadaan aman. Setelah mereka merasa aman barulah mereka keluar dari tempat persembunyian mereka dan kembali ke tempat atau markas para pemuda tersebut. Akan tetapi salah satu teman mereka tertangkap oleh tentara Jepang
Bapak Jahit pun berusaha menolong dan membebaskan temannya tersebut namun karena banyaknya tentara Jepang itu pada akhirnya Bapak Jahit berhasil mereka tangkap dan menjadi salah satu tawanan tentara Jepang. Kemudian Pak Jahit pun dipaksa oleh tentara Jepang untuk kerja paksa
  1. Peristiwa saat Bapak Jahit Berhasil di tangkap tentara Jepang
Setelah tentara Jepang berhasil menangkap masyarakat yang dianggap ingin memberontak kepada Jepang. Kemudian Jepang membawa semua tawanannya yang telah mereka tangkap mesuju ke Sulawesi. Di sana para tawanan dipaksa bekerja untuk kepentingan tentara Jepang pada masa itu. Mereka dipaksa bekerja untuk membuat sebuah terowongan.
Mereka diipaksa membuat terowoongan untuk kepentingan tentara Jepang, yang dimana terowongan tersebut dipergunakan untuk menyimpan barang-barang tambang yang telah berhasil mereka dapatkan dari Sumber Daya Alam yang ada pada bumi Indonesia. Setelah mereka dipaksa bekerja hamper selama 2 tahun, mereka kemudian diangkat sebagai tentara untuk membantu tentara Jepang. Jepang memberi pasukan tentara pembantu tersebut HEIHO yang akan dikirim ke Barotai dan Borma. Mereka dilatih untuk menjadi tentara yang hebat, setelah mereka diberi latihan agar menjadi tentara mereka di ajarkan untuk menggunakan snjata seperti pisau dan senjata api
HEIHO dibentuk oleh jepang untuk membantu Jepang dalam mengalahkan musuh-musuhnya.
Pasukaan ini dibentuk berdasarkan intruksi Bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum kekaisaran Jepang pada tanggal 2 September 1942 dan mulai merekrut anggota pada tanggal 22 April 1943. Heiho pada awalnya dimaksudkan untuk membantu pekerjaan kasar militer seperti membangun kubu dan parit perthnan, menjaga tahanan dll. Dalam seiring perkembangannya, seiring semakin sengitnya pertenpuran, Heiho dipersenjatai dan dilatih untuk diterjunkan di medan perang. (Insiklopedia Nasional Indonesia)

Setelah di tugaskan untuk berperang oleh tentara Jepang sebagai Heiho, dan berhasil pulang dengan selamat ke Indonesia, para tentara Jepang itupun di kembalikan ke Sulawesi akan tetapi mereka masih tetap di paksa bekerja untuk kepentingan tentara Jepang.
Kemudian menjelang akhir pendudukan Jepang di Indonesia, jumlah pasukan Heiho diperkirakan hamper mencapai 42.000 orang dengan lebihh dari setengahnya terkonsentrasi di Pulau Jawa. Sama seperti yang di alami oleh Bapak Jahit, tahanan yang berada di Jawa pun dipaksa untuk bekerja keras hanya demi untuk sesuap nasi yang diberikan oleh tentara Jepang. Padahal nasi yang di berikan kepada pekerja tersebut sisa-sisa dari makanan yang sudah basi dan tidak layak untuk dimakan lagi.
  1. Kehidupan Bapak Jahit Setelah Pemerintahan Jepang
Setelah masa pemerintahan Jepang memudar dan hilang dari Indonesia, Heiho dibubarkan oleh PPKI dan orang-orang yang menjadi tentara Heiho dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Pak Jahit pulang ke Jawa, tepatnya pulang ke Jawa Timur, pulang ke daerahnyya yang berada di Kabupaten Lumajang di desa Karangbendo.
Bapak Jahit ikut keluarganya yang berada di daerah perkotaan Lumjang. Kemudian Bapak Jahit menikah dengan seorang wanita di sana. Pernikahan Bapak Jahit dengan istrinya ini sebenarnya karena telah di Jodohkan keluarganya. Merekapun menikah di lumajang dan membangun sebuah rumah yang nyaman untuk sebagai tempat untuk berteduh dan melapas lelah.
Pada saat mereka menikah Bapak Jahit tidak bekerja, namun setelah Bapak Jahit mempunyai anak, Bapak Jahit pun berusaha mencari pekerjaan. Bapak Jahit memulai bisnis dengan jual beli beras hingga sampai beberapatahun. Bapak Jahit pun ingin mengembangkan bisnisnya agar menjadi lebih besar lagi untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar, bapak Jahit pun membangun sebuah took yang lumayan besar an tempatnya pun sangat strategis
Bapah Jahit juga memiliki 11 anak. semua anaknya kini telah menjadi pengusaha dan kebanyakan putra dan putri Bapak Jahit sekarang berprofesi sebagai pengajar atau guru. Namun sekarang anak bapak Jahit tinggal 8 orang yang masih hidup hingga saat ini
Ke sebelas anak dari bapak Jahit bernama :
Anak pertama bernama Istifaiyah
Anak ke duanya bernama Abdul Wahit (Alm)
Anak ke tiganya bernama Fatkhullah (Alm)
Anak ke empat bernama Rifai
Anak ke lima bernama Ali Irfan (Ayah Saya)
Anak ke enam bernama M.Miskan
Anak ke tujuh bernama Ridwan
Anak ke delapan bernama Lilik Munfaridah
Anak ke sembilan bernama Nurul Jannah
Anak ke sepuluh bernama Siti Rukhoinah
Mereka semua kini masih bekerja daan bertempat tinggal di daeerah sekitar Lumajang















BAB III
PENUTUP
  1. Simpulan
Pada masa pemerintahan Jepang di Indonesia, Jepang sangat kejam dalam menjalankan pemerinthannya. Bahkan banyak yang telah mati akibat kekejaman jepang tersebut, mereka yang dianggap memberontak terhadap Jepang akan langsung di hokum mati di tempat. Semua tentara jepang selalu semena-mena terhadap masyarakat Indonesia.
Tentara jepangpun sering memaksa masyarakat setempat untuk bekerja secara paksa dan tanpa dibayar sedikitpun. Meskipun pekerja Indonesia sakit tetap saja di suruh bekerja hingga tubuhnya lemas dan mati. Jepang juga membentuk sebuah tentarra bantuan untuk membantu di dalam sebuah peperangan atau pertempuran. Tentara yang merekrut masyarakat Indonesia sebagai prajuritnya di namakan Heiho.
  1. Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin masih banyak kesalahan dan kekurangannya. Oleh sebab itu penulis mengharap kritok dan saran yang membangun dari makalah yang telah saya buat ini.













Daftar Rujukan
Narasumber 1
Nama : Bapak Jahit
Tempat, tanggal lahir : Lumajang, 14 Februari 1925
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Jln. Mayor Komari Sampoerna RT 05 RW 01
: kelurahan Ditotrunan, Kec. Lumajang, Kabupaten :Lumajang/ Jawa Timur
Peran dalam peristiwa : Saksi mata pada masa penjajahan Jepang

Wikipedia, 2013. Ensiklopedia Nasional Indonesia, (Online), (id.m.wikipedia.org/wiki/Heiho) diakses 8 Nonember 2013




Tidak ada komentar:

Posting Komentar