Kehidupan Keluarga
Bapak Basuki Widodo
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Ibu Indah Wahyu., S.Pd., M.Pd.
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
yang dibina oleh Ibu Indah Wahyu., S.Pd., M.Pd.
Oleh
Moh Zakup Priyo Pradana
130731615715
Moh Zakup Priyo Pradana
130731615715
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Desember 2013
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Desember 2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya,
penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah
yaitu membuat makalah yang berjudul “Kehidupan Keluarga Basuki Widodo pada
tahun 1991-2002.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu hingga dapat terselesaikannya makalah ini. Kepada Ibu Indah Wahyu,
M.Pd selaku pembimbing, yang senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan
kepada penulis dalam penyelesaian tugas makalah ini. Tak lupa kepada
teman-teman yang selalu membantu hingga dapat terselesaikannya makalah ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih banyak ditemukan kekurangan. Oleh karenanya kritik dan saran yang
membangun sangat diperlukan dalam menyempurnakan makalah ini. Selain itu
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pembaca sekalianyang telah
bersedia membaca makalah ini.
Malang, November 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................
i
DAFTAR ISI......................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................. 2
1.4 Metode Sejarah .................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kehidupan Bapak Basuki Widodo....................................................
5
2.2. Kehidupan Keluarga Kecil Bapak Basuki Tahun 1990-2002
.................................................................................................................. 7
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan........................................................................................
9
3.2.
Saran..................................................................................................
9
DAFTAR RUJUKAN........................................................................................ 10
LAMPIRAN....................................................................................................... 11
BAB
1
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Keluarga adalah
sebagian kecil dari suatu unit kecil dari masyarakat yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak. Ayah yang bertindak sebagai kepala keluarga yang tugasnya mencari
nafkah untuk kelangsungan keluarganya serta pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman, sedangkan ibu yang mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan juga dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya, Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik,
mental,
sosial,
dan spiritual. Keluarga hidup berdampingan satu sama lain yang saling membantu
setiap ada masalah sekecil mungkin. Arti keluarga bagi penulis yaitu sebagai
suatu hal yang sangat berharga dan tak kan tergantikan karena tanpa keluarga
seseorang tak kan jadi apa-apa, karena keluarga adalah tempat mencurahkan keluh
kesah setiap ada masalah.
Keluarga
juga mempunyai fungsi dimana fungsi itu sangat membantu kita menjadi seseorang
yang berguna. Fungsi itu antara lain fungsi pertama yaitu Fungsi Pendidikan
dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk
mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak dan juga memberikan pendidikan
karakter seperti bagaimana berperilaku yang baik, sopan santun, tutur bahasa
yang baik yang mungkin tidak diajarkan di sekolah formal, fungsi yang kedua
adalah Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan
anak menjadi anggota masyarakat yang baik dengan pergaulan yang baik pula dan
supaya tidak terjerumus ke pergaulan yang negatif. Fungsi yang ketiga adalah
Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga
anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman fungsi ini juga akan
memberikan anak rasa nyaman ketika berada di dalam keluarga itu, yang keempat
adalah fungsi Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang
lain dalam berkomunikasi dan
berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga. Dan masih banyak lagi
fungsi-fungsi keluarga yang lain.
Di dalam
keluarga juga mengenal tugas, di dalam keluarga tersebut pasti mempunyai tugas
masing masing adapun tugas yang disebutkan penulis antara lain Pemeliharaan fisik keluarga dan
para anggotanya, Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga,
Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing, Sosialisasi antar anggota keluarga, Pengaturan
jumlah anggota keluarga, Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga, Penempatan
anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas, Membangkitkan dorongan dan semangat para
anggotanya, dan mungkin masih banyak lagi fungsi dari sebuah
keluarga yang belum saya sebutkan.
Setiap keluarga
pasti mempunyai permasalahan yang dihadapi dalam hidupnya. Entah itu
permasalahan internal maupun permasalahan eksternal. Dalam masalah tersebut
harus kita hadapi dengan sabar agar permasalahan tersebut bisa terselesaikan
dengan baik dan cepat selesai. Adanya saling bekerja sama dalam menghadapi
masalah tersebut. Maka dari itu penulis membuat topik sejarah perjalanan hidup
dan kehidupan rumah tangga yang
dialami oleh Bapak Basuki.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah antara lain.
1.
Bagaimana Kehidupan Bapak Basuki Widodo Dahulunya?
2.
Bagaimana
Kehidupan Keluarga Bapak Basuki dan pada tahun 1991-2002?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui kehidupan Bapak Basuki Widodo
tahun 1990-2002.
2.
Mengetahui
Kehidupan Keluarga Bapak Basuki dan pada tahun 1991-2002.
D.
Metode
A. Pemilihan
Topik
1.
Kedekatan
Emosional
Bapak
basuki adalah bapak yang hidup sederhana walaupun beliau berprofesi sebagai PNS
(Guru) selain menjadi Guru beliau juga menjalani pekerjaan sebagai Tukang Kayu
dan juga pernah menjalani profesi sebagai Ojek. Dari pada itu maka untuk mengetahui
kehidupan Bapak Basuki dengan berbagai permasalahan yang dialaminya dengan
keluarga beliau.
2.
Kedekatan
Emosional
Untuk
keabsahan makalah ini, penulis mencari sumber-sumber, baik primer maupaun
sekunder. Pemilihan topik ini bertujuan agar masyarakat, khususnya pembaca
lebih menghargai suatu profesi orang lain. Walaupun
berlatar belakang Profesi Guru teryata Bapak Basuki juga melakukan pekerjaan
lain untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan juga keluarganya. Oleh sebab itu pemilihan topik yang
akan saya bahas adalah Kehidupan Keluarga Basuki Widodo.
B. Heuristik
Pengumpulan
data dan sumber-sumber yang sesuai dengan topik pembahasan yaitu sumber
primer didapat penulis dari mewawancari adalah Bapak Basuki Widodo. Sedangkan sumber sekunder yakni Siti Atiah
yang notabene adalah Istri beliau. Sumber sekunder sendiri untuk pembanding dan pendukung dari
sumber primer.
C.
Kritik
1.
Kritik
Internal
Dari
sumber primer yaitu Bapak Basuki Widodo adalah benar. Walaupun berprofesi
sebagai seorang PNS (Guru) ternyata pengahilannya hanya pas-pasan kadang pun
kurang, diperkirakan kurang lebih Rp. 75.000 perbulannya. Mangkanya beliau juga melakukan pekerjaan diluar
sebagai guru, yaitu sebagai tukang kayu dan juga sebagai ojek. Berbeda dengan
sumber sekunder yang
menyatakan bahwa profesi tukang kayu itu Cuma sebagai
hobi yang menghasilkan uang karena
kiblat pendidikan pak Basuki memang Seni
kerajinan tetapi kalau tukang ojek memang dibenarkan karena memang unuk menutupi
kekurangan di keluarganya.
2.
Kritik
Eksternal
Dari
wawancara yang telah dilakukan oleh penulis, masuk akal karena
untuk memenuhi kehidupan beliau beserta keluargaya beliau melakukan pekerjaan
yang berbeda dengan kiblatnya sebagai guru.
D. Interpretasi
Dari data-data atau fakta-fakta yang saya dapat
melalui wawancara, baik dengan sumber primer maupun sumber sekunder dapat saya interpretasikan bahwa, kehidupan
bapak basuki sangat sederhana, dan bapak basuki memiliki profesi sebagai guru
yang mul-mula hanya bergaji Rp. 75.000, dan karena faktor ekonomi itulah yang
menyebabkan pak Basuki juga melakukan pekerjaan selain sebagai Guru,
diantaranya adalah sebagai tukang kayu maupun sebagai ojek. Beliau melakukan
pekerjaan itu memang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari keluarganya karena
pendapatannya sebagai guru tidak mencukupi. Berbeda dengan sumber sekunder yang
menyebutkan bahwa bapak basuki melakukan pekerjaan sebagai tukang kayu karena
memang hobi seninya dan juga beliau memang berkiblat sebagai guru seni.
E. Historiografi
Dalam
historiografi penulis memulai dengan Bab I yaitu pendahuluan, pendahuluan ini
berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan serta metode-metode sejarah.
Kemudian dilanjutkan pada Bab II yaitu pembahasan, pembahasan ini merupakan
inti makalah, tepatnya jawaban dari rumusan masalah yang akan dibahas lebih
detail mengenai historiografi ini. Dan yang terakhir Bab III penutup yaitu
berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan.
BAB
II
Pembahasan
2.1
Kehidupan Bapak Basuki Widodo.
Keluarga bapak Basuki Widodo termasuk keluarga yang cukup
besar karena beliau mempunyai 6 saudara, beliau anak ketiga dari pasangan suami istri, ayahnya bernama Slamet Yoeswoko
dan ibunya adalah Surtikanti. Dahulu profesi pak Slamet dan bu Surti kanti
adalah Guru, keduanya dahulu adalah Guru SD tepatnya, tidak heran bahwa anak
dari pasangan ini rata-rata berprofesi sebagai Guru Beliau mempunyai 6 saudara
saudara pertamanya yang bernama Kanti Rahayu beliau ini adalah anak
pertama, biasa dipanggil dengan Mbak Yayuk, yang sekarang tinggal di daerah Jember
karena ikut dengan suaminya, beliau memiliki 2 ana. Beliau sekarang bekerja
sebagai Guru Sd di daerah tersebut. Saudara kedua dari Pak Basuki adalah Sugeng
Hargono yang biasa dipanggil pak Sugeng beliau adalah anak ke dua, beliau
berprofesi sama dengan kakanya yaitu Mbk
Yayuk ataupun Ayah serta ibunya Ibunya beliau sekarang tinggal di kab Blitar
tepatnya di Kelurahan Kalipang yang rumahnya tidak jauh dari pak Basuki.
Saudara ketiga dari pak basuki adalah Suprih Atin yang merupakan adik dari
bapak basuki karena dia adalah anak ke empat, berbeda dengan saudara sebelumnya
bu Suprih ini berprofesi sebagai Wiraswasta yang berbeda dengan saudara
diatasya, karena seperti yang pernah saya tanyakan pada Ayahnya ternyata beliau
hanya lulusan Smk atau setara dengan Sma karena bu Suprih ini tidak mau
melanjutkan ke perguruan tinggi. Sekarang beliau tinggal di daerah yang sama
dengan pak Basuki dan juga Pak Sugeng Selanjutnya adalah saudara ke 4 yang
notabene adalah anak ke 5 yang bernama Budi Santoso yang biasanya di panggil
pak Budi seperti halnya bu Suprih pak Budi juga tidak berprofesi sebagai Guru
melainkan beliau malah bekerja Srabutan, hal yang sama dengan bu Suprih karena
beliau tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Tetapi dari
observasi yang dilakukan penulis ternyata sekarang pak Budi in sudah bekerja
tetap sebagai satpam/security di salah satu Sma di kalipang Beliau sekarang
tinggal
di daerah Kab Blitar tepatnya di Desa Margumulyo yang walaupun satu kabupaten
tetapi jarak dengan rumah Pak Basuki dan juga saudanya lain cukup jauh. Saudara
ke 5 pak Basuki adalah Suseno yang merupakan anak ke 6 dari pasangan pak Slamet
dan bu Surtikanti, pak Suseno yang biasa dipanggil Pak Seno ini juga berprofesi sebagai Guru di salah satu Sma
di daerah Kab Blitar tepatnya di Desa Ngelegok sebagai guru Elektro. Beliau
sekarang tinggal di daerah yang sama dengan pak Basuki ataupun bu Suprih. Saudara
terakhir dari pak Basuki adalah pak Wijang Setiawan yang merupakan anak
terakhir atau anak ke 7, pak Wijang Setiawan ini biasanya di panggil Pak
Wijang, seperti halnya keluarga ini yang mempunyai profesi rata-rata sebagai
Guru pak Wijang termasuk salah satunya seekarang beliau bekerja sebaga guru di
salah satu Sma di kel kalipang sebagai Guru seni.
Pak Basuki adalah sosok yang sederhanadan juga sangat
sederhana, beliau menikah dengan ibu Siti Atiah pada tahun 1990 dan memili dua orang
anak, anak pertama beliau lahir pada tanggal 10 bulan Juli 1991 yang diberi
nama Vera Dani Novi Karmila Sari yang lahir di Blitar, dan anak kedua beliau
bernama Moh Zakup Priyo P yang lahir di Sulawesi Selatan tepatnya kota Palu
pada tanggal 27 Oktober 1994. Sebelum menikah dan punya anak beliau sempat
mengenyam pendidikan di Universitas negeri malang yang pada saat itu bernama
IKIP malang pada tahun 1985 dan lulus pada tahun 1988 dengan jurusan
Keterampilan Kerajinan D3. Sebelum beliau diangkat menjadi pegawai negeri tetap
beliau dahulunya bekerja di SMPN 4 kota Blitar sebagai GTT (Guru Tidak Tetap)
yang pada saat itu berpenghasilan Rp. 25.000. dan tepatnya pada tanggal 1 Maret
1991 beliau diangkat sebagai PNS tetap di Sulawesi Tengah, Kota Palu Kab Donggala
tetpatnya di Sman 1 Ampibabo, dan sebelum itu beliau menikah dan mempunyai anak
seperti yang disebutkan penulis tadi.meskipun jauh dari keluarga beliau tetap
melaksanakan tugas tersebut karna memang dari kecil beliau sudah hidup dengan
mandiri. Disana beliau dinobatkan sebagai Guru Keterampilan, dengan kerja
kerasnya beliau menjalankan pekerjaannya, beliau dipanggil untuk melanjutkan sekolahnya yaitu
S1 di Universitas Tadulako (UNTAD) dengan jurusan Bahasa Indonesia, walaupun
berbeda dengan latar belakang pendidikan sebelumnya yaitu Ket. Kerajinan tetapi
beliau tetap melaksanakan studi itu dan akhirnya beliau lulus
dengan
menyandang gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia pada tahun 2001 dan
berselang satu tahun kemudian yakni pada tahun 2002 akhirnya beliau berpindah
tugas ke tanah kelahirannya yaitu pulau Jawa dan kebeneran beliau mendapatkan
pekerjaannya di daerah kel. Kalipang dimana rumah keluarganya rata-rata di
daerah itu diantaranya ayah serta ibunya, kakaknya yaitu pak Sugeng, adikny yakni,
Bu Suprih, pak Suseno, pak Wijang serta pak Budi. Dan sampai sekarang beliau
masih mengajar di tempat itu tepatnya di SMP 2 Sutojayan.
2.2
Kehidupan Keluarga Kecil Bapak
Basuki Tahun 1990-2002
Pada tahun 1991- 2002 itu adalah tahun dimana pak Basuki
sudah menikah dan mempunyai satu anak yakni Vera dan pada tahun tulah pak
Basuki diangkat menjadi Guru tetap di Sulawesi Selatan dan dimulai dari tahun
itu beliau memulai kehidupan baru bersama keluarganya di daerah baru tanah baru
dan pulau yang baru. Pada mulanya beliau pindah disini karna pengankatannya.
Kehidupan disana sangat berbeda seperti apa yang dikatakan pak Basuki karena
beliau yang belum terbiasa dengan kehidupan disana, kehidupan disana memang
agak sulit karna harga barang disana lumayan mahal karena memang sulit
mendapatkan barang pokok, karna memang pasar besarnya jauh dari rumahnya, dan
karena mahahnya barang tersebut dan gaji yang tidak mencukupi akhirnya pak
Basuki memutuskan untuk bekerja diluar sebagai guru dan mencari pekerjaan lain.
Pada saat itu pak Basuki hany memperoleh gaji sebesar Rp. 75.000 setiap
bulannya karna itulah di mencari pekerjaan lain. Akhirnya dia pun memutuskan
untuk bekerja sebagai Tukang kayu pekerjaan itu dilakukannya karna memang basic
pendidikannya adalah Ket. Kerajinan jadi tidak heran dia cukup mampu melakukan
pekerjaan itu dan juga karna disana terdapat lumayan banyak kayu dan kayunya
memang agak murah karna Sulawesi memang masih banyak hutan. Pada tahun 1994
tepatnya 27 Oktober 1994 ibu Siti Atiah melahirkan seorang anak yang Diberi
Nama Moh Zakup Priyo P, yang tidak lain adalah sang penulis.
Memang dalam pengakuan Pak basuki Hidup disana banyak
mengalami masalah-masalah baik diluar rumah tangganya maupun dalam rumah
tangganya sendiri. Salah satu masalah dalam rumah tangganya sudah diuraikan di
atas yakni masalah ekonomi yakni penghasilan yang rendah hanya sekitar
Rp.75.000 dia harus menghidupi istri dan anak-anaknya dikarenakan hal tersebut
akhirya beliau
memutuskan
mencari pekerjaan lain yakni Tukang kayu dan Ojek dua pekerjaan itu
dilakukannya pertama kali denagn menyisihkan gajinya untuk membeli
peralatan-peralatannya. Adapun masalah diluar rumah tangganya yakni pada saat
itu terjadi peperangan di poso yakni antar agama yang mengakibatkan banyak
korban, yang sampai sekarang perang itu masih berlangsung. Dikarenakan hal itu
menyebabkan pak Basuki tidak tenang karna jika perang itu sampai ke daerah yang
ditempatinya mungkin itu bisa membahayakan keluarganya dan keinginannya pada
saat itu adalah pindah ke pulau jawa yang dianggapnya aman dan disan pun
terdapat banyak saudara. Disisi lain keinginnan tersebut belum bisa terwujud
karna SK (Surat Keputusan) tentang
perpindahannya ke jawa belum turun dan karna itu dia pun menunggu dengan sabar
sampai SK itu pun turun. Pada akhirnya SK itupun turun yang menyatakan bahwa
pak Basuki Widodo dipindah tugaskan ke Pulau Jawa tepatnya Jawa Timur yakni di
Daerah Blitar yani Kel. Kalipang, setelah SK itu keluar akhirnya dia memutuskan
untuk pindah ke Jawa walaupun pada saat itu beliau ditawari melanjutkan studi
di UNPAD yakni S2 Pendidikan Bahasa Indonesia yang kata beliau setengah dari
studi tersebut dibayarkan oleh pemerintah dan setengahnya oleh Pak Basuki
sendiri, tetapi beliau tetap memutuskan pindah karna untuk dia ingin dekat
keluarganya yang ada di Jawa dan juga karna keselamatan keluarga kecilnya yang
pada saat itu seperti yang dia katakan terjadi perang di Poso dan sampai
sekaranng beliau tetap di Jawa dekat dengan keluarganya.
BAB
III
Punutup
3.1 kesimpulan
Keluarga bapak
Basuki Widodo termasuk keluarga yang cukup besar karena beliau mempunyai 6
saudara, beliau anak ketiga dari pasangan
suami istri, ayahnya bernama Slamet Yoeswoko dan ibunya adalah
Surtikanti. Pak Basuki adalah sosok yang sederhanadan juga sangat sederhana,
beliau menikah dengan ibu Siti Atiah pada tahun 1990 dan memili dua orang anak,
anak pertama beliau lahir pada tanggal 10 bulan Juli 1991 yang diberi nama Vera
Dani Novi Karmila Sari yang lahir di Blitar, dan anak kedua beliau bernama Moh
Zakup Priyo P yang lahir di Sulawesi Selatan tepatnya kota Palu pada tanggal 27
Oktober 1994. Tahun 2002 akhirnya beliau berpindah tugas ke tanah kelahirannya
yaitu pulau Jawa.
Adapun masalah
ekonomi yang mengakibatkan beliaumemutuskan mencari pekerjaan lain yakni Tukang
kayu dan Ojek dua pekerjaan itu dilakukannya pertama kali denagn menyisihkan
gajinya untuk membeli peralatan-peralatannya. Adapun masalah diluar rumah
tangganya yakni pada saat itu terjadi peperangan di poso yakni antar agama yang
mengakibatkan banyak korban, yang sampai sekarang perang itu masih berlangsung.
Dikarenakan hal itu menyebabkan pak Basuki tidak tenang karna jika perang itu
sampai ke daerah yang ditempatinya mungkin itu bisa membahayakan keluarganya.
3.2 Saran
Adapun selama penulisan dan penyusunan
makalah ini masih memiliki banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharap kritik dan saran dari
para pembaca makalah ini. Sehingga menjadi perbaikan dalam penulisan
makalah berikutnya.
Daftar
Rujukan
1.
Nama : Basuki Widodo
TTL :
Blitar, 18 September 1966
Umur :
47
Pekerjaan :
PNS (Guru)
Alamat :
Jln. Kawi no 38 Brubuh, Kel. Kalipang, Kec Sutojayan, Kab. Blitar
2.
Nama : Siti Atiah
TTL :
Sumenep, 23 Maret 1964
Umur :
49
Pekerjaan :
Ibu Rumah Tangga
Alamat :
Jln. Kawi no 38 Brubuh, Kel. Kalipang, Kec Sutojayan, Kab. Blitar
3.
Nama : Slamet Yoeswoko
TTL : Blitar, 20 Maret
1942
Umur : 71
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat
: Jln. Kawi Rt 06 Rw 01 Brubuh,
Kel. Kalipang, Kec Sutojayan, Kab. Blitar
Wikipedia. 2013. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga), diakses 27 November.
LAMPIRAN
1. Foto
Bapak Basuki Widodo
3. Anak Pertama Pak Basuki Widodo
4. Anak ke Dua Pak Basuki Widodo
5. KK pak Basuki Widodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar