SEJARAH AKHMAD ROBHIRT RIZALI
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh Ibu Indah W. P. Utami, S.Pd, S.Hum, M.Pd
Oleh:
UNIVERSITAS NEGERI
MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN
SEJARAH
DESEMBER 2013
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan masalah
1.3
Tujuan
1.4 Metode Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Akhmad Robhirt Rizali
2.2 Masa kecil
dari Akhmad Robhirt Rizali
2.3 Kisah
Akhmad Robhirt Rizali saat masa-masa sekolah
2.3.1 Saat di TK
2.3.2 Saat di Sekolah Dasar
2.3.3 Saat di SMP/MTs
2.3.4 Saat di SMA/MA
2.4
Bagaimana kisah Akhmad Robhirt Rizali saat memasuki masa remaja
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Penulis mencoba menampilkan tema “Sejarah
Akhmad Robhirt Rizali” untuk memberitahukan kepada pembaca bagaimana sosoknya
mulai dari kecil hingga sekarang. Prestasi-prestasi yang dia dapat dan
sifat-sifat dari Akhmad Robhirt Rizali juga ditampilkan dalam makalah ini.
Selain itu, seorang Akhmad Robhirt Rizali masih belum pernah diangkat sebagai
tema dalam suatu makalah. Berarti penulis ingin membuat makalah tentang Akhmad
Robhirt Rizali untuk pertama kalinya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Siapakah Akhmad Robhirt Rizali (Obit)?
1.2.2 Bagaimanakah masa kecil dari Akhmad Robhirt Rizali?
1.2.3 Bagaimana kisah Akhmad Robhirt Rizali saat masa-masa
sekolah?
1.2.3.1 Saat di TK (Taman Kanak-Kanak)?
1.2.3.2 Saat di Sekolah Dasar?
1.2.3.3 Saat di SMP/MTs?
1.2.3.4 Saat di SMA/MA?
1.2.4 Bagaimana kisah Akhmad
Robhirt Rizali saat memasuki masa remaja?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengenalkan Akhmad Robhirt Rizali (Obit).
1.3.2 Mengetahui kisah dari Akhmad Robhirt Rizali saat di masa kecil.
1.3.3 Mengetahui kisah dari Akhmad Robhirt Rizali saat masih
bersekolah.
1.3.3.1 Pada saat TK
1.3.3.2 Pada saat di SD.
1.3.3.3 Pada saat di SMP/MTs.
1.3.3.4 Pada saat di SMA/MA.
1.3.4 Mengetahui kisah Akhmad Robhirt Rizali saat memasuki
masa remaja.
1.4 Metode Penelitian
1.4.1 Pemilihan
Topik
1. Kedekatan Emosional
Akhmad Robhirt Rizali adalah seorang mahasiswa di
Universitas Negeri Malang. Penulis disini mencoba untuk memberitahukan
bagaimana Obit (nama panggilannya) ini, mulai dari dia saat masih kecil, pada
saat dia menempuh dunia pendidikan (TK, SD, SM/MTs, SMA/MA, hingga saat ini di
UM). Selain itu dalam makalah ini penulis menunjukkan bagaimana sifat Obit
mulai dari kecil hingga sekarang dan prestasi-prestasi yang dia dapat dari
bidang akademik maupun non-akademik
2. Kedekatan
Intelektual
Untuk kesempurnaan makalah yang
dibuat oleh penulis ini, sang penulis menggunakan sumber primer maipun sumber
sekunder agar makalah yang dibuat lebih terjamin kebenarannya.Pemilihan topik
ini bertujuan agar pembaca mengetahui siapakah sosok Akhmad Robhirt Rizali
dengan jelas. Selain itu, enulis juga bertujuan agar pembaca mau mencontoh
sifat baik yang dimiliki oleh Obit dan menghindari perilaku-perilaku tercela
yang mungkin dimiliki oleh Obit.
1.4.2 Heuristik
Sumber Primer dari makalah yang
disajikan ini adalah penulis sendiri, karena penulis makalah ini adalah Akhmad
Robhirt Sendiri. Tetapi, untuk memperoleh pernyataan yang lebih tepat penulis
juga menggunakan sumber sekunder, yaitu kedua orangtuanya (Fakhrur Rozi) dan
(Astutik), kakeknya (Sumardiko), dan neneknya (Sariyaten), serta temannya
(Muhammad Aris). Sumber sekunder ini bertujuan untuk pembanding dari sumber
primer.
1.4.3 Kritik
1. Kritik
Eksternal
Sumber primer memang mengakui bahwa
dia memang mempunyai sifat-sifat yang telah disebutkan oleh para sumber
sekunder. Namun, para sumber sekunder menambahkan bahwa Obit masih memiliki
sifat-sifat kenakalan lainnya. Selain itu, prestasi-prestasi yang telah dia
dapat juga didukung oleh sumber sekunder.
2. Kritik
Internal
Dari ingatan sang penulis memang sifat-sifat dari Obit sesuai dengan apa
yang telah dituliskan dalam makalah ini. Dan obit telah meninggalkan
sifat-sifat nakalnya ini setelah dia sadar bahwa pentingnya untuk membanggak
kedua orangtuanya.
1.4.4
Interprestasi
Akhmad Robhirt Rizali adalah anak
yang dilahirkan pada 1 September 1994. Dia anak dari pasangan suami istri
Fakhruru Rozi dan Astutik. Pada saat kecil Obit adalah anak yang lucu, suka
ngomong, dan berani bicara dihadapan banyak orang. Namun, pada saat dia
memasuki masa sekolah Taman Kanak-Kanak dan di Sekolah Dasar dia mulai
menunjukkan sifat pemalunya dan kurang aktif dalam sekolahnya. Hingga pada
akhirnya dia harus menempuh masa Taman Kanak-Kanak selama tiga tahun, namun pada saat di Sekolah
Dasar dia mulai menunjukkan prestasi-prestasi baik yang mulai diatunjukkan.
Pada saat di Mts dan di SMA Obit mulai menunjukkan siat kenakalannya, karena
memang mengikuti perilaku-perilaku dari teman sebayanya. Hingga akhirnya masa
ini menjadi tolakan bagi prestasi yang dia miliki, sehingga pada masa ini dia
menjadi kurang bagus prestasinya. Tetapi, pada akhirnya pada saat dia telah
lulus SMA ataupun saat di dunia perkuliahan saat ini, dia mulai menyadari akan
pentingnya bagaimana cara untuk membanggakan
kedua orangtuanya. Saat ini, dia mulai meninggalkan sifat-sifat tercela
yang dimilikinya
1.4.5
Historiografi
Dalam penulisan pada Makalah ini,
penulis memulai dari Bab I, Bab II, dan Bab III. Bab I adalah pendahuluan yang
berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian.Bab II
adalah pembahasan yang berisi inti dari makalah ini, yang merupakan pembahasan
dari rumusan masalah. Sedangkan Bab III berisi tentang Kesimpulan dan saran
yang diperlukan oleh penulis.
BAB II
SEJARAH AKHMAD ROBHIRT
RIZALI
2.1 Akhmad Robhirt Rizali
Pada tanggal 1 September 1994 tepatnya pada hari
Jum’at Wage lahir seorang anak laki-laki. Dia lahir pada jam 10.00 WIB dengan
bantuan dari bidan desa. Anak laki-laki ini berhasil dilahirkan dengan selamat
dan dalam keadaan sehat. Pada saat itu kedua orang tuanya merasa sangat senang
dan bahagia dengan kelahiran anak pertama ini (Sumardiko, 2013).
Anak ini pada saat itu
diberi nama Akhmad Robhirt Rizali, dan akrab dengan nama panggilan “Obit.”
Kedua orang tua mereka memberikan nama ini berdasarkan pendapat dari saudara
ayah Obit. Nama “Akhmad” diambil dari nama kakek Obit, nama “Robhirt” adalah
nama yang diusulkan oleh adik dari ayahnya (tante Obit), dan “Rizali” adalah
nama yang di berikan oleh ayahnya sendiri (Fakhrur Rozi, 2013).
2.2 Akhmad Robhirt Rizali di masa kecil.
Obit dibesarkan oleh kedua orang tuanya dengan
penuh kasih sayang. Dia dikenal dengan sifat-sifat lucunya pada saat kecil. Menurut
(Astutik, 2013) “Obit adalah anak yang sangat aktif dan bawel, dia anak yang
berani bila digoda oleh orang lain.” Menurut (Fakhrur Rozi, 2013) “Obit adalah
anak yang agak nakal, aktif, dan tidak tahu malu.” Namun menurut (Sariyaten,
2013) “Obit adalah anak yang suka ngomong dihadapan semua orang.” Jadi, dengan
keterangan dari beberapa saksi, daat diketahui ada saat kecil Obit adalah anak
yang aktif, suka ngomong dan berani bicara dihadapan banyak orang.
Pernah terjadi suatu kisah, pada saat itu malam hari dan
beberapa keluarga dari Obit ini berkumpul. Ketika semua keluarga sedang asyik
bercengkrama, tiba-tiba Obit ini langsung berdiri ditengah-tengah banyak orang dan
dia langsung bernyanyi dihadapan banyak keluarganya tersebut. Dari kisah inipun
dapat diketahui atau juga bukti bahwa Obit ini memang anak yang aktif dan
berani untuk menghadai banyak orang.
Selain itu, menurut kedua orang tuanya, terkadang Obit
juga mempunyai sifat yang pemalu ketika berkumpul dengan teman-temannya. Hal
ini berlawanan pada saat dia berkumpul dengan keluarganya, karena sudah
diketahui bahwa saat dia bekumpul dengan keluarganya, dia tidak canggung
untuk bercanda bahkan bernyanyi dihadapan
banyak orang. Sifat pemalu ini muncul ketika dia berkumpul dengan orang yang
baru dia kenal dan juga saat dia bermain dengan temannya.pada saat yang seperti
dia berbalik menjadi anak yang pendiam (Fakhrur Rozi dan Astutik, 2013).
2.3 Akhmad Robhirt Rizali pada masa bersekolah
2.3.1 Pada saat di TK
Akhmad Robhirt Rizali unuk pertama kali mengenyam
dunia pendidikan pada saat dia berumur empat tahun (tahun 1998). Dia bersekolah
di tingkat taman kanak-kanak (TK), yaitu di TK Dewi Masyithoh. Menurut (Astutik,
2013) “pertama kali Obit bersekolah pada saat di taman kanak-kanak, dia sangat
bersemangat untuk segera mengikuti pelajaran.”
Saat berkumpul dengan para keluarganya, seperti diketahui
dia adalah anak yang aktif, tetapi hal ini berlainan dengan keadaan ketika Obit
sedang berada didalam kelas ataupun sedang mengikuti pelajaran. Saat di dalam
kelas dia harus ditemani oleh ibunya, dengan cara ibunya harus duduk satu
bangku di dalam kelas dengannya. Hal ini sangat unik, karena didalam kelas saat
itu hanya Obit yang harus duduk bersampingan dengan orangtuanya ketika
mengikuti pelajaran atau pada saat dia bersekolah (Fakhrur Rozi, 2013). Ini
juga menjadi bukti bahwa Obit memang hanya berani untuk berbicara dihadapan
orang yang hanya dia kenal, dia menjadi anak pemalu ketika berkumpul dengan
teman-teman barunya.
Dari sifat pemalu yang dimilikinya ini, Obit pernah tidak
dinaikkan kelas, bahkan pada saat di Taman Kanak-Kanak. Karena kurang cakapnya
dia di dalam kelas dan bahkan dia hanya sering diam saja pada saat didalam
kelas, gurunya pada waktu itu ridak berani menaikkan Obit ke tingkat
selanjutnya. Sehingga, pada saat di TK Obit menempuhnya dalam waktu tiga tahun,
tidak seperti pada umumnya yang hanya ditempuh dalam dua tahun.dia tidak
dinaikkan kelas ini ada saat ditahun pertama setelah dia masuk ke sekolah ini
(Astutik, 2013).
Saat masih di taman kanak-kanak ini, Obit adalah anak
yang mempunyai bakat dalam bidang musik, terutama dalam musik islami. Melalui
keterangan dari kakeknya (Sumardiko,2013) “pada saat di TK, Obit sering tampil
dalam acara-acara disekolahnya. Dia mengikuti salah satu ekstrakurikuler yatu
Qasidah, dia waktu itu sering menggunakan alat musik rebana.” Selain itu
keterangan juga didapat melalui keterangan dari ayahnya, menurut ayahnya (Fakhrur
Rozi, 2013) “waktu kecil (masa TK), dia mengikuti Qasidah di sekolahnya, dia
bertugas mengiringi penyanyi dengan memukul rebana.”Dari kterangan yang sudah
diperoleh Obit adalah anak yang mempunyai bakat dalm bidang musik, dia pernah
menjadi anggota dari grup Qasidah yang berada di sekolahnya.
Seperti anak yang lainnya, pada saat kecil, Obit ini juga
sangat menyukai mainan-mainan yang biasa dijual di depan sekolahnya. Tetapi,
yang unik dari anak ini adalah dia sangat pintar merayu orangtuanya untuk membelikan
mainan yang diinginkannya. Menurut ibunya (Astutik, 2013) “sebelum dia masuk
sekolah, biasanya dia jongkok-jongkok untuk melihat mainan yang dijual oleh
pedagang mainan yang biasa mangkal didepan sekolahnya. Tetapi lucunya, dia
tidak akan berdiri atau masuk kelas sebelum dia dibelikan suatu mainan.” Menuru ayahnya (Fakhruru Rozi, 2013) “Obit
tidak akan mau masuk kelas sebelum dia dibelika satu mainan, dia tetap akan
melihat-lihat mainan yang dijual pedagang di depan sekolah sampai di dibelikan,
dia tetap berjongkok didepan penjual, tanpa menangis untuk dibelikan sebuah
mainan seperti anak kecil pada umumnya.” Akhmad Robhirt Rizali pada saat kecil
ini sangat pintar merayu orangtuanya pada saat disekolah khususnya, dia mencoba
merayu orangtuanya untuk membelikan sebuah mainan dengan melihat-lihat mainan
yang dijual, dia tak akan pergi atau mau masuk kelas sebelum dia dibelikan oleh
orangtuanya.
2.3.2 Pada saat di SD
Setelah Obit tamat menempuh sekolah di taman kanak-kanak,
dia melanjutkan sekolahnya di SDI Dewi Masyithoh, yatu sebuah Sekolah Dasar
Islam yang terletak di Kecamamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Dia masuk
sekolah ini saat dia berumur 6 tahun (tahun pelajaran 2000-2001).
Nampaknya, pada saat dia memasuki masa ini sifat pemalu
agak sedikit menghilang dari dirinya. Mungkin dikarenakan pada saat dia
memasuki sekolah ini, masih benyak teman pada waktu di TK yang juga bersekolah
di SD ini. Hal ini di buktika melalui prestasi-prestasi yang didapatnya pada
saat di Sekolah Dasar. Pada saat ini dia mulai berani untuk aktif didalam kelas
dan meninggalkan sifat pemalu yang dulu menjadi ciri khas dari anak ini.
Prestasi-Prestasi ini di buktikan dengan selama dia
bersekolah di SD ini, mulai kelas satu sampai dengan kelas enam dia selalu
menjadi anak yang rata-rata memperoleh peringkat sepuluh besar dikelasnya.
Selain itu dalam bidang non-akademik dia juga mempunyai prestasi yang cukup
membanggakan, tim sepakbola anak-anak yang dibelanya pernah menjuarai sebuah
turnamen sepakbola anak-anak yang diadakan ditingkat kecamatannya (Astutik,
2013).
2.3.3 Pada saat di SMP/MTs
Obit mulai masuk pendidikan dijenjang yang
berikutnya (SMP/Mts) ketika dia berumur 13 tahun. Dia memasuki sebuah sekolah
tingkat menengah pertama yang terletak di desa Sepanjang, Gondanglegi, Malang,
yaitu MTsN Malang III. Dia melanjutkan ke sekolah ini karena dia mendapat
sebuah undangan yang diberi sekolah ini karena pada saat di SD Obit mempunyai
prestasi yang cukup baik.
Pada saat ditingkatan sekolah menengah pertama ini Obit
mulai menampakkan sifat kenakalannya. Menurut (Astutik, 2013) “pada saat
dibulan pertama Obit bersekolah dia sudah memperoleh surat peringatan dari guru
karena berkelahi dengan temannya.” Hal ini juga diungkapkan oleh ayahnya “pada
saat dikelas dua MTs, dia pernah mendapat surat peringatan dari gurunya karena
sering pulang sekolah, padahal jam pelajaran masih berlangsung.”
Ternyata dari semula Obit adalah anak yang pemalu,
semakin bertambahnya usia dia mulai menampakkan sifat nakal yang dimilikinya.
Pada saat di sekolah menengah pertama ini Obit memang dikenal jahil terhadap
teman-temannya. Mungkin dari kejahilan inilah dia serig menyakiti hati
temannya, sehingga tak jarang dia berkelahi dengan temannya. Selain itu,
menurut ayahnya bolos adalah kebiasaan buruk yang serinf dilakukan oleh Obit.
Namun, kenakalan ini diimbangi dengan prestasi yang cukup
baik yang pernah didapat oleh Obit. Selama tiga tahun dia bersekolah di MTsN
ini dia selalu memperoleh peringkat sepuluh besar. Selain itu dalam bidang
non-akademik, dia jug sangat aktif dalam bidang keorganisasian. OSIS adalah
organisasi yang sangat dia sukai, dan dia sangat aktif untuk mengikuti segala
kegiatan yang diadakan didalamnya. Selain itu dia lulus dengan nilai yang cukup
baik, rata-rata nilai yang berhasil dia dapat adalah 8.7 (Astutik,2013).
2.3.4 Pada saat di SMA/MA
Setelah Obit berhasil lulus dari tingkatan
menengah pertama, dia melanjutkan ke jenjang berikutnya. SMAN 1 Gondanglegi
adalah sekolah yang dia pilih, sekolah ini terletak di kecamatan Gondanglegi,
kabupaten Malang. Dia masuk ke jenjang berikutnya ini pada saat usianya 16
tahun. Pada saat dia memilih sekolah ini hanya tiga teman dari MTsN Malang III
yang juga mengikuti untuk sekolah disini.
Pada awal bersekolah disini, Obit terkesan sebagai
seorang anak yang penyendiri. Setiap kali disekolah dia hanya mungkin berkumpul
hanya dengan beberapa anak yang dia kenal saja, bahkan teman satu kelaspun
hanya sedikit yang dia kenal. Menurut (Aris, 2013) “pada saat awal dia memasuki
SMA, pada saat istirahat Obit hanya mau berkumpul dengan teman dari Mtsnya
dahulu. Seringkali dia hanya mau berkumpul dengan saya saja.” Kemungkinan hal
ini disebabkan karena pada saat itu masih sedikit anak yang dia kenal. Melalui
keterangan temannya (Aris, 2013) “dia memang waktu itu sulit untuk berkenalan
dengan orang lain.”
Hal ini berbanding terbalik pada saat dia berada di kelas
11 dan kelas 12. Setelah dia memiliki banyak teman siftnya mulai mengikuti
kebanyakan anak remaja pada umumnya. Kenakalan-kenakalan mulai muncul pada diri
Obit, dia sering datang terlambat kesekolah, sering pulang sebelum jam
pelajaran berakhir, dan mulai berani menentang guru yang menasihatinya. Dia mulai menjadi
anak yang sedikit angkuh (Aris, 2013).
Namun, pada saat di SMA ini kenakalan-kenakalan yang ada
pada seorang Akhmad Robhirt Rizali tidak diimbangi dengan prestasi yang baik.
Mulai dari kelas 10 sampai dengan kelas 12, dia selalu mendapat peringkat
diatas sepuluh besar. Hal ini sangat berlawanan dengan ketika dia masih berada
di SD maupun MTs. Begitupun dengan hasil Ujian Nasional, dia memperoleh nilai
tidak cukup baik, rata-rata nilai yang dia dapat hanya 8. Hal ini sangat
mengecewakan orangtuanya (Astutik, 2013).
2.4 Akhmad Robhirt Rizali saat memasuki masa remaja
Setelah dia berhasil lulus dari sekolah tingkatan
menengah atas pada saat berusia 19 tahun, Obit sangat menginginkan untuk
melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan. Menurut (Astutik, 2013)
“setelah Obit lulus dia ingin kuliah di Universitas Negeri Malang, karena
mungkin jaraknya yang dekat dengan rumah.” Namun pada kenyataanya dia tidak
masuk pada seleksi pertama yang diadakan oleh Universitas Negeri Malang (jalur
undangan).
Setelah dia gagal dalam jalur undangan, dia mencoba
mengikuti tes tulis yang diadakan serentak dilakukan di Indonesia. Dia memilih Universitas
Negeri Malang sebagai kampus yang akan dimasukinya karena jaraknya yang dekat
dari rumah. Setelah dua hari mengikuti tes yang di laksanakan di SMAN 8 Malang,
dia berhasil lolos dan dia berhak untuk masuk ke Universitas Negeri Malang. Dan
saat ini dia sedang menempuh S1
Pendidikan Sejarah di Universitas ini.
Pada saat ini perilaku Obit mulai dibilang sudah berubah
menjadi baik. Dia sering untuk mengikuti pengajian ataupun sholawat akbar yang
diadakan didekat rumahnya. Ini mungkin karena dia mulai sadar dengan pentingnya
membuat bangga kedua orangtuanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akhmad Robhirt Rizali dilahirkan pada tanggal 1
September 1994, dia biasa di panggil Obit oleh kedua orangtua dan
teman-temannya. Pada saat dia masih kecil dia dikenal sebagai anak yang
pemberani dan suka ngomong dihadapan banyak orang. Namun hal ini berbanding
terbalik pada saat dia masuk pada sekolah Taman Kanak-Kanak. Dia mulai
menunjukkan sifat pemalunya, sehingga dia tidak aktif didalam kelas dan dia
pernah tidak dinaikkan kelas pada saat TK karena sifat pemalu dan pendiam ini.
Di Sekolah Dasar (SD), dia sudah mulai menjadi anak yang
aktif didalam kelas maupun diluar kelas. Hal ini terus berlanjut sampai dia
berada pada jenjang berikutnya, yaitu pada masa dia di MTs. Dia cukup
berprestasi pada saat di SD dan MTs. Pada masa SMA tampaknya kenakalan-kenakaln
mulai muncul pada diri Obit, sehingga prestasi bagus yang diraihnya saat masih
di SD dan MTs tidak dia dapatkan kembali pada saat di SMA ini. Hal ini
disebabkan dia mulai mengikuti perilaku teman-temannya yang kurang baik. Tapi,
pada saat memasuki masa remaja dia sudah mulai sadar akan pentingnya membuat
bangga kedua orangtuanya. Sekarang dia sudah mulai aktif untuk mengikuti
pengajian ataupun sholawatan di desanya (disekitar rumahnya).
3.2 Saran
Makalah ini adalah pertama yang dibuat, terutama
mengenai tema yang mengangkat seorang Akhmad Robhirt Rizali. Mungkin makalah
ini kurang sempurna dalam sistematika penulisan maupin isinya karena
keterbatasan waktu dalam pembuatannya. Maka dari itu penulis masih membutuhkan
kritik dan saran yang mendukung untuk menyempurnakan makalah yang telah di buat
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar