MAKALAH
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar
Ilmu Sejarah
yang
dibina oleh Ibu Indah W. P. Utami. S.Pd. S.Hum. M.Pd
Oleh
Masayu Permatahati
130731607290
Masayu Permatahati
130731607290
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FALKUTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
DESEMBER 2013
KATA
PENGANTAR
Rasa
syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “PERJUANGAN HIDUP BAPAK MARJUWAN"
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Indah W.P. Utami
S.Pd. S.Hum. M.Pd selaku pembimbing yang telah memberi pengarahan dan
bantuanya dalam mengerjakan makalah ini.
Ucapan
terimakasih terakhir penulis sampaikan kepada teman-teman yang telah memberi
motivasi dan dukunganya.
Akhirnya
penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saranya untuk kemajuan makalah ini selanjutnya.
Malang, Desember
2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar................................................................................................................
Daftar
Isi..........................................................................................................................
BAB
I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang...........................................................................................................
B.
Rumusan Masalah......................................................................................................
C.
Tujuan........................................................................................................................
D.
Metode Sejarah..........................................................................................................
BAB
II
Pembahasan
A. Sejarah
Keluarga........................................................................................................
B. Usaha
Beliau Ketika Akan Sekolah...........................................................................
C. Usaha
Beliau Ketika akan Menikah...........................................................................
D. Kehidupan
Beliau setelah Menikah dan Sampai Sekarang........................................
BAB
III
Penutup
A.
Kesimpulan..............................................................................................................
B.
Saran........................................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN...................................................................................................
LAMPIRAN..................................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Lahir dari keluarga yang kaya merupakan dambaan
setiap anak, karena dengan lahir di keluarga yang kaya akan menjamin kehidupan
nya dan juga pendidikanya akan terjamin. Namun hal itu hanya lah mimpi yang tak
mungkin dicapai oleh anak-anak yang lahir ditengah keluarga yang kurang mampu. Mereka
harus menerima semua itu dengan kesabaran dan keuletan hati. Banyak anak-anak
yang lahir dikeluarga kurang mampu lalu berputus asa tidak mau berusaha untuk
lebih baik kadang ada yang selalu mengeluh.
Namun tidak sedikit dari mereka yang ingin memiliki
kehidupan masa depan yang lebih baik walaupun harus berjuang dan bekerja keras
sejak mereka kecil. Hal itu mereka lakukan supaya mendapatkan pendidikan dan
kehidupan yang layak nantinya. Kadang orang tua mereka tidak bisa memenuhi
kebutuhannya sehari-hari sehingga mereka dengan terpaksa melakukan kerja keras
sejak mereka kecil.
Seperti yang dijalani oleh bapak Marjuwan yang lahir
dari keluarga kurang mampu dan memiliki anggota keluarga yang banyak dengan dua
saudara tiri dan empat saudara kandung. Namun hanya bapak Marjuwan dan adiknya
yang nomor lima yang bisa sekolah tinggi. Bapak Marjuwan lulus Mts
miftahussallam dan adik perempuan lulus SMA Negeri 1 Slahung.
Sedangkan saudaranya yang lain tidak mau sekolah
karena malu dan memilih untuk bekerja di luar pulau Jawa. Sehingga sekarang
saudaranya banyak yang ada di luar Jawa dan jarang untuk berkumpul. Orang tua
dari bapak Marjuwan sendiri hanyalah bekerja sebagai buruh tani dan tidak
memungkinkan untuk menyekolahkan anak-anaknya.
Kehidupan seperti itulah yang menyebabkan bapak
Marjuwan untuk memacu dirinya supaya nantinya bisa hidup lebih baik. Ketika
teman-teman sebayanya bermain bapak Marjuwan memilih bekerja menjadi
penggembala sapi milik tetangganya, beliau berusaha bekerja sekeras mungkin
untuk bisa membiayai sekolahnya sendiri dan membiayai sekolah adiknya. Bahkan
ketika beliau mau menikah pun beliau juga tidak direstui oleh keluarga dari
calon wanitanya karena hanya satu alasan beliau dari keluarga yang miskin.
Namun hal tersebut tidak membuat beliau putus asa dan menyerah sehingga beliau
bisa meyakinkan kedua orang tua wanita yang dicintainya tersebut. Kehidupan
masa lalu beliau yang kurang beruntung tersebut beliau gunakan sebagai bahan
ajaran untuk mendidik anak-anaknya supaya mandiri sejak kecil, sehingga beliau
berharap anak-anaknya bisa lebih sukses.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana sejarah keluarga bapak
Marjuwan?
2.
Usaha apa saja yang pernah bapak
Marjuwan lakukan untuk bisa sekolah?
3.
Bagaimana usaha ketika bapak Marjuwan ingin menikah?
4.
Bagaimana kehidupan bapak Marjuwan
setelah menikah sampai sekarang?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui keluarga bapak
Marjuwan.
2.
Untuk mengetahui usaha yang beliau
lakukan ketika akan sekolah.
3.
Untuk mengetahui usaha beliau ketika
akan menikah.
4.
Untuk mengetahui kehidupan beliau ketika
menikah sampai sekarang.
D.
Metode
Sejarah
1. Pemilihan Topik
a.
Kedekatan Emosional
Bapak
Marjuwan adalah salah satu anak kurang mampu yang mempunyai banyak saudara,
namun beliau bisa menyekolahkan dirinya sendiri dan adik perempuan
satu-satunya. Perjuangan beliau dari kecil sampai sekarang tidak pernah ada
hentinya, beliau tidak pernah mengeluh ataupun berputus asa walaupun semenjak
beliau kecil sampai remaja penuh dengan ejekan dan cibiran karena beliau
tinggal di lingkungan orang-orang yang berada.
b.
Kedekatan Intelektual
Kisah
pejuangan beliau ketika masih anak-anak sampai beliau berumah tangga penulis
mendengarnya langsung dari beliau dan istri beliau. Untuk keakuratan makalah
ini penulis mendapatkan sumber-sumber yang dapat dipercaya karena beliau pernah
menceritakan semua kisahnya ketika penulis akan masuk Universitas. Perjuangan beliau
untuk mendapatkan kehidupan yang layak membuat penulis ingin mengangkatnya
sebagai topik makalah dengan judul “PERJUANGAN HIDUP BAPAK MARJUWAN”
2. Heunistik
Mencari sumber bisa
dengan dua cara yaitu sumber primer dan
sumber sekunder. Sumber primer adalah wawancara langsung terhadap bapak
Marjuwan sendiri. Sedangkan sumber sekunder adalah sumber yang didapatkan dari
orang-orang disekitar beliau seperti istri beliau dan ayah beliau.
3. Kritik
a.
Kritik Internal
Berdasarkan
sumber primer yang penulis lakukan dapat diketahui bagaimana kehidupan masa
kecil hingga dewasa bapak Marjuwan. Beliau pernah merasakan bagaimana kerasnya
mencari kehidupan yang lebih baik atau layak. Beliau mengatakan bahwa
pendidikan itu harus dicapai karena dengan pendidikan yang baik maka kehidupan
orang tersebut akan menjadi lebih baik.
b.
Kritik Eksternal
Berdasarkan
sejarah kehidupan bapak Marjuwan yang terlahir dari keluarga yang kurang mampu,
beliau mampu untuk menyekolahkan dirinya amupun adiknya sampai ke jenjang lebih
tinggi. Hal itu beliau lakukan demi kehidupanya supaya lebih baik. Baik dari
sumber primer maupun sekunder semua menceritakan hal yang sama.
4. Interprestasi
Berdasarkan
sumber-sumber yang diperoleh oleh penulis, penulis dapat menginterprestasikan
bahwa masa lalu yang dijalani oleh bapak Marjuwan disebabkan oleh keinginan
beliau sekolah yang tinggi namun orang tua beliau tidak bisa menyanggupinya
sehingga beliau berjuang bagaimana bisa untuk sekolah. Dari sumber sekunder
yang penulis dapat menyatakan bahwa bapak Marjuwan memang memiliki keuletan dan
keberanian ketika beliau ingin bekerja di usia anak-anak.
5. Histiografi
Dalam
makalah ini disusun dengan memulai yang pertama BAB I berisikan pendahuluan
yang dibagi lagi menjadi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan metode
sejarah. Bab II pembahasan yang nantinya berisi histiografi ini, kemudian yang
terakhir adalah Bab III yang berisi penutup dengan diisikan kesimpulan dan
saran
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Sejarah
Keluarga
Pada
tanggal 10 Januari 1970 lahirlah seorang anak laki-laki dari ibu yang bernama
Jaitun dan ayahnya bernama Damin. Lalu diberi nama Marjuwan, proses kelahiranya
dibantu oleh nenek beliau yang bernama Nyatun yang berprofesi sebagai dukun
bayi. Beliau lahir menjadi anak kedua bagi bapak Damin namun yang keempat bagi
ibu Jaitun. Ayah beliau menikah dengan seorang janda yang mempunyai anak dua
satu laki-laki dan satunya perempuan yang bernama Siti dan Nyoto. Kemudian dari
pernikahan Jaitun dengan Damin mempunyai empat anak yang bernama Jono,
Marjuwan, Murtini dan Hartoyo.
Setelah
beumur sekitar 6 tahun bapak Marjuwan pun ikut neneknya yang dari ayahnya yang
bernama Nyatun untuk menemaninya dan merawatnya karena beliau janda dan sudah
mulai menua. Bersama dengan neneknya bapak Marjuwan disekolahkan di Sekolah
Dasar namun karena penghasilan neneknya sebagai dukun bayi tidak memungkinkan
untuk bisa menyekolahkan lebih tinggi. Bapak Marjuwan sadar akan dirinya yang
ingin bersekolah lebih lanjut, kemudian beliau bekerja dengan cara meminjam
sapi tetangganya kemudian digembala jika sapinya beranak maka anaknya akan
menjadi milik bapak Marjuwan.
Setelah
lulus SD beliau melanjutkan ke Mts Miftahussalam, setelah kelas tiga beliau
ingin melanjutkaan ke SMA namun adik beliau Murtini ingin bersekolah di SMP N 1
Slahung yang menjadi sekolah favorit padaa waktu itu. Akhirnya beliau mengalah
dan menyekolahkan adik beliau sampai SMA. Beliau bekerja sebagai penggembala
sapi dan menjadi buruh tani. Hasil yang beliau dapat beliau gunakan untuk sekolah
adiknya. Berbeda dengam kakak beliau dan adik beliau yang terakhir yang tidak
mau bersekolah dan memilih untuk bermain main. Ayah beliau merupakan laki-laki
yang suka kepasar sehingga uang hasil kerjanya digunakan untuk kepasar. Dengan
tabiatnya yang seperti itu ia tak pernah mengurus keluarganya.
Setelah
bapak Marjuwan dewasa beliau bekerja di Malaysia untuk beberapa tahun namun pulang
kembali dan menikah dengan Indarwati yang bekerja disebuah pabrik di Bandung
Jawa Barat. Beliau berjumpa dengan bu Indarwati dirumah sepupu beliau, karena
sepupu beliau menikah dengan kakaknya bu Indarwati. Bertolak belakang dengan
keluarga bu Indarwati yang berasal dari kelurga kaya dan terpandang. Karena
ayah dan kakek bu Indarwati adalah perangkat desa pada waktu itu.
Ketika
akan menikah pak Marjuwan dengan bu Indarwati pun mendapat cobaan yaitu
keluarga bu Indarwati tidak mau merestui karena keluarga bapak Marjuwan kurang
mampu. Namun bapak Marjuwan tidak berputus asa dan berusaha mendapatkan restu.
Ternyata usaha beliau berhasil dan mereka akhirnya menikah setelah perjuangan
yang begitu berat dan lama.
2.
Usaha
Beliau Ketika Akan Sekolah
Sekolah
adalah dambaan setiap anak, apalagi kalau sampai perguruan tinggi. Dengan
sekolah kita dapat mengubah masa depan kita menjadi lebih cerah. Begitulah yang
sangat diinginkan oleh pak Marjuwan. Karena keinginanya untuk sekolah beliau
pun mulai bekerja sejak kecil berumur 7 tahun. Ketika umur 7 tahun beliau ikut
kakaknya pergi ke sawah untuk menjadi buruh tani dan ketika siang sampai sore
beliau kehutan mengembala kambing tetangga bersama teman-temanya.
Walaupun
penghasilan beliau tidak seberapa namun cukup untuk membeli seragam dan 1 buku
ditambah 1 pensil, dan untuk penghapusnya beliau menggunakan karet gelang.
Semenjak masih kecil beliau ikut neneknya yang berprofesi sebagai dukun bayi,
neneknya begitu menyayangi bapak Marjuwan karena mau bekerja keras demi
sekolah. Ayah dan ibu beliau tidak sanggup untuk membiayai sekolah beliau
karena untuk makan sehari hari saja kesulitan.
Kakak
tiri maupun kandung beliau ketika remaja sudah mulai merantau ke pulau Sumatra
untuk mencari kehidupan sendiri, sehingga dirumah hanya tinggal beliau yang
paling besar. Setelah beliau lulus SD adik perempuan beliau sekolah di SD dan
juga mempunyai tekad yang besar untuk sekolah. Setelah lulus Mts beliau ingin
melanjutkan namun terhalang karena adik perempuanya ingin melanjutka ke SMP
yang favorit dan cukup mahal.
Akhirnya
beliau pergi ke Malaysia dan membiayai semua pendidikan adik perempuan beliau
sampai SMA. Setelah beliau pulang dari Malaysia, adik perempuan beliau bekerja
dan menikah dengan orang Jombang. Setelah itu beliau ingin menyekolahkan
adiknya yang paling bungsu, namun dia tidak mau dan memilih bermain dirumah.
Dengan izasah Mts beliau bisa mencari pekerjaan yang lumayan baik di Malaysia.
3.
Usaha
Beliau Ketika akan Menikah
Ketika
akan menikah beliau pun mendapat cobaan lagi karena keluarga besar wanitanya
tidak merestui, bahkan bapak Marjuwan pun di hina karena hanya dari keluarga
yang kurang mampu. Namun hal tersebut tidak membuat Pak Marjuwan sakit hati,
beliau malah menganggap itu sebagai tantangan yang harus dilewati.
Selama
2 tahun berpacaran bu Indarwati berada di kota Bandung Jawa Barat karena beliau
mengikuti saudaranya. Sedangkan pak Marjuwan kembali ke Malaysia untuk mencari
dana untuk membuat rumah dan melamar bu Indarwati. Ketika di Malaysia pun pak
Marjuwan harus hati-hati karena beliau adalah imigran gelap yang tidak
mempunyai surat-surat yang resmi. Beliau berhasil membangun rumah dan membeli
beberapa sawah, beliau berhasil karena dengan izasah Mts yang beliau punya
dapat membuat beliau nekerja sebagai mandor atau pengawas kelapa sawit yang
mempunyai penghasilan cukup.
Setelah
itu beliau pergi ke rumah bu Indarwati dengan melamarnya, karena kegigihan dan
keuletan beliau untuk bekerja dan bisa menghasilkan rumah sendiri maka beliau
direstui dan akhinya mereka menikah pada tanggal 05 Mei 1995.
4.
Kehidupan
Beliau setelah Menikah dan Sampai Sekarang
Setelah
menikah beliau tinggal dirumah neneknya karena rumah beliau ditinggali oleh
orang tua dan adik bungsu beliau. Setelah anak pertama beliau lahir beliau pun
pergi lagi ke Malaysia, namun bu Indarwati tidak mau tinggal dirumah nenek
beliau dan akhirnya pulang kerumah orang tuanya. Selama dua tahun beliau
merantau beliau membangun rumah di depan mertua beliau. Setelah nenek beliau
meninggal maka rumah neneknya dirobohkan.
Setelah
selesai mempunyai rumah sendiri mertua beliau menyuruh beliau pulang dan diberi
lahan ditambah kebun cengkeh yang cukup luas, bahkan beliau diangkat sebagai jogo boyo (tangan kanan kepala
desa). Namun hal tersebut tidak
menyukupi kebutuhan bapak Marjuwan, akhirnya beliau membeli sebuah mobil pick
up, dan menjadi sopir yang selalu pergi ke pasar.
Akhirnya
karena kegigihan beliau bekerja sebagai sopir sampai sekarang beliau bisa
menyekolah anaknya yang pertama hingga ke perguruan tinggi, dan anak beliau
yang kedua masih bersekolah di SMP. Bahkan sekarang beliau mempunyai dua rumah
yang satunya adalah di temat bekas rumah neneknya dulu. Setelah mengalami masa
lalu yang buruk namun dengan usahanya beliau dapat memetik hasilnya sekarang.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
sejarah beliau yang berada dikeluarga yang kurang mampu dapat disimpulkan bahwa
beliau mempunyai keinginan cukup besar supaya dapat sekolah dan memiliki
pekerjaan yang baik, beliau tidak ingin nasib keluarga dan masa depan beliau
seperti orang tuanya.
Ketika
akan bersekolah pun beliau harus bekerja dahulu dan berhemat. Namun keinginan
beliau untuk melanjutkan ke SMA harus terhalang karena adik perempuanya yang
ingin bersekolah juga dan beliau pun rela berkorban tidak melanjutkan.
Ujian
dan cobaan beliau pun juga harus diahadapi ketika akan menikah. Hanya karena beliau
anak orang yang tidak mampu, beliau pun ditolak. Namun karena kegigihan dan
keuletan beliau dapat menikah dengan bu Indarwati.
Setelah
menikah beliau mempunyai pekerjaan yang cukup baik dan bisa memiliki dua rumah.
Dapat disimpulkan bahwa usaha jerih payah beliau ketika masih muda membuat
beliau berhasil dan sukses dapat menyekolahkan dua putrinya.
B.
Saran
Kehidupan
selalu berubah, sesorang yang lahir dikeluarga yang miskin tidak selalu akan
menjadi orang miskin. Seperti yang dialami oleh bapak Marjuwan, dengan keuletan
dan jerih payah beliau maka beliau dapat sukses. Janganlah memandang sesorang
sebelah mata karena kehidupan sesorang itu tidak ada yang mengetahui nantinya.
DAFTAR RUJUKAN
1.
Nama : Marjuwan
Ttl : Ponorogo, 10 Januari 1970
Alamat : Desa Senepo
kec. Slahung kabupaten Ponorogo
Pekerjaan : Sopir
Status : Menikah
Nomor
hp :
085259995733
2.
Nama :
Indarwati
Ttl :
Ponorogo, 10 Juni 1973
Alamat : Desa Senepo
kec. Slahung kabupaten Ponorogo
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Menikah
Nomor
hp : 085234759496
3.
Nama : Damin
Ttl : -
Alamat : Desa Duri kec.
Slahung kabupaten Ponorogo
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
Nomor
hp :-
LAMPIRAN
1. Foto
keluarga bapak Marjuwan
2. Foto
mobil bapak Marjuwan sekarang
3. Foto
rumah bapak Marjuwan
Bagus...saat masih di Senepo mungkin saya pernah bekerja sama. Saya terlahir juga di Krajan, Senepo, Slahung. Rumah saya pas di depan SD Senepo 1. Ayah saya Pak Sucipto. salam buat pak Marjuwan.
BalasHapus