LIKA-LIKU KEHIDUPAN SEPASANG KEKASIH
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI
TUGAS MATAKULIAH
PENGANTAR ILMU
SEJARAH
oleh
Dyan Dianggra
130731615669
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Desember 2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah
SWT. Karena dengan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah dengan makalah yang
berjudul “Awal mula pertemuan dan kehidupan Bapak Misnadi dan Ibu Nunuk
Sulistyowati”.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk
menyelesaikannya makalah ini. Kepada Ibu Indah Wahyu, M. Pd sebagai pembimbing
yang telah mengarahkan dalam pembuatan makalah ini. Terima kasih juga kepada
teman-teman dan para narasumber yang telah mendukung untuk terselesaikannya
makalah ini.
Walaupun makalah ini telah selesai,
namun penulis sadar bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,
bagi para pembaca kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk memperbaiki
kekurangan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk para
pembaca yang sudah bersedia untuk membaca makalah ini.
Malang, 7 Desember 2013
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Didalam menjalani kehidupan tidak semua
berjalan dengan begitu gampang. Kadang hidup begitu menyenangkan dan kadang
juga begitu sulit untuk dijalani. Antara lain adalah perjalanan hidup Bapak
Misnadi dan Ibu Nunuk Sulistyowati. Yang berawal dari pertemuan keduanya di
suatu pabrik rokok. Dan kemudian hubungan keduanya terus berlanjut.
Namun, hubungan Bapak Misnadi dan Ibu
Nunuk Sulistyowati tidak berjalan dengan lancar. Berbagai halangan atau
hambatan selalu muncul. Antara lain halangan yang paling berat adalah tidak
direstuinya hubungan mereka berdua oleh Ibu dan saudara-saudara Ibu Nunuk
Sulistyowati. Hubungan Bapak Misnadi dan Ibu Nunuk Sulistyowati sangat
ditentang khususnya oleh Ibu dari Ibu Nunuk Sulistyowati yang bernama Roro
Yatini. Hubungan mereka tidak disetujui karena seorang Bapak Misnadi seorang
yang memiliki pekerjaan yang kurang mapan yaitu seorang sopir tebuan yang
memiliki gaji tidak tetap dan bekerja hanya pada musim giling saja.
Walaupun begitu Bapak Misnadi dan Ibu
Nunuk Sulistyowati terus memperjuangkan hubungannya sampai keluarga Ibu Nunuk
Sulistyowati merestui hubungan mereka.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1
Bagaimana awal pertemuan Bapak Misnadi
dan Ibu Nunuk Sulistyowati?
1.2.2
Kenapa hubungan Bapak Misnadi dan Ibu
Nunuk Sulistyowati tidak direstui?
1.2.3
Bagaimana perjuangan Bapak Misnadi dan
Ibu Nunuk Sulistyowati untuk mempertahankan hubungan?
1.2.4
Bagaimana kehidupan Bapak Misnadi dan
Ibuk Nunuk Sulistyowati setelah menikah?
1.3
Tujuan
1.3.1
Mengetahui awal pertemuan Bapak Misnadi
dan Ibu Nunuk Sulistyowati.
1.3.2
Mengetahui penyebab hubungan Bapak
Misnadi dan Ibu Nunuk Sulistyowati tidak direstui.
1.3.3
Mengetahui perjuangan Bapak Misnadi dan
Ibu Nunuk Sulistyowati untuk mempertahankan hubungan.
1.3.4
Mengetahui kehidupan Bapak Misnadi dan
Ibu Nunuk Sulistyowati setelah menikah.
1.4
Metode
1.4.1
Pemilihan Topik
1)
Kedekatan Emosional
Hubungan
Bapak Misnadi dan Ibu Nunuk Sulistyowati penuh dengan rintangan. Yaitu mulai
dari restu orang tua dan kehidupan ekonominya. Maka dari itu penulis ingin
membahas awal mula pertemuan, penyebab tidak direstuinya hubungan mereka,
perjuangan untuk mempertahankan hubungan mereka dan juga kehidupan mereka
setelah menikah.
2)
Kedekatan Intelektual
Untuk
keabsahan penulis mencantumkan sumber primer dan sumber sekunder. Pemilihan
topik ini damaksudkan agar para pembaca tidak mudah menyerah dan harus terus
berjuang untuk hal apapun. Oleh sebab itu pemilihan topik yang akan saya bahas
adalah Lika-liku Kehidupan Sepasang Kekasih.
1.4.2
Heuristik
Sesuai
dengan pemilihan topik, sumber primer adalah Ibu Nunuk Sulistyowati yang
dilakukan dengan wawancara. Sementara itu sumber sekunder adalah Yuli
Lestariana yang merupakan adek kandung dari Ibu Nunuk Sulistyowati. Sumber
sekunder digunakan untuk pembanding dan pendukung dari sumber primer.
1.4.3
Kritik Sumber
1)
Kritik Eksternal
Dari
sumber primer yaitu Ibu Nunuk Sulistyowati benar mengakui kalau hubungannya
dengan Bapak Misnadi tidak direstui. Sedangkan dari sumber sekunder yaitu Yuli
Lestariana juga berpendapat kalau hubungan Ibu Nunuk Sulistyowati dan Bapak
Misnadi tidak direstui
2)
Kritik Internal
Dari
hasil wawancara dengan Ibu Nunuk Sulistyowati dan Yuli Latariana, memang masuk
akal jika hubungan Bapak Misnadi dengan Ibu Nunuk Sulistyowati tidak direstui.
Karena faktor ekonomi dan pekerjaan Bapak Misnadi yang kurang mapan.
1.4.4
Interpretasi
Dari
data-data hasil wawancara, penulis mencitrakan bahwa awak bertemunya Bapak
Misnadi dan Ibu Nunuk adalah di pabrik rokok. Setelah mereka berdua saling
mengenal, Bapak Misnadi mengutarakan perasaannya dan Ibu Nunuk menerimanya.
Namun hubungan mereka tidak direstui oleh pihak keluarga dari Ibu Nunuk karena
Bapak Misnadi hanya seorang sopir tebuan yang gajinya tidak tetap dan berasal
dari keluarga yang kurang mampu. Namun akhirnya hubungan merekapun direstui dan
mereka menikah. Setelah menikah mereka dikaruniai dua orang anak laki-laki.
1.4.5
Historiografi
Dalam
historiografi penulis menjelaskan yang dimulai dari BAB I yang berisi
pendahuluan. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan metode. Lalu dilanjutkan dengan BAB II yang berisi pembahasan. Pembahasan
ini adalah inti dari makalah yang merupakan jawaban dari rumusan masalah. Lalu
yang terakhir BAB III yang berisi penutup. Penutup terdiri dari kesimpulan dan
saran.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Awal
Mula Pertemuan.
Pertemuan Bapak Misnadi dan Ibu Nunuk
Sulistyowati berawal di pabrik rokok yang berada di daerah Pakisaji Kabupaten
Malang. Pada saat itu Ibu Nunuk Sulistyowati bekerja sebagai pekerja borongan
bagian verpak. Sementara itu Bapak Misnadi di pabrik itu hanya mengantar dan
menjemput kakak sepupunya yang bekerja sebagai mandor. Pertemuan mereka berawal
saat Ibu Nunuk sedang keluar pabrik untuk kembali pulang kerumah. Pada saat
bersamaan Bapak Misnadi juga di pabrik itu untuk menjemput kakak sepupunya yang
sudah selesai bekerjanya. Mereka berdua saling melihat. Disaat itulah Bapak
Misnadi mulai tertarik kepada Ibu Nunuk Sulistyowati.
Akhirnya setelah sekitar satu minggu
Bapak Misnadi memberanikan diri untuk berkenalan dengan Ibu Nunuk. Setelah
keduanya saling mengenal dan mulai dekat, Bapak Misnadi mengutarakan isi
hatinya. Akan tetapi pada awalnya Ibu Nunuk masih belum mau menerima karena Ibu
Nunuk takut pada kakak kandungnya yang juga bekerja di pabrik tersebut. Namun
karena Bapak Misnadi terus mendekati, akhirnya Ibu Nunukpun menerima cinta dari
Bapak Misnadi.
2.2
Penyebab
Hubungan Yang Tidak Direstui.
Setelah Bapak Misnadi dan Ibu Nunuk
menjadi sepasang kekasih. Bapak Misnadi memberanikan diri untuk berkunjung ke
rumah Ibu Nunuk. Setelah keluarganya tahu kalau Bapak Misnadi seorang sopir
yang memiliki gaji tidak tetap dan dari keluarga tidak punya, maka keluarga
dari Ibu Nunuk sangat tidak setuju dengan hubungan itu. Selain itu, keluarga
Ibu Nunuk juga tidak setuju karena Pak Misnadi berasal dari keluarga yang
sangat kekurangan. Hal ini dibuktikan dengan rumah orang tua Bapak Misnadi yang
hanya terbuat dari anyaman bambu.
Selain orang tua Ibu Nunuk Sulistyowati
yang tidak merestui hubungan Ibu Nunuk dengan Bapak Misnadi, Kakak tertua yang
bekerja satu pabrik dengan Ibu Nunuk juga tidak setuju dengan hubungan mereka.
Penyebabnya juga sama, yaitu Bapak Misnadi yang hanya seorang sopir tebuan yang
berpenghasilan tidak tetap dan kurang mapan. Jadi, yang tidak memberi restu
adalah dari pihak keluarga Ibu Nunuk Sulistyowati.
Karena hubungan yang tidak disetujui
ini, Ibu Nunuk Sulistyowati sempat akan diasingkan ke Yogyakarta oleh
keluarganya. Akan diasingkannya ke Yogyakarta karena Mbah Roro Yatini orang tua
Ibu Nunuk Sulistyowati adalah orang Yogyakarta asli. Namun semua itu tidak
terjadi karena Ibu Nunuk keras hati tidak mau.
2.3
Perjuangan
Untuk Mempertahankan Hubungannya.
Bapak Misnadi dan Ibu Nunuk Sulistyowati
terus memperjuangkan hubungan mereka sampai mendapat restu dari orang tua dan
kakak dari Ibu Nunuk Sulistyowati. Mereka berdua terus memperjuangkan dan tidak
mau untuk mengakhiri hubungan mereka walaupun orangtua Ibu Nunuk Sulistyowati
menginginkan mereka untuk mengakhiri hubungan mereka. Bapak Misnadi
terus-menerus mencoba meyakinkan orang tua dan kakak Ibu Nunuk Sulistyowati.
Sampai akhirnya hubungan Bapak Misnadi
dan Ibu Nunuk Sulistyowati direstui dan mereka berdua menikah. Namum pernikahan
mereka tidak berlangsung di rumah Ibu Nunuk, melainkan di rumah Bapak Misnadi.
Hal ini disebabkan karena kakak kandung Ibu Nunuk yang nomer 5 masih belum
menikah. Sehingga pernikahan tersebut berlangsung di rumah Bapak Misnadi.
Mungkin itu semua adalah adat di daerah Jawa.
2.4
Kehidupan
Setelah Menikah.
Setelah pernikahan Bapak Misnadi dan Ibu
Nunuk Sulistyowati yang berlangsung di rumah Bapak Misnadi, mereka berdua
tinggal dirumah orang tua Bapak Misnadi. Pada tahun 1994 mereka berdua
dikaruniai seorang anak laki-laki yang bernama Dyan Dianggra. Setelah anak
pertama mereka berumur 18 bulan, Bapak Misnadi dan Ibu Nunuk pindah untuk
tinggal di rumah orang tua Ibu Nunuk Sulistyowati karena orang tua Ibu Nunuk
pergi ke Yogyakarta. Dirumah orang tua Ibu Nunuk, mereka berdua tinggal serumah
bersama kakak laki-laki dan adek perempuan Ibu Nunuk. Bapak Misnadi harus
membiayai seluruh anggota di rumah karena kakak dan adek Ibu Nunuk masih belum
bekerja. Bapak Misnadi yang dulunya sopir tebuan, pindah menjadi sopir truck
makanan ayam. Bapak Misnadi bekerja menjadi sopir truck makanan ayam mulai pagi
sampai malam, bahkan sering tidak pulang. Namun setelah orangtua dari Ibu Nunuk
kembali ke Malang, Bapak Misnadi kembali lagi menjadi sopir tebuan.
Setelah orangtua dari Ibu Nunuk kembali
ke Malang, timbul niatan untuk membuat rumah sendiri dari tanah warisan orang
tua Ibu Nunuk. Bapak Misnadi membangun rumah dengan membangunnya sendiri tanpa
menyewa tukang. Sampai rumahnya berdiri dan sudah jadi, Bapak Misnadi tidak
menyewa satu tukangpun. Akhirnya mereka berdua tinggal dirumahnya sendiri dan
sudah tidak lagi hidup satu rumah bersama orang tua Ibu Nunuk Sulistyowati.
Pada tahun 2003 Bapak Misnadi dan Ibu
Nunuk Sulistyowati mempunyai anak. Anak itu bernama Tio Pramudika Maulana. Pada
tahun 2007 Ibu Nunuk bekerja lagi di pabrik rokok Bentoel untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari, karena gaji yang hanya dari Bapak Misnadi masih kurang
untuk sehari-hari. Sampai saat ini keluarga itu sudah cukup untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari, walaupun kadang-kadang sempat kurang.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Awal
pertemuan Bapak Misnadi dan Ibu Nunuk Sulistyowati adalah di sebuah
pabrik rokok yang berada di daerah pakisaji kabupaten Malang. Saat itu Ibu
Nunuk bekerja di pabrik itu sebagai bagian verpak. Setelah keduanya bertemu,
keduanya berkenalan dan mulai saling kenal dan dekat.
Walaupun begitu hubungan Bapak Misnadi
dan Ibu Nunuk Sulistyowati tidak
disetujui oleh orang tua dan saudara-saudara dari Ibu Nunuk sulistyowati.
Penyebab tidak disetujuinya hubungan mereka karena Bapak Misnadi hanyalah
seorang sopir tebuan yang kurang mapan dan gajiannya tidak tetap. Namun semua
itu tidak menghalangi keduanya untuk terus melanjutkan dan memperjuangkan
hubungan mereka. Mereka terus memperjuangkan hubungan mereka sampai akhirnya
mereka menikah.
Setelah Bapak Misnadi dan Ibu Nunuk
Sulistyowati menikah, kehidupan mereka sudah cukup untuk sehari-hari. Ibu Nunuk
berhenti bekerja setelah menikah. Namun keaadan ekonomi mereka sudah cukup
karena masih tidak ada yang dipikirkan dan masih belum mempunyai anak.
Setelah 2 tahun menikah Bapak Misnadi
memiliki seorang anak laki-laki yang bernama Dyan Dianggra. Setelah itu 9 tahun
kemudian Bapak Misnadi dan Ibu Nunuk Sulistyowati mempunyai anak kedua yang
bernama Tio Pramudika Maulana.
3.2
Saran
Dalam menjalani kehidupan kita tidak
boleh menganggap remeh. Karena didalam kehidupan tidak hanya ada kelancaran,
tapi juga hambatan dan halangan. Jadi dalam menjalani kehidupan kita harus
terus berhati-hati dan harus tetap berjuang untuk kehidupan kita jika terdapat
hambatan dan halangan dalam kehidupan.
DAFTAR
RUJUKAN
Narasumber
1.
Nama : Nunuk Sulistyowati
TTL : Malang,
9 Februari 1974
Pekerjaan : Buruh
harian lepas
Status : Menikah
Alamat : Sonosari RT 42 RW 07 Kebonagung Pakisaji
Kabupaten Malang
2.
Nama : Yuli Lestariana
TTL : Malang,
12 April 1979
Pekerjaan : Ibu
Rumah tangga
Status : Menikah
Alamat : Sonosari RT 42 RW 07 Kebonagung Pakisaji
Kabupaten Malang
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar