MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Hariyono, M.Pd dan
Indah Wahyu P.U., S.Pd., S.Hum., M.Pd
Pengantar Ilmu Sejarah
Yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Hariyono, M.Pd dan
Indah Wahyu P.U., S.Pd., S.Hum., M.Pd
Oleh
Arisa Shofiliani
130731615713
FAKULTAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
Desember 2013
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Metode Sejarah 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bagaimana sejarah perjalanan hidup keluarga Bapak
Sahim pada tahun 1954-2013 4
2.2 Permasalahan dalam keluarga Bapak Sahim pada
tahun 1954-2013 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 7
3.2 Saran 7
DAFTAR RUJUKAN 7
BIOGRAFI 7
LAMPIRAN 10
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangKeluarga adalah suatu kumpulan beberapa orang yang karena terikat
oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,
esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk
memuliakan masing-masing anggotanya. Terdapat hubungan darah dan ada ikatan
tertentu di dalam keluarga tersebut. Sehingga keluarga dibagi menjadi 2 yaitu: (a)
Keluarga Kecil atau “Nuclear Family” Keluarga inti adalah unit keluarga yang terdiri
dari suami, isteri, dan anak-anak mereka yang kadang-kadang disebut juga sebagai
“conjugal”-family. (b) Keluarga Besar “Extended Family” Keluarga besar didasarkan
pada hubungan darah dari sejumlah besar orang, yang meliputi orang tua, anak, kakeknenek,
paman, bibi, kemenekan, dan seterusnya. Unit keluarga ini sering disebut
sebagai ‘conguine family’ (berdasarkan pertalian darah). Satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan. Arti keluarga, segalanya tak bisa tergantikan
oleh apapun dan keluarga tempat pertama untuk mencurah semua keluh kesah kita.
Keluarga membantu kesusahan masalah kita, disaat kita susah maupun duka selalu ada
untuk kita dan tidak pernah mengelu mengahadapi kita semua.
Keluarga juga mempunyai beberapa fungsi yaitu fungsi agama yang Keluarga
diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama
dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Fungsi
pendidikan dalam fungsi ini menjalankan sebagaimana keluarga mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak. Fungsi
sosial dalam kehidupan bermasyarakat anak harus dikenalakan pada tata perilaku, nilainilai
dan norma-norma untuk bagaimana cara bersikap, menghormati orang lain dan
bisa bersosialisasi agar anak bisa mengetahui apa itu kehidupan sosial. Fungsi Biologis
dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di dalam keluarga, serta membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana
1
kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarganya.
B. Rumusan Masalah
(1.) Bagaimana sejarah perjalanan hidup keluarga Bapak Sahim pada tahun 1954-2013?
(2.) Bagaimana permasalahan hidup Bapak Sahim pada tahun 1954-2013?
C. Tujuan
(1.) Untuk menjelaskan sejarah perjalanan hidup keluarga Bapak Sahim pada tahun
1954-
2013.
(2.) Untuk menjelaskan permasalahan di keluarga Bapak Sahim pada tahun 1954-2013
D. Metode
(1.) Pemilihan Topik
Penulis memilih topik yang berjudul sejarah perjalanan hidup dan permasalahan hidup
seseorang, karena penulis ingin menceritakan sejarah pejalanan hidup dan permasalahan
yang pernah dihadapi atau dijalani oleh keluarga orang tersebut. meskipun penulis tidak
sepenuhnya menulis semua permasalahan tersebut karena narasumber tidak ingin semua
tahu tentang permasalahannya tersebut.
(2.) Heuristik
Pengumpulan data dan sumber-sumber yang sesuai dengan topik pembahasan yaitu
dari sumber primer didapat penulis dari mewawancarai Bapak Sahim. Penulis
menggunakan metode wawancara dengan salah satu anggota keluarga Bapak Sahim
dan mengumpulkan data dari internet untuk mengumpulkan data yang penulis inginkan.
Penulis mengumpulkan data dari wawancara dan dari internet agar bisa dibandingkan
dan bisa mengetahui perbedaannya.
(3.) Kritik/ Verifikasi
Penulis mengupulkan data-data dari wawancara dengan salah satu keluarga Bapak
Sahim dan mengumpulkan data dari internet agar dapat dibandingkan antara lain dari
2
wawancara menyebutkan silsilah keluarga ini banyak perbedaan. Disini dari
wawancara tersebut digunakan untuk menjelaskan bagaimana sejarah keluarga dalam
Bapak Sahim dimasa lalu.
(4.) Interpretasi
Menurut penulis dari data-data maupun fakta yang saya dapat melalui wawancara, baik
dengan sumber primer dapat saya interpretasikan bahwa, kehidupan masa lalu berawal
dari perjalanan hidup yang pada akhirnya sampai ke permasalahan keluarga. Penyebab
utamanya dikarenakan permasalahan dalam sebuah rumah tangga anaknya yang kurang
perhatikan.
(5.) Historiografi
Pada bab 1 penulis menjelaskan bagaimana cara mencari informasi dengan cara
mewancarai dan mengumpulkan data dari internet yang dapat memperkuat suatu
pembasan peristiwa yang telah terjadi. Sedangkan bab 2 menjelaskan bagaimana isi dari
perjalanan hidup dan permasalahan hidup yang dijalani oleh keluarga Bapak Sahim.
BAB II
Pembahasan
Keluarga Bapak Sahim adalah sebuah keluarga yang bisa dikatakan keluarga
besar karena terdiri dari 6 orang anggota keluarga. Bapak Sahm memiliki 6 orang anak,
Keluarga Bapak Sahim adalah sebuah keluarga yang bisa dikatakan keluarga besar
karena terdiri dari 6 orang anggota keluarga karena pada waktu kecil ada yang
meninggal 1 anak karena sakit yaitu sakit syaraf yang sudah cukup parah sehingga
meninggal. Nama istri Beliau adalah Ibu Siyem. Anak pertama Beliau adalah seorang
puteri yang bernama Ibu Da’iyah yang sekarang sudah mempunyai suami bernama
Bapak Naib. Kemudian pada tahun 1984 Bapak Munasir anak kedua Bapak Sahim
yang meninggal sejak lahir. Dan anak ketiga Bapak Sukadi menikah dengan gadis desa
yang bernama Ibu Hanik Fauziyah, Bapak Sukadi bekerja sebagai tani didesanya.
Kemudian anak yang keempat Bapak Kalim, anak selanjutnya Ibu Kasianah, dan Ibu
Sofiatun. Dulu Bapak Sahim adalah seorang petani dan istrinya Ibu Siyem hanyalah ibu
rumah tangga dan juga membantu suaminya di sawah pada waktu pagi hari. Bapak
Sahim pergi ke sawah pada pukul 07.00 pagi dan Ibu Ruminah melakukan pekerjaan di
rumah seperti, memasak dan membersikan rumahnya pukul 03.00 dini hari. Rumah
beliau hanya berdinding dari bambu dan masih beralaskan tanah, kira-kira 8 m dan 13
m. Dulu penerangan rumah Bapak Sahim hanyalah sebuah lampu yang terbuat dari
minyak tanah lampu tersebut bernama lampu oblek dan kalau mau membeli minyak
tanah itu harus kepasar dahulu untuk baru bisa mendapatkan minyak tersebut karna
desanya masih belum ada yang berjualan minyak tanah, dan belum menggunakan listrik
tetapi tinggalnya sudah banyak tetangga. Tempatnya masih asri masih banyak pepohon
dimana-mana. Di setiap sore hari Bapak Sahim selalu menyempatkan waktunya untuk
keluarganya dan ank-anaknya untuk mengajarkan apa arti kehidupan dan cara
mengajarkan dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa dan selalu menuturkan perilaku yang
baik bagi anaknya.
Dan setiap harinya Beliau menyuruh semua anak laki-lakinya untuk
membantu disawah dan membantu memelihara sapi dan kambing milik Beliau
sedangkan anak perempuannya membantu istrinya dirumah membersihkan rumah dan
membantu memasak. Dari hasil panennya Bapak Sahim menjualnya ke pasar, dari hasil
penjualannya uang tersebut dikumpilkannya untuk biaya hidupnya dan membiayai anakanak
beliau yang bersekolah. Putri pertamanya bernama Ibu Da’iyah menikah dengan
lelaki satu desa yang bernama Bapak Juarman. Pada tanggal 14 Mei 1982 menikah lagi
dengan Bapak Suparno. Pernikahan dengan Bapak Suparno ini adalah pernikahan ketiga
bagi anak perempuan tersebut karena pernikahan kedua-duanya kandas di tengah jalan
karena tidak kecocokan dengan satu sama lain dan ada konflik lain. Pada waktu
pernikahan pertamanya memiliki anak perempuan tetapi meninggal di waktu kecilnya
karena sakit, pada waktu itu sudah berpisah dan anaknya dibawa oleh ayahnya sehingga
kurang kasih sayang dan perwatan bagi anak tersebut kurang sehingga meninggal.
Dalam pernikahannya ketiga memiliki 2 anak perempuan yang bernama Titik Wahyuni
dan Munifadilla. Selanjutnya disusul oleh anak ketiganya pada tanggal 20 Oktober 1991
yang bernama Bapak Sukadi yang menikah dengan gadis desa yang bernama Ibu Hanik
Fauziah. Mereka berdua bertemu karena di sebuah Pondok. Di waktu itu kisah
percintaan itu tidak direstui oleh orang tua perempuan dan orang tua laki-laki tersebut
karena masih ada hubungan keluarga. Walaupun kedua-dua orang tuanya tersebut
sampai berniat memisahkan malah mereka mengancam tidak mau menikah. karena
keduanya saling mencintai akhirnya dibujuk oleh keluarga Bapak Sahim agar
pernikahannya tersebut berlangsung meski harus berberat hati menerima itu semua. Dan
memiliki 2 anak laki-laki yang bernama Mokhammad Taufikul Adhim dan
Mokhammad Hasan Nuddin. Pada tanggal 21 Juli 1989 putra dari Bapak Sahim
menikah yang bernama Bapak Kalim menikah dengan tetangga desa yang bernama
Khoirotin. mereka berdua menikah dan mempunyai 2 anak yang bernama Indun
Retnowati dan Mokhammad Idris Efendi. Pada tahun 1986 putri yang kelima yaitu Ibu
Kasianah ini menikah dari desa lain yang bernama Gimin Setio Hadi. Mereka menikah
dikaruniai 2 orang anak, suatu ketika suaminya ini selingkuh dan pada saat itu juga Ibu
Kasianah bercerai pada tanggal 13 Agustus 1997, dengan suaminya yang kemudian
pada akhirnya meninggal dikarenakan sakit struk. Yang sekarang hidup satu atap
bersama Bapak Sahim. Dan pada tangal 25 Mei 1993, putri yang terakhir bernama
Sofiatun ini menikah dengan Bapak Sholeh dan juga dikaruniai 2 orang anak. Putri
Bapak Sahim ini bekerja di bidang perdagangan dan suaminya sebagai Tukang
bangunan tetapi sekarang tidak lagi bekerja karena dulunya terserang penyakit dan
suaminya tersebut hanya membantu istrinya berdagangan.
2.2 Permasalahan Dalam Keluarga Bapak Sahim Pada Tahun 1954-2013.
Disuatu kehidupan dalam rumah tangga sekalipun pasti mempunyai
permasalahan. Dalam masalah tersebut kita harus bisa menyelesaikannya. Setiap
keluarga pasti mempunyai permasalahan yang dihadapi dalam hidupnya. Entah itu
permasalahan dari luar sana maupun dari dalam lingkungan kita. Dalam masalah
tersebut harus kita hadapi dengan sabar dan tabah agar kita dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan baik dan cepat selesai. Adanya saling bekerja sama dalam
menghadapi masalah tersebut. Di waktu dulu di kehidupan Bapak Sahim bisa dikatakan
hidupnya berkecukupan dalam ekonominya. Dan tidak mempunyai kendala dalam
perekonomiannya meski hidupnya sederhana Bapak Sahim tidak merasa kekurangan.
Melainkan dapat cobaan pada anak-anaknya yang tak pernah beliau duga. Setiap
orang pasti mendapat musibah ataupun kendala dalam kehidupan, yang nantinya pasti
dihadapi. Pada tanggal 14 Mei 1982 Ibu D’iyah putri pertama Bapak Sahim menikah
lagi dengan Bapak Suparno. Pernikahan dengan Bapak Suparno ini adalah pernikahan
ketiga bagi anak perempuan tersebut karena pernikahan kedua-duanya kandas di tengah
jalan karena tidak kecocokan dengan satu sama lain dan ada konflik lain. Pada waktu
pernikahan pertamanya memiliki anak perempuan tetapi meninggal di waktu kecilnya
karena sakit, pada waktu itu sudah berpisah dan anaknya dibawa oleh ayahnya sehingga
kurang kasih sayang dan perwatan bagi anak tersebut kurang sehingga meninggal.
Selanjutnya disusul oleh anak ketiganya yang bernama Bapak Sukadi yang menikah
dengan gadis desa yang bernama Ibu Hanik Fauziah. Mereka berdua bertemu karena
di sebuah Pondok. Di waktu itu kisah percintaan itu tidak direstui oleh orang tua
perempuan dan orang tua laki-laki tersebut karena masih ada hubungan keluarga.
Walaupun kedua-dua orang tuanya tersebut sampai berniat memisahkan malah mereka
mengancam tidak mau menikah dan akhirnya dinikahkan pula.
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulanDalam kehidupan Bapak Sahim masalah itu selalu ada dan datang silir berganti tetapi
permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan ikhlas dan tabah menghadapinya tanpa
ada kata mengeluh. Masalah tersebut adalah masalah keluarga Bapak Sahim dan rumah
tangga dalam keluarga anaknya.
3.2 Saran
Dalam menghadapi masalah kehidupan kita harus bisa menghadapi masalah itu sendiri
tanpa bantuan orang lain dan jangan sampai kita lari dari msalah tersebut. Dan masalah
yang kita hadapi seharusnya lebih kita pelajari, kita dapat pelajaran dari permasalahan
itu.
Daftar Rujukan
Sahim, 74 tahun, Desa Kepuhpandak RT 01 RW 01 Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto, 23
November 2013, di tempat kediaman rumah Bapak
http://www.dieza.web.id/2011/01/pengertian-dan-fungsi-keluarga.html, diakses 06
November 2013.
Hariyono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Malang: Pustaka Jaya.
Biografi
Pertanyaan terkait wawancara
Hari/tanggal : Sabtu/23 November 2013
Pukul : 17.10-19.17
Metode : Wawancara
Informasi : Langsung dari Bapak Sahim
Tempat/tanggal lahir : Mojokerto, 01 Januari 1939
Pekerjaan : Petani
Alamat: Desa Kepuhpandak Rt.01 Rw.01 Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto
Tempat wawancara : di rumah kediaman Bapak Sahim
Bagaimana kehidupan Bapak Sahim pada masa lalu?
Dahulu saya hanya seorang petani biasa mempunyai 4 petak sawah dan mempunyai
4 sapi dan 15 kambing. Istri saya bernama Siyem ia seorang ibu rumah tangga dan
jga sering membantu saya disawah. Hidup pada zaman dulu banyak perjuangan
dan untuk menginginkan sesuatu yang kita inginkan itu sulit didapat. Kita harus
berjuang, berusaha dan bekerja keras dalam hidup ini dan tidak boleh mengeluh dalam
menjalankan hal sesuatu yang diinginkan. Saya bekerja keras agar bisa menghidupi istri,
anak-anak saya dan untuk menyekolahkan anak saya. Setiap hari saya pergi kesawah
pada pukul 03.00 sedangkan yang merawat hewan peliharaan saya adalah anak lakilaki
saya. Saya Sangatlah sayang pada keluarga saya yang selalu berada disamping saya,
setiap sore saya melungkan waktunya untuk berkumpul dengan anak saya, mengajarkan
bagaimana cara bersosialisasi dengan semua orang, mengajarkan apa arti kehidupan,
bagaimana kita harus menjalani sebuah masalah, mengajarkan cara-cara mengaji dan
cara-cara sholat seperti itu.
Apakah dulu Bapak Sahim sudah memakai listrik?
Belum ada, dulu masih menggunakan lampu yang bahannya dari minyak tanah yang
namanya lampu oblek jadi penerangan dulu itu masih kurang. Pada waktu malam hari
jadi tiak ada orang yang berani keluar.
Apakah rumah pada waktu itu sudah menggunakan batu bata?
Ada yang sudah menggunakan tetapi hanya orang yang kaya saja, ada yang belum karna
kebanyakan orang dalam lingkungan saya itu masih hidupnya sederhana. Pada zaman
saya rumah masih menggunakan bilik bambu, dan rumah Bapak Sahim dulu itu terbuat
dari bilik bambu dan masih beralaskan tanah dan masih berukuran 8 m dan 13 m.
Apa sajakah permasalahan dalam keluarga Bapak Sahim?
Pada anak saya yang pertama bernama Ibu Da’iyah menikah dengan lelaki satu desa
yang bernama Bapak Juarman. Pada tanggal 14 Mei 1982 menikah lagi dengan Bapak
Suparno. Pernikahan dengan Bapak Suparno ini adalah pernikahan ketiga bagi anak
perempuan tersebut karena pernikahan kedua-duanya kandas di tengah jalan karena
tidak kecocokan dengan satu sama lain dan ada konflik lain. Pada waktu pernikahan
pertamanya memiliki anak perempuan tetapi meninggal di waktu kecilnya karena sakit,
pada waktu itu sudah berpisah dan anaknya dibawa oleh ayahnya sehingga kurang kasih
sayang dan perwatan bagi anak tersebut kurang sehingga meninggal. Selanjutnya
disusul oleh anak ketiganya pada tanggal 20 Oktober 1991 yang bernama Bapak Sukadi
yang menikah dengan gadis desa yang bernama Ibu Hanik Fauziah. Mereka berdua
bertemu karena di sebuah Pondok. Di waktu itu kisah percintaan itu tidak direstui
oleh orang tua perempuan dan orang tua laki-laki tersebut karena masih ada hubungan
keluarga. Walaupun kedua-dua orang tuanya tersebut sampai berniat memisahkan
malah mereka mengancam tidak mau menikah. karena keduanya saling mencintai
akhirnya dibujuk oleh keluarga Bapak Sahim agar pernikahannya tersebut berlangsung
meski harus berberat hati menerima itu semua.
LAMPIRAN
Foto Bapak Sahim
Tampak foto dari Bapak Sahim dan Istrinya Ibu Siyem
Foto anak pertama Bapak Sahim yaitu Bapak Suparno dengan istrinya Ibu Da’iyah.
Foto anak putra yang ketiga dari Bapak Sahim yaitu Bapak Sukadi dengan istrinya Ibu
Hanik Fauziah.
Foto anak putra yang keempat dari Bapak Sahim yaitu Bapak Kalim dengan istrinya Ibu
Khoirotin.
Foto anak putrinya yang kelima dari Bapak Sahim yaitu Ibu Kasianah dengan anaknya
Hadi Purnomo.
Foto putrinya dari Bapak Sahim yaitu Ibu Sofiatun dengan suaminya Bapak Sholeh.
Kemudian ini adalah foto anak dari Ibu Sofiatun dengan Bapak Sholeh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar